Gagal Penuhi Target Emas, Begini Penjelasan Andriyani Riska
A
A
A
PALEMBANG - Atlet dayung putri Indonesia, Andriyani Riska, harus puas dengan medali perak kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter. Padahal, dia ditarget meraih medali emas.
Dalam final nomor kano sprint kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter di stadion dayung Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sabtu, (1/9/2018) pedayung Indonesia bersaing ketat dengan pedayung China Sun Mengya peraih emas.
Pedayung Indonesia Andriyani Riska menempati urutan kedua melintasi garis finish dengan catatan waktu 49.086 detik sedangkan atlet China Sun Mengya yang berada di urutan pertama memiliki catatan waktu 49.070 detik.
Sedangkan di urutan ke tiga atau medali perunggu diraih pedayung dari Uzbekistan Rakhmatova Dinoza dengan catatan waktu 49.282 detik.
"Saya sudah berjuang keras melakukan persiapan untuk meraih emas, namun harus diakui keunggulan atlet China," ujar Riska kepada wartawan selepas laga.
Sementara di final kelas kayak tunggal (Kayak single/K1) 200 meter putri, atlet Infonesia Maysche Ibo Stevani tidak berhasil memperoleh medali apapun.
Dalam final kelas K1 putri medali emas diraih pedayung Kazakhstan Klinova Inna dengan catatan waktu 42.045 detik, medali perak diraih pedayung China Li Yue, dan perunggu diraih Jepang atas nama Ono Yuka.
Begitu juga dengan final kelas K1 200 meter putra atlet Indonesia Sutrisno, dan di kelas kano ganda (Canoe double/C2) 200 meter putra pasangan Tarra Anwar dan Marjuki belum berhasil memperoleh medali.
Atlet dayung putri Indonesia peraih medali perak kelas C1 200 meter putri seusai upacara pengalungan medali mengatakan cukup puas dengan keberhasilan yang diraih tersebut.
Dalam final nomor kano sprint kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter di stadion dayung Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sabtu, (1/9/2018) pedayung Indonesia bersaing ketat dengan pedayung China Sun Mengya peraih emas.
Pedayung Indonesia Andriyani Riska menempati urutan kedua melintasi garis finish dengan catatan waktu 49.086 detik sedangkan atlet China Sun Mengya yang berada di urutan pertama memiliki catatan waktu 49.070 detik.
Sedangkan di urutan ke tiga atau medali perunggu diraih pedayung dari Uzbekistan Rakhmatova Dinoza dengan catatan waktu 49.282 detik.
"Saya sudah berjuang keras melakukan persiapan untuk meraih emas, namun harus diakui keunggulan atlet China," ujar Riska kepada wartawan selepas laga.
Sementara di final kelas kayak tunggal (Kayak single/K1) 200 meter putri, atlet Infonesia Maysche Ibo Stevani tidak berhasil memperoleh medali apapun.
Dalam final kelas K1 putri medali emas diraih pedayung Kazakhstan Klinova Inna dengan catatan waktu 42.045 detik, medali perak diraih pedayung China Li Yue, dan perunggu diraih Jepang atas nama Ono Yuka.
Begitu juga dengan final kelas K1 200 meter putra atlet Indonesia Sutrisno, dan di kelas kano ganda (Canoe double/C2) 200 meter putra pasangan Tarra Anwar dan Marjuki belum berhasil memperoleh medali.
Atlet dayung putri Indonesia peraih medali perak kelas C1 200 meter putri seusai upacara pengalungan medali mengatakan cukup puas dengan keberhasilan yang diraih tersebut.
(nug)