Susy Susanti : Bulu Tangkis Asian Games 2018 Capai Target
A
A
A
JAKARTA - Cabang bulu tangkis sudah memastikan mencapai target perolehan medali di Asian Games 2018. Bukan hanya itu, prestasi yang diperoleh pebulu tangkis di dalam negeri ini juga bisa dibilang kejutan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memberikan apresiasi atas perjuangan para pebulu tangkis Indonesia sepanjang gelaran Asian Games 2018. Awalnya, pemain Indonesia hanya ditargetkan hanya mendulang satu emas. Tapi yang terjadi, pemain Merah Putih malah merebut dua emas, lewat Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Markus/Gideon.
Selanjutnya satu perak juga datang dari tim beregu putra. Sedangkan empat medali perunggu didapat tim beregu putri, Anthony Sinisuka Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Capaian ini lebih baik dari Asian Games Incheon 2014 dengan raihan empat medali yang terdiri dari dua emas, satu perak dan satu perunggu. "Hasil ini melebihi target emas, di ganda putra pun melebihi target. Buat saya, di ganda putra tidak ada yang juara satu juara dua. Mereka berempat lah juaranya. Walaupun sesama pemain Indonesia tapi daya juang dan semangatnya luar biasa," kata Susy dikutip Badmintonindonesia, Rabu (29/8/2018).
Susy juga mengapresiasi penampilan pemain dari sektor lain seperti tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang tampil cukup baik di nomor beregu. Gregoria mengalahkan pemain-pemain top seperti Akane Yamaguchi (Jepang) dan Sung Ji Hyun (Korea).
"Semua sektor cukup baik, mereka bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Meskipun secara prestasi belum bisa kasih medali, khususnya Gregoria, namun dia bisa mengalahkan unggulan. Untuk tunggal putra, sebetulnya belum ada target juara, justru di ganda putra dan ganda campuran," jelas Susy.
"Ganda campuran justru meleset, karena Owi/Butet harus mengakui pasangan China (Zheng Siwei/Huang Yaqiong). Kalau ganda putri memang sudah diprediksi dapat perunggu," tambahnya.
Susy mengatakan bahwa para pemain putra Indonesia bisa menguasai di Asian Games 2018. Ia pun berharap semua sektor mengalami kemajuan seperti tunggal putra dan ganda putra.
"Pertandingan puncaknya nanti ada di Olimpiade Tokyo 2020. Itu adalah puncak dari prestasi seorang atlet, tentu ada seleksi dan dipersiapkan dari sekarang," ujar Susy.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memberikan apresiasi atas perjuangan para pebulu tangkis Indonesia sepanjang gelaran Asian Games 2018. Awalnya, pemain Indonesia hanya ditargetkan hanya mendulang satu emas. Tapi yang terjadi, pemain Merah Putih malah merebut dua emas, lewat Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Markus/Gideon.
Selanjutnya satu perak juga datang dari tim beregu putra. Sedangkan empat medali perunggu didapat tim beregu putri, Anthony Sinisuka Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Capaian ini lebih baik dari Asian Games Incheon 2014 dengan raihan empat medali yang terdiri dari dua emas, satu perak dan satu perunggu. "Hasil ini melebihi target emas, di ganda putra pun melebihi target. Buat saya, di ganda putra tidak ada yang juara satu juara dua. Mereka berempat lah juaranya. Walaupun sesama pemain Indonesia tapi daya juang dan semangatnya luar biasa," kata Susy dikutip Badmintonindonesia, Rabu (29/8/2018).
Susy juga mengapresiasi penampilan pemain dari sektor lain seperti tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang tampil cukup baik di nomor beregu. Gregoria mengalahkan pemain-pemain top seperti Akane Yamaguchi (Jepang) dan Sung Ji Hyun (Korea).
"Semua sektor cukup baik, mereka bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Meskipun secara prestasi belum bisa kasih medali, khususnya Gregoria, namun dia bisa mengalahkan unggulan. Untuk tunggal putra, sebetulnya belum ada target juara, justru di ganda putra dan ganda campuran," jelas Susy.
"Ganda campuran justru meleset, karena Owi/Butet harus mengakui pasangan China (Zheng Siwei/Huang Yaqiong). Kalau ganda putri memang sudah diprediksi dapat perunggu," tambahnya.
Susy mengatakan bahwa para pemain putra Indonesia bisa menguasai di Asian Games 2018. Ia pun berharap semua sektor mengalami kemajuan seperti tunggal putra dan ganda putra.
"Pertandingan puncaknya nanti ada di Olimpiade Tokyo 2020. Itu adalah puncak dari prestasi seorang atlet, tentu ada seleksi dan dipersiapkan dari sekarang," ujar Susy.
(bbk)