Gibran Bocorkan Rahasia Jaket Asian Games Jokowi
A
A
A
SEMARANG - Anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menegaskan generasi muda tak perlu minder jika menjadi wirausahawan di Indonesia. Dia menegaskan, produk lokal saat ini sudah dicintai oleh masyarakat dari seluruh Tanah Air, salah satunya jaket Asian Games yang dikenakan Jokowi.
"Kalau kalian lihat saat pembukaan Asian Games, jaket dan sepatu yang dipakai bapak saya adalah buatan lokal dan bagus," kata Gibran, saat menjadi motivator dalam berwirausaha pada kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Senin (3/9/2018).
Meski demikian, pemilik gerai Markobar tersebut memberi penegasan untuk selalu menjaga kualitas produksi. Selain itu, produk dalam negeri juga tak harus dijual murah karena harus disesuaikan dengan biaya operasional.
"Tapi jangan juga berpikiran karena buat produk lokal terus harganya dimurahin, harus tetap mahal untuk bisa bersaing di luar negeri juga," tegas bapak dari Jan Ethes tersebut di halaman gedung G Universitas Dian Nuswantoro, Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang.
Tak hanya Gibran, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, juga didapuk untuk memberikan motivasi kepada 3.857 mahasiswa baru salah satu universitas swasta terbaik di Kota Semarang itu. Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut menegaskan jika menjadi seorang wirausahawan adalah representasi kepedulian terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
"Bisnis bukan soal punya modal atau tidak, tapi punya konsep yang benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak? Membuat sebuah konsep bisnis tidak cukup bila hanya pintar saja, tetapi juga harus peduli," tuturnya.
Hendi juga menyampaikan, awal kariernya hingga masuk ke dunia politik juga bermula sebagai seorang wirausaha. "Contohnya saat Kampung Brintik di Kota Semarang kita ubah menjadi Kampung Pelangi dengan dampak nilai ekonomi yang tinggi, ada nilai-nilai kepedulian dalam proses menemukan konsep yang tepat," tandasnya.
Dirinya melanjutkan jika dalam konsep pembangunan Kota Semarang dengan bergerak bersama, wirausahawan memiliki peran yang sangat penting. "Ini bukan tentang keuntungan pribadi, melainkan tentang tanggung jawab kita kepada perkembangan bangsa ini", tutur Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Senada, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menekankan jika ingin memulai sebuah usaha yang terpenting adalah penguatan konsep.
"Yang terpenting adalah konsepnya serta keinginan untuk dapat menjadi pribadi yang mendukung perkembangan Indonesia," tegas pria yang sebelumnya menjabat direktur operasional Air Asia itu.
"Kalau kalian lihat saat pembukaan Asian Games, jaket dan sepatu yang dipakai bapak saya adalah buatan lokal dan bagus," kata Gibran, saat menjadi motivator dalam berwirausaha pada kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Senin (3/9/2018).
Meski demikian, pemilik gerai Markobar tersebut memberi penegasan untuk selalu menjaga kualitas produksi. Selain itu, produk dalam negeri juga tak harus dijual murah karena harus disesuaikan dengan biaya operasional.
"Tapi jangan juga berpikiran karena buat produk lokal terus harganya dimurahin, harus tetap mahal untuk bisa bersaing di luar negeri juga," tegas bapak dari Jan Ethes tersebut di halaman gedung G Universitas Dian Nuswantoro, Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang.
Tak hanya Gibran, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, juga didapuk untuk memberikan motivasi kepada 3.857 mahasiswa baru salah satu universitas swasta terbaik di Kota Semarang itu. Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut menegaskan jika menjadi seorang wirausahawan adalah representasi kepedulian terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
"Bisnis bukan soal punya modal atau tidak, tapi punya konsep yang benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak? Membuat sebuah konsep bisnis tidak cukup bila hanya pintar saja, tetapi juga harus peduli," tuturnya.
Hendi juga menyampaikan, awal kariernya hingga masuk ke dunia politik juga bermula sebagai seorang wirausaha. "Contohnya saat Kampung Brintik di Kota Semarang kita ubah menjadi Kampung Pelangi dengan dampak nilai ekonomi yang tinggi, ada nilai-nilai kepedulian dalam proses menemukan konsep yang tepat," tandasnya.
Dirinya melanjutkan jika dalam konsep pembangunan Kota Semarang dengan bergerak bersama, wirausahawan memiliki peran yang sangat penting. "Ini bukan tentang keuntungan pribadi, melainkan tentang tanggung jawab kita kepada perkembangan bangsa ini", tutur Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Senada, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menekankan jika ingin memulai sebuah usaha yang terpenting adalah penguatan konsep.
"Yang terpenting adalah konsepnya serta keinginan untuk dapat menjadi pribadi yang mendukung perkembangan Indonesia," tegas pria yang sebelumnya menjabat direktur operasional Air Asia itu.
(bbk)