Bintang Sharapova Masih Bersinar

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 09:54 WIB
Bintang Sharapova Masih Bersinar
Bintang Sharapova Masih Bersinar
A A A
NEW YORK - Maria Sharapova masih menjadi salah satu atlet perempuan dengan penghasilan terbesar di dunia.

Selama setahun terakhir bintangnya masih terus bersinar, bahkan dia mampu mengumpulkan USD10,5 juta (Rp153 miliar). Pendapatan utama dari hadiah pertandingan hanya USD1 juta (Rp14,5 miliar). Namun, penghasilan utamanya berasal dari endorsement.

Dia sudah menandatangani kesepakatan UBS pada tahun lalu. Dia juga mendapatkan pundi-pundi penghasilan dari Nike, Head, Porsche, dan Evian. Bintang tenis asal Rusia itu tetap menjadi atlet perempuan dengan pendapatan tertinggi selama 11 tahun terakhir.

Namun, tahun ini dia hanya menduduki peringkat kelima dengan total penghasilan USD10,5 juta selama 12 bulan terakhir. Sugarpova merupakan sisi unik dari Sharapova. Dia masih suka yang manis-manis, meskipun sudah menjadi atlet.

Itu juga menjadi alasan dia mendirikan perusahaan permen bernama Sugarpova pada 2012. “Sugarpova diciptakan karena keinginan saya untuk berbagi gaya hidup dengan penggemar saya dan konsumen yang mencintai permen,” katanya saat meluncurkan ekspansi Sugarpova dengan ritel travel, Hudson Group, dilansir CNBC pada awal Agustus lalu.

Hal terbaru, Sharapova menjalin kesepakatan terbaru dengan sneaker Cortez produksi Nike. “Saya suka menggunakannya, sangat nyaman dan elegan dengan paduan blazer untuk malam hari,” katanya dilansir Vogue. Dia mengaku tumbuh besar dengan mengenakan Cortez sejak remaja.

Sharapova menjelaskan detail desain Cortez sangat ikonik karena selalu memberikan tantangan dan detail. “Saya suka mengenakan sneaker siang atau malam, yang penting cocok dengan baju saya,” ucapnya. Perjuangan Sharapova menjadi bintang dan mesin uang melalui perjuangan panjang.

Sharapova pertama kali mengangkat raket saat usia empat tahun di kota kelahirannya, Sochi, Ru sia. “Saat saya kecil, tenis bukan olahraga besar di Rusia,” ujarnya. Bermain tenis merupakan aktivitas untuk hiburan bersama ayahnya.

Hingga pada usia enam tahun, Sharapova menda patkan rekomendasi dari petenis legendaris, Martina Navrati lova, untuk hijrah ke Amerika Serikat agar mendapatkan pelatihan lebih terarah dan intensif. Setahun kemudian dia datang bersama ayahnya keakademi tenis bergengsi, Nick Bollettieri, di Florida.

Mereka datang hanya dengan USD700 (Rp10 juta) dan menyewa apartemen kecil dengan sewa USD250 (Rp3,6 juta). Pengorbanan itu terbayar. Satu dekade setelah hijrah ke AS, pada usia 17 tahun, Sharapova meraih peringkat pertama Grand Slam.

Serena Paling Marketable

Petenis lain, Serena Williams, masih menjadi atlet perempuan dengan pendapatan tertinggi di dunia. Padahal, dia sebelumnya harus istirahat total selama 14 bulan karena hamil. Dia juga hanya mendapatkan hadiah uang tunai USD62.000 (Rp904 juta) atas kemenangannya ada Juni 2017 hingga Juni 2018, Williams tetap menjadi atlet perempuan terkaya di dunia.

Serena mampu mendapatkan USD18,1 juta (Rp264 miliar) dengan mengandalkan endorsement dari beberapa merek terkenal seperti Nike, Intel, Audemars Piguet, JP Morgan Chase, Lincoln, Gatorade, dan Beats. Hanya 16 atlet di dunia yang mampu mendapatkan iklan lebih banyak di bandingkan Serena.

The Marketing Arm melacak tingkat marketability 4.500 selebritas, ternyata Serena menduduki peringkat 1% dari selebritas karena dia memiliki 91% tingkat awareness dan nilai yang tinggi dalam inspirasi dan kepercayaan publik.

“Dia (Serena) memiliki kombinasi terbaik karena dia pemain tenis terbaik dan kisahnya dengan Venus, putrinya,” kata Matt Fleming, pengelola Marketing Arm, kepada Forbes. “Kini, sebagai seorang ibu, itu justru menambah daya tarik dari segi marketing. “ Untuk peringkat kedua atlet dengan pendapatan tertinggi adalah Caroline Wozniacki.

Dia di anggap sebagai pemain tenis terbaik di dunia dengan terobosannya pada Australia Open pada Januari lalu. Dengan hadiah USD3,1 juta, Wozniacki mampu menjadikan kekayaannya meningkat hingga USD13 juta.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9512 seconds (0.1#10.140)