AKP Susanti Samaniah, Polwan Pembawa Obor Asian Games 2018
A
A
A
BANDUNG - Di antara sederet nama beken pembawa obor Asian Games 2018 mulai dari atlet, pejabat, hingga politisi, ada seorang polisi wanita (polwan) yang beruntung mendapatkan kesempatan membawa obor simbol event olahraga bersejarah itu.
Dia adalah AKP Susanti Samaniah. Polwan yang saat ini bertugas sebagai Kepala Unit (Kanit) Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Polrestabes Bandung itu mengaku bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah perjalanan obor Asian Games 2018.
Kesempatan yang diperolehnya tak lepas dari sederet prestasi yang sukses diraihnya di bidang olahraga. Selain seorang polwan, Susanti diketahui merupakan atlet judo dan muai thai nasional yang pernah memperkuat Indonesia di ajang kejuaraan dunia, yakni kejuaraan dunia muai thai di Thailand pada 2007 dan kejuaraan Asian Judo Championship di Filipina pada 1998.
"Ini jadi pengalaman berharga buat saya, banyak atlet berprestasi yang lebih tinggi dari saya. Tapi mungkin ini kesempatan dan keberuntungan bagi saya bisa membawa obor Asian Games 2018," tutur Susanti seusai membawa obor Asian Games 2018 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (11/8/2018).
Menurut perempuan kelahiran Lampung, 20 September 1974 itu, kesempatan dan keberuntungan yang diraihnya tentu membuatnya sangat bangga. Bukan hanya bagi dia seorang, namun juga keluarga. Susanti pun berharap, kebanggaan dirasakan juga instansi kepolisian tempatnya bertugas.
"Saya tidak tahu apakah di daerah lain ada polwan dan atlet berprestasi di kepolisian yang membawa obor Asian Games atau tidak. Kalau pejabat seperti Kapolda tentunya ada, tapi (polwan) di Jabar saya yang ditunjuk, ini kebanggaan tersendiri bagi saya," tuturnya.
Susanti yang mendapat kesempatan membawa obor Asian Games 2018 sejauh 500 meter, mulai dari Jalan Surapati hingga Cikapayang, Kota Bandung itu mengaku ditunjuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung sebagai pembawa obor Asian Games 2018.
"Ini kehormatan dan penghargaan buat saya dan keluarga saya dan mudah-mudahan insya Allah untuk instansi saya," ujar Susanti yang terakhir kali juga sukses meraih juara runner-up di ajang Kartini Run, belum lama ini.
Meski rutin berolahraga di sela-sela tugasnya sebagai polwan, namun demi tampil maksimal saat membawa obor Asian Games 2018, sejumlah persiapan khusus pun dia lakukan, terutama latihan fisik untuk melatih pernapasannya. Persiapan khusus sengaja dilakukannya karena tak ingin tampil mengecewakan.
"Meskipun untuk seorang atlet 500 meter itu pendek, tapi untuk momen tertentu seperti ini perlu fisik yang prima," kata Susanti.
Disinggung makna obor Asian Games 2018 yang dibawanya, Susanti mengatakan, api Asian Games 2018 menjadi simbol semangat yang tak pernah padam untuk menggapai prestasi. Dia pun berharap, dengan semangat yang tinggi, Indonesia sukses meraih juara di Asian Games 2018.
"Api obor Asian Games 2018 ini simbol semangat yang tak pernah padam, selalu menyala dan berapi-api. Saya bangga bisa menjadi bagian sejarah perjalanan obor Asian Games 2018," tutupnya.
Dia adalah AKP Susanti Samaniah. Polwan yang saat ini bertugas sebagai Kepala Unit (Kanit) Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Polrestabes Bandung itu mengaku bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah perjalanan obor Asian Games 2018.
Kesempatan yang diperolehnya tak lepas dari sederet prestasi yang sukses diraihnya di bidang olahraga. Selain seorang polwan, Susanti diketahui merupakan atlet judo dan muai thai nasional yang pernah memperkuat Indonesia di ajang kejuaraan dunia, yakni kejuaraan dunia muai thai di Thailand pada 2007 dan kejuaraan Asian Judo Championship di Filipina pada 1998.
"Ini jadi pengalaman berharga buat saya, banyak atlet berprestasi yang lebih tinggi dari saya. Tapi mungkin ini kesempatan dan keberuntungan bagi saya bisa membawa obor Asian Games 2018," tutur Susanti seusai membawa obor Asian Games 2018 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (11/8/2018).
Menurut perempuan kelahiran Lampung, 20 September 1974 itu, kesempatan dan keberuntungan yang diraihnya tentu membuatnya sangat bangga. Bukan hanya bagi dia seorang, namun juga keluarga. Susanti pun berharap, kebanggaan dirasakan juga instansi kepolisian tempatnya bertugas.
"Saya tidak tahu apakah di daerah lain ada polwan dan atlet berprestasi di kepolisian yang membawa obor Asian Games atau tidak. Kalau pejabat seperti Kapolda tentunya ada, tapi (polwan) di Jabar saya yang ditunjuk, ini kebanggaan tersendiri bagi saya," tuturnya.
Susanti yang mendapat kesempatan membawa obor Asian Games 2018 sejauh 500 meter, mulai dari Jalan Surapati hingga Cikapayang, Kota Bandung itu mengaku ditunjuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung sebagai pembawa obor Asian Games 2018.
"Ini kehormatan dan penghargaan buat saya dan keluarga saya dan mudah-mudahan insya Allah untuk instansi saya," ujar Susanti yang terakhir kali juga sukses meraih juara runner-up di ajang Kartini Run, belum lama ini.
Meski rutin berolahraga di sela-sela tugasnya sebagai polwan, namun demi tampil maksimal saat membawa obor Asian Games 2018, sejumlah persiapan khusus pun dia lakukan, terutama latihan fisik untuk melatih pernapasannya. Persiapan khusus sengaja dilakukannya karena tak ingin tampil mengecewakan.
"Meskipun untuk seorang atlet 500 meter itu pendek, tapi untuk momen tertentu seperti ini perlu fisik yang prima," kata Susanti.
Disinggung makna obor Asian Games 2018 yang dibawanya, Susanti mengatakan, api Asian Games 2018 menjadi simbol semangat yang tak pernah padam untuk menggapai prestasi. Dia pun berharap, dengan semangat yang tinggi, Indonesia sukses meraih juara di Asian Games 2018.
"Api obor Asian Games 2018 ini simbol semangat yang tak pernah padam, selalu menyala dan berapi-api. Saya bangga bisa menjadi bagian sejarah perjalanan obor Asian Games 2018," tutupnya.
(sha)