Jepang Andalkan 4 Cabang Jadi Ladang Medali
A
A
A
JAKARTA - Jepang siap tampil all-out di Asian Games 2018. Negeri Matahari Terbit itu menggunakan Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang untuk mempersiapkan Olimpiade 2020 di kandang sendiri.
Jepang menjadikan empat cabang, yakni judo, gulat, renang, dan senam sebagai sumber utama medali emas demi memenuhi target meraup 30 medali emas dan menduduki peringkat 3 besar.
Menurut Ketua Komite Olimpiade Jepang, Yasuhiro Yamashita, China akan menjadi penantang serius di empat cabang tersebut, meski di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Jepang unggul atas China.
"Kami punya persiapan dua tahun lagi sebelum tampil di Olimpiade di Tokyo, dan tim Jepang menargetkan 30 medali emas di Asian Games 2018," kata Yamashita dilansir South China Morning Post, Sabtu (18/8/2018). .
“Oleh karena itu kami merasa bahwa Asian Games sangat penting karena kami harus bekerja menuju Olimpiade dan para atlet Jepang yang ingin berkompetisi di Tokyo harus benar-benar bersaing di level yang tinggi di sini," imbuh legenda judo Jepang itu.
“Tentu saja, China adalah tim olahraga nomor satu di Asia dan kami berharap bisa mendekati mereka. Cabang judo, gulat, renang, dan senam juuga sangat dekat perisangan dengan mereka. Saat ini adalah di mana kami ingin melihat seberapa kuat kami dibandingkan dengan China dan negara lain.”
Delegasi Jepang berkekuatan 1.096, dengan jumlah atalet yang tampil 762 orang. Jepang menempati posisi ketiga di Asian Games 2014 di Incheon dengan 47 medali emas, 77 perak dan 76 perunggu. Sedangkan China memimpin dengan 151 emas, 109 perak dan 85 perunggu. Korea Selatan berada di urutan kedua dengan 79 emas, 70 perak dan 79 perunggu.
Di antara atlet bintang dari olah raga renang Jepang adalah Rikako Ikee, sedangkan Kakeru Tanigawa menjadi raja baru dari cabang senam.
Pada Olimpiade Rio 2016, Jepang berada di urutan kedua di Asia dan keenam secara keseluruhan dengan 12 medali emas, delapan perak dan 21 perunggu. China teratas di kawasan dengan 26 medali emas, 18 perak, dan 26 perunggu untuk menempati posisi ketiga di belakang Amerika Serikat (46, 37, 38) dan Inggris (27, 23, 17).
Jepang menjadikan empat cabang, yakni judo, gulat, renang, dan senam sebagai sumber utama medali emas demi memenuhi target meraup 30 medali emas dan menduduki peringkat 3 besar.
Menurut Ketua Komite Olimpiade Jepang, Yasuhiro Yamashita, China akan menjadi penantang serius di empat cabang tersebut, meski di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Jepang unggul atas China.
"Kami punya persiapan dua tahun lagi sebelum tampil di Olimpiade di Tokyo, dan tim Jepang menargetkan 30 medali emas di Asian Games 2018," kata Yamashita dilansir South China Morning Post, Sabtu (18/8/2018). .
“Oleh karena itu kami merasa bahwa Asian Games sangat penting karena kami harus bekerja menuju Olimpiade dan para atlet Jepang yang ingin berkompetisi di Tokyo harus benar-benar bersaing di level yang tinggi di sini," imbuh legenda judo Jepang itu.
“Tentu saja, China adalah tim olahraga nomor satu di Asia dan kami berharap bisa mendekati mereka. Cabang judo, gulat, renang, dan senam juuga sangat dekat perisangan dengan mereka. Saat ini adalah di mana kami ingin melihat seberapa kuat kami dibandingkan dengan China dan negara lain.”
Delegasi Jepang berkekuatan 1.096, dengan jumlah atalet yang tampil 762 orang. Jepang menempati posisi ketiga di Asian Games 2014 di Incheon dengan 47 medali emas, 77 perak dan 76 perunggu. Sedangkan China memimpin dengan 151 emas, 109 perak dan 85 perunggu. Korea Selatan berada di urutan kedua dengan 79 emas, 70 perak dan 79 perunggu.
Di antara atlet bintang dari olah raga renang Jepang adalah Rikako Ikee, sedangkan Kakeru Tanigawa menjadi raja baru dari cabang senam.
Pada Olimpiade Rio 2016, Jepang berada di urutan kedua di Asia dan keenam secara keseluruhan dengan 12 medali emas, delapan perak dan 21 perunggu. China teratas di kawasan dengan 26 medali emas, 18 perak, dan 26 perunggu untuk menempati posisi ketiga di belakang Amerika Serikat (46, 37, 38) dan Inggris (27, 23, 17).
(sha)