Gagal Menjaga Tren Positif Napoli, Ancelotti Kecewa
A
A
A
GENOA - Napoli gagal menjaga rekor sempurna pada Seri A musim ini. Kunjungan I Partenopei ke markas Sampdoria di Stadion Comunale Luigi Ferraris dini hari kemarin telah merusak catatan dua kemenangan beruntun.
Napoli semula berharap bisa memaksimalkan laga tandang itu agar terus menekan Juventus yang sudah mendulang sembilan angka dari tiga laga. Berbekal sukses mengalahkan Lazio (2-1) dan AC Milan (3-2), armada Carlo Ancelotti optimistis bisa menjinakkan Sampdoria.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, Lorenzo Insigne dkk justru mendapat malu karena dihabisi dengan skor telak 0-3. Dua gol Gregoire Defrel (11 dan 32) serta Fabio Quagliarella (75) berujung kekalahan pertama bagi Napoli di kompetisi domestik.
“Kami memulai pertandingan sama seperti dua laga sebelumnya. Saat itu, kami bisa membalik keadaan, tapi kali ini kami tidak bisa melakukannya. Kami lalu menunjukkan sikap buruk di babak pertama, khususnya saat gol pertama Sampdoria. Kami tertinggal 0- 1, dilanda kepanikan dan akhirnya mulai mengalami kesulitan,” ucap Ancelotti dilansir skysport.
Sesuai perkataan Ancelotti. Dua hasil positif Napoli sebelumnya tidak diraih dengan mudah. Ketika menyam bangi Lazio, mereka tertinggal dulu 0-1, tapi mampu membalasnya dengan mencetak dua gol berturut-turut. Hal serupa terjadi kala menjamu Milan. Saat itu, tim tamu sempat memimpin 2-0, tapi Napoli bisa membalikkan keadaan lewat gol Piotr Zielinski (53 dan 67) dan Dries Mertens (80).
Akan tetapi, saat bentrok Sampdoria, runner-up Seri A musim lalu itu tidak bisa mencetak gol balasan. “Saya tidak berpikir kami perlu berubah sebanyak itu. Kami hanya perlu memulai laga dengan lebih fokus. Kami tidak boleh membiarkan hal ini terus terjadi. Pertahanan kami kurang dalam. Tapi, masalah terbesar adalah kurangnya tekanan dari gelandang dan penyerang,” ujar Ancelotti.
Meski demikian, Ancelotti juga menyatakan ikut bertanggung jawab dengan kekalahan memalukan ini. Salah satunya keputusan mencadangkan Marek Hamsik dan Jose Callejon. Itu sesuatu belum pernah dilakukan pelatih Napoli sebelumnya, Maurizio Sarri.
“Saya berharap absennya mereka jadi penyebab utama kekalahan ini. Sebab itu berarti menjadi kesalahan saya sepenuhnya karena mengambil keputusan buruk. Tapi, seju jurnya, ini merupakan kesalahan seluruh pemain. Kami tidak bisa memberi perlawanan pada babak kedua,” tutur pelatih asal Italia itu.
Napoli semula berharap bisa memaksimalkan laga tandang itu agar terus menekan Juventus yang sudah mendulang sembilan angka dari tiga laga. Berbekal sukses mengalahkan Lazio (2-1) dan AC Milan (3-2), armada Carlo Ancelotti optimistis bisa menjinakkan Sampdoria.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, Lorenzo Insigne dkk justru mendapat malu karena dihabisi dengan skor telak 0-3. Dua gol Gregoire Defrel (11 dan 32) serta Fabio Quagliarella (75) berujung kekalahan pertama bagi Napoli di kompetisi domestik.
“Kami memulai pertandingan sama seperti dua laga sebelumnya. Saat itu, kami bisa membalik keadaan, tapi kali ini kami tidak bisa melakukannya. Kami lalu menunjukkan sikap buruk di babak pertama, khususnya saat gol pertama Sampdoria. Kami tertinggal 0- 1, dilanda kepanikan dan akhirnya mulai mengalami kesulitan,” ucap Ancelotti dilansir skysport.
Sesuai perkataan Ancelotti. Dua hasil positif Napoli sebelumnya tidak diraih dengan mudah. Ketika menyam bangi Lazio, mereka tertinggal dulu 0-1, tapi mampu membalasnya dengan mencetak dua gol berturut-turut. Hal serupa terjadi kala menjamu Milan. Saat itu, tim tamu sempat memimpin 2-0, tapi Napoli bisa membalikkan keadaan lewat gol Piotr Zielinski (53 dan 67) dan Dries Mertens (80).
Akan tetapi, saat bentrok Sampdoria, runner-up Seri A musim lalu itu tidak bisa mencetak gol balasan. “Saya tidak berpikir kami perlu berubah sebanyak itu. Kami hanya perlu memulai laga dengan lebih fokus. Kami tidak boleh membiarkan hal ini terus terjadi. Pertahanan kami kurang dalam. Tapi, masalah terbesar adalah kurangnya tekanan dari gelandang dan penyerang,” ujar Ancelotti.
Meski demikian, Ancelotti juga menyatakan ikut bertanggung jawab dengan kekalahan memalukan ini. Salah satunya keputusan mencadangkan Marek Hamsik dan Jose Callejon. Itu sesuatu belum pernah dilakukan pelatih Napoli sebelumnya, Maurizio Sarri.
“Saya berharap absennya mereka jadi penyebab utama kekalahan ini. Sebab itu berarti menjadi kesalahan saya sepenuhnya karena mengambil keputusan buruk. Tapi, seju jurnya, ini merupakan kesalahan seluruh pemain. Kami tidak bisa memberi perlawanan pada babak kedua,” tutur pelatih asal Italia itu.
(don)