Tekad Korea Selatan Jaga Dominasi
A
A
A
Korea Selatan (Korsel) bertekad melanjutkan dominasi pada cabang olahraga sepak bola Asian Games. Son Heung-min dkk kembali membidik Jepang yang menjadi lawan di partai final, Sabtu (1/9). Kemenangan akan mengukuhkan Taeguk Warriors sebagai pengoleksi medali terbanyak di ajang olahraga empat tahunan tersebut. Torehan empat medali emas menjadi pencapaian terbaik tim nasional Korsel di Asian Games.
Mereka juga mengemas masing-masing tiga medali perak dan perunggu. Hasil ini menempatkan Negeri Ginseng itu menempati urutan teratas pengoleksi medali bersama Iran. Terakhir kali mereka meraih gelar juara pada Asian Games 2014 Incheon.
Di Stadion Pakansari Bogor nanti, Son dkk berpeluang mengukuhkan dominasinya di cabang sepak bola dengan catatan bisa mengalahkan Jepang. Namun, mengalahkan tim Samurai Biru bukan pekerjaan mudah.
Apalagi, timnas Korsel mengaku tengah dilanda kelelahan setelah melakoni partai semifinal melawan Vietnam. Dalam laga itu, anak asuh Kim Hak-bum menang dengan skor 3-1. “Semua pemain kami saat ini melawan kelelahan. Namun, kami akan siap untuk final. Kami tengah memulihkan diri setelah menghadapi Vietnam dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk meraih medali emas,” ujar Kim.
Menurut dia, sebelum ditantang Vietnam, laga perempat final melawan Uzbekistan sangat menguras tenaga anak asuhnya. Mereka harus bermain hingga babak tambahan waktu sebelum menang 4-3.
Menghadapi partai final, Kim mengaku sudah menemukan formula untuk meredam timnas Jepang. Son, penyerang Tottenham Hotspur, akan menjadi kartu truf dan punya peran sangat penting dalam penentuan strategi mengingat dirinya bisa mengisi semua lini serang.
Hal itu memudahkan berjalannya taktik di atas lapangan. Nama besar Son yang menjadi pemain Asia tersubur sepanjang sejarah Liga Inggris pun mau tak mau menyedot perhatian lawan dan kala itulah ruang terbuka untuk pemain lain.
“Itulah mengapa dia tidak harus mencetak gol. Son adalah kapten kami. Keberadaannya di tim penting, baik dia membuat gol atau tidak,” tandasnya. Sejauh ini Son memang baru menorehkan satu gol di Asian Games 2018, tepatnya di laga penyisihan Grup E melawan Kirgistan.
Satu-satunya gol kemenangan dalam laga tersebut merupakan hasil sumbangan Son. Sejauh ini, pemain bernomor punggung 7 itu sudah melakoni empat laga. Sementara gelandang Korsel Lee Seung-woo menegaskan dirinya dan rekan akan habis-habisan di partai final.
Dia menyatakan siap melanjutkan performa impresif seperti yang ditunjukkan dalam laga melawan Vietnam. Dalam pertandingan tersebut, dia menyumbang dua gol.
“Kami harus siap kapan saja pelatih meminta kami untuk bermain,” kata Lee. Sebelumnya timnas Jepang berhasil lolos ke final berkat kemenangan tipis atas Uni Emirat Arab pada laga semifinal di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor.
Gol semata wayang disumbangkan pemain pengganti Ayase Ueda pada babak kedua menit ke-78. Di Asian Games, Negeri Matahari Terbit itu baru mengoleksi satu medali emas, yakni pada 2010 lalu di Guangzhou China dan satu medali perak pada 2002.
Mereka juga mengemas masing-masing tiga medali perak dan perunggu. Hasil ini menempatkan Negeri Ginseng itu menempati urutan teratas pengoleksi medali bersama Iran. Terakhir kali mereka meraih gelar juara pada Asian Games 2014 Incheon.
Di Stadion Pakansari Bogor nanti, Son dkk berpeluang mengukuhkan dominasinya di cabang sepak bola dengan catatan bisa mengalahkan Jepang. Namun, mengalahkan tim Samurai Biru bukan pekerjaan mudah.
Apalagi, timnas Korsel mengaku tengah dilanda kelelahan setelah melakoni partai semifinal melawan Vietnam. Dalam laga itu, anak asuh Kim Hak-bum menang dengan skor 3-1. “Semua pemain kami saat ini melawan kelelahan. Namun, kami akan siap untuk final. Kami tengah memulihkan diri setelah menghadapi Vietnam dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk meraih medali emas,” ujar Kim.
Menurut dia, sebelum ditantang Vietnam, laga perempat final melawan Uzbekistan sangat menguras tenaga anak asuhnya. Mereka harus bermain hingga babak tambahan waktu sebelum menang 4-3.
Menghadapi partai final, Kim mengaku sudah menemukan formula untuk meredam timnas Jepang. Son, penyerang Tottenham Hotspur, akan menjadi kartu truf dan punya peran sangat penting dalam penentuan strategi mengingat dirinya bisa mengisi semua lini serang.
Hal itu memudahkan berjalannya taktik di atas lapangan. Nama besar Son yang menjadi pemain Asia tersubur sepanjang sejarah Liga Inggris pun mau tak mau menyedot perhatian lawan dan kala itulah ruang terbuka untuk pemain lain.
“Itulah mengapa dia tidak harus mencetak gol. Son adalah kapten kami. Keberadaannya di tim penting, baik dia membuat gol atau tidak,” tandasnya. Sejauh ini Son memang baru menorehkan satu gol di Asian Games 2018, tepatnya di laga penyisihan Grup E melawan Kirgistan.
Satu-satunya gol kemenangan dalam laga tersebut merupakan hasil sumbangan Son. Sejauh ini, pemain bernomor punggung 7 itu sudah melakoni empat laga. Sementara gelandang Korsel Lee Seung-woo menegaskan dirinya dan rekan akan habis-habisan di partai final.
Dia menyatakan siap melanjutkan performa impresif seperti yang ditunjukkan dalam laga melawan Vietnam. Dalam pertandingan tersebut, dia menyumbang dua gol.
“Kami harus siap kapan saja pelatih meminta kami untuk bermain,” kata Lee. Sebelumnya timnas Jepang berhasil lolos ke final berkat kemenangan tipis atas Uni Emirat Arab pada laga semifinal di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor.
Gol semata wayang disumbangkan pemain pengganti Ayase Ueda pada babak kedua menit ke-78. Di Asian Games, Negeri Matahari Terbit itu baru mengoleksi satu medali emas, yakni pada 2010 lalu di Guangzhou China dan satu medali perak pada 2002.
(don)