Jakarta Bersiap Sambut Obor Asian Games 2018
A
A
A
JAKARTA - Torch Relay atau pawai obor di Jakarta mulai dilakukan pada 15-18 Agustus 2018 mendatang. Kirab tersebut digelar untuk menyambut pesta pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan untuk menyambut Asian Games pada 18 Agustus mendatang, Torch Relay dimulai pada Rabu-Sabtu, 15-18 Agustus 2018 di Jakarta. Torch Relay sendiri akan dilaksanakan di masing-masing Kotamadya yang ada di Jakarta.
Untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan Torch Relay akan dilaksanakan pada hari Rabu (15/8); Jakarta Pusat, Barat dan Utara hari Kamis (16/8); Jakarta Utara, Kepulauan Seribu dan Monas Barat Daya hari Jumat (17/8); dan acara puncak Torch Relay dari Monas menuju Gelora Bung Karno pada hari Sabtu (18/8).
"Kami berusaha untuk tidak melakukan penutupan lalu lintas. Jadi berjalan seperti biasa," kata Andri Yansyah.
Andri menjelaskan, torch relay diprediksi tidak lebih dari dua jam. Nantinya, seluruh pelari akan dikawal voorijder, torch director, torch technical, mobil informasi hingga ambulance. Untuk perkuatan sarana prasana sedikitnya dikerahkan sekitar enam mobil, 26 motor dan 25 derek.
Kendati demikian, Andri mengaku telah menyiapkan serangkaian skenario ketika kondisi lalu lintas sudah padat. Antara lain dengan melaksanakan rekayasa dan pengalihan kendaraan pribadi ke jalur Transjakarta.
"Itu diberlakukan hanya sebentar," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan untuk menyambut Asian Games pada 18 Agustus mendatang, Torch Relay dimulai pada Rabu-Sabtu, 15-18 Agustus 2018 di Jakarta. Torch Relay sendiri akan dilaksanakan di masing-masing Kotamadya yang ada di Jakarta.
Untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan Torch Relay akan dilaksanakan pada hari Rabu (15/8); Jakarta Pusat, Barat dan Utara hari Kamis (16/8); Jakarta Utara, Kepulauan Seribu dan Monas Barat Daya hari Jumat (17/8); dan acara puncak Torch Relay dari Monas menuju Gelora Bung Karno pada hari Sabtu (18/8).
"Kami berusaha untuk tidak melakukan penutupan lalu lintas. Jadi berjalan seperti biasa," kata Andri Yansyah.
Andri menjelaskan, torch relay diprediksi tidak lebih dari dua jam. Nantinya, seluruh pelari akan dikawal voorijder, torch director, torch technical, mobil informasi hingga ambulance. Untuk perkuatan sarana prasana sedikitnya dikerahkan sekitar enam mobil, 26 motor dan 25 derek.
Kendati demikian, Andri mengaku telah menyiapkan serangkaian skenario ketika kondisi lalu lintas sudah padat. Antara lain dengan melaksanakan rekayasa dan pengalihan kendaraan pribadi ke jalur Transjakarta.
"Itu diberlakukan hanya sebentar," ujarnya.
(bbk)