Asian Games 2018: Korsel Berharap Atletik dan Renang Jadi Lumbung Medali

Senin, 13 Agustus 2018 - 11:31 WIB
Asian Games 2018: Korsel Berharap Atletik dan Renang Jadi Lumbung Medali
Asian Games 2018: Korsel Berharap Atletik dan Renang Jadi Lumbung Medali
A A A
SEOUL - Kontingen Korsel telah bertekad untuk mendulang medali sebanyak-banyaknya dari dua cabang, atletik dan renang. Negeri Ginseng terseut ingin memperbaiki prestasi di perhelatan Asian Games 2018 yang bakal digelar di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Dari perjalanan prestasi selama ini, Korsel selalu di bawah bayang-bayang China. Bahkan ketika mereka menjadi tuan rumah di Incheon pada 2014 silam, Korsel harus puas berada di posisi kedua dengan raihan 79 emas, 70 perak dan 79 perunggu.

Di pesta olahraga empat tahunan tahun ini, Indonesia sebagai tuan rumah melombakan 40 cabang olahraga dengan sebaran medali mencapai 462 medali. Namun atletik dan renang menjadi cabang yang bakal melepas medali paling banyak atau setidaknya seperempat dari total jumlah keseluruhan.

Untuk renang sendiri akan memperebutkan 55 medali. Itu termasuk menyelam, renang sinkronisasi dan polo air. Sedangkan 48 medali akan diperebutkan dari atletik.

Seperti dilaporkan Yonhap, Senin (13/8/2018), raihan medali Korsel di dua cabang ini terbilang tidak terlalu bagus jika dibandingkan China dan Jepang. Sejauh ini, Korsel baru mampu mendulang 25 medali emas di atletik atau masih kalah dengan China yang mengemas 300 medali dan Jepang dengan 151 medali.

Sementara di cabang renang, Jepang mendominasi dengan 285 keping emas dan China 231 medali. Korsel baru mampu mengamankan 22 emas.

Tak bisa dipungkiri China dan Jepang sudah melesat jauh dalam urusan prestasi di cabang atletik. Kedua negara tersebut sudah mampu bersaing dengan negara kuat lainnya di ajang Kejuaraan Dunia IAAF 2017.

China bahkan berada di posisi kelima klasemen setelah berhasil meraup dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Sedangkan Jepang meraih satu perak dan dua perunggu. Korsel sendiri harus rela pulang dengan tanpa hampa.

Dari rekaman perjalanan prestasi inilah, Korsel ingin memperbaikinya di Asian Games 2018. Harapan itu pun akan ditumpahkan pada Chung Hye-rim di nomor 100 meter gawang. Dengan rekor 13.11 detik, Hye-rin diyakini bisa mengamankan satu emas dan bisa bersaing dengan andalan China, Wu Shuijiao.

Keinginan mendulang medali juga diharapkan lahir dari Kim Do-yeon yang akan berlaga di maraton putri, Jin Min-sub (lompat galah putri), Park Tae-geon (200 meter putra) dan Woo Sang-hyuk (lompat galah putra).

Di nomor bergengsi, 100 meter putra, Korsel masih mengandalkan Kim Kuk-young. Ia masih tercatat sebagai manusia tercepat di negerinya setelah mencatat rekor 10.07 detik. Kuk-young akan bersaing dengan atlet China, Su Bintian.

Bingtian merupakan pemegang rekor Asia dengan catatan 9.91 detik. Selain Bingtian, pesaing lainnya akan datang dari pelari Qatar kelahiran Nigeria, Femi Ogunode.

Dari cabang renang, Korsel berharap lahirnya bintang baru menyusul absennya Park Tae-hwan. Tae-hwan merupakan pemegang medali emas Olimpiade Beijing 2008 untuk nomor 400 meter gaya bebas. Perenang ini paling subur meraih medali emas di Asian Games. Setidaknya 14 keping medali berhasil direngkuhnya. Raihan tersebut termasuk enam medali emas.

Sayang pada Asian Games 2018, Tae-hyan memutuskan tak tampil. Ia beralasan dalam kondisi tidak prima.

Hanya delapan perenang peraih medali yang bakal tampil nanti. Mereka berharap dengan stok perenang raihan medali empat tahun lalu bisa meningkat.

Pada Asian Games 2014 di Incheon, bisa dibilang Korsel bisa dibilang gagal total. Tidak ada satu emas berhasil merengkuh dan menjadi sejarah terburuk sejak 36 tahun lalu.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9954 seconds (0.1#10.140)