Eks Direktur Juventus Bongkar Rahasia Soal Ronaldo
Eks Direktur Juventus Bongkar Rahasia Soal Ronaldo
A
A
A
TURIN - Mantan Direktur Juventus Luciano Moggi mengungkap rahasia terkait Cristiano Ronaldo. Sosok yang dihukum FIIGC terkait skandal calciopoli (pengaturan skor tahun 2006) itu menyesalkan La Vecchia Signora merekrut Ronaldo. Dia menegaskan tidak akan menandatangani CR7 jika masih berkuasa.
La Vecchia Signora memecahkan rekor transfer untuk mendaratkan Ronaldo senilai 105 juta euro atau sekitar Rp1,7 triliun pada musim panas 2018. Namun, Moggi mengatakan tidak akan menghabiskan begitu banyak uang untuk pemain berusia 33 tahun itu. Menurutnya jumlah yang fantastis itu tidak semestinya dikeluaran untuk seorang pemain yang sudah dimakan usia.
Menurut Moggi, sebenarnya juventus nyaris mendapat Ronaldo muda pada 2003. Selain itu, dia juga mempertanyakan keputusan klub untuk menjual Gonzalo Higuain, yang bergabung dengan AC Milan dengan pinjaman sepanjang musim dengan opsi penjulan penuh untuk musim panas mendatang.
"Dalam hal pemasaran, ini adalah kesepakatan yang sensasional. Tetapi saya tidak akan pernah mengeluarkan biaya setinggi itu untuk pemain berusia 33 tahun, dan saya tentu tidak akan mengumumkannya sebelum menjual Higuain, seseorang yang mencetak 20 gol dalam satu musim," kata Moggi.
Moggi, yang berada di Juventus dari 1994 hingga 2006, juga ingat bagaimana dia sebenarnya dia nyaris menandatangani Ronaldo pada tahun 2003, tepat sebelum pindah ke Manchester United. Langkahnya terhenti karena stiker Marcelo Salas menolak bergabung dengan Sporting Lisbon (klub Ronaldo di tahun 2003). Kemudian Juventus saat itu dalam kesulitan dana karena Sporting Lisbon meminta biaya tinggi untuk menebus harga Ronaldo
"Saya benar-benar selangkah lagi menandatangani Cristiano Ronaldo. Dia berusia 18 tahun dan masih bermain untuk Sporting Lisbon. Saya melihat dia dan keesokan paginya saya telah mengajukan mahar 2,3 juta pounds plus Salas, yang otomatis kami akan menerima bonus loyalitas sebesar 470.000 pounds," terang pria 81 tahun.
"Tapi, kemudian Salas lebih suka bergabung dengan River Plate dan seketika Manchester United masuk dalam perburuan dan berhasil mendapatkan Ronaldo. Pada saat itu, Juve berada dalam krisis nyata. Kami tidak memiliki satu sen pun," pungkasnya.
La Vecchia Signora memecahkan rekor transfer untuk mendaratkan Ronaldo senilai 105 juta euro atau sekitar Rp1,7 triliun pada musim panas 2018. Namun, Moggi mengatakan tidak akan menghabiskan begitu banyak uang untuk pemain berusia 33 tahun itu. Menurutnya jumlah yang fantastis itu tidak semestinya dikeluaran untuk seorang pemain yang sudah dimakan usia.
Menurut Moggi, sebenarnya juventus nyaris mendapat Ronaldo muda pada 2003. Selain itu, dia juga mempertanyakan keputusan klub untuk menjual Gonzalo Higuain, yang bergabung dengan AC Milan dengan pinjaman sepanjang musim dengan opsi penjulan penuh untuk musim panas mendatang.
"Dalam hal pemasaran, ini adalah kesepakatan yang sensasional. Tetapi saya tidak akan pernah mengeluarkan biaya setinggi itu untuk pemain berusia 33 tahun, dan saya tentu tidak akan mengumumkannya sebelum menjual Higuain, seseorang yang mencetak 20 gol dalam satu musim," kata Moggi.
Moggi, yang berada di Juventus dari 1994 hingga 2006, juga ingat bagaimana dia sebenarnya dia nyaris menandatangani Ronaldo pada tahun 2003, tepat sebelum pindah ke Manchester United. Langkahnya terhenti karena stiker Marcelo Salas menolak bergabung dengan Sporting Lisbon (klub Ronaldo di tahun 2003). Kemudian Juventus saat itu dalam kesulitan dana karena Sporting Lisbon meminta biaya tinggi untuk menebus harga Ronaldo
"Saya benar-benar selangkah lagi menandatangani Cristiano Ronaldo. Dia berusia 18 tahun dan masih bermain untuk Sporting Lisbon. Saya melihat dia dan keesokan paginya saya telah mengajukan mahar 2,3 juta pounds plus Salas, yang otomatis kami akan menerima bonus loyalitas sebesar 470.000 pounds," terang pria 81 tahun.
"Tapi, kemudian Salas lebih suka bergabung dengan River Plate dan seketika Manchester United masuk dalam perburuan dan berhasil mendapatkan Ronaldo. Pada saat itu, Juve berada dalam krisis nyata. Kami tidak memiliki satu sen pun," pungkasnya.
(sha)
Explore More