Menanti Kejutan Skuad Oranje di Stadion Stade de France

Minggu, 09 September 2018 - 11:05 WIB
Menanti Kejutan Skuad...
Menanti Kejutan Skuad Oranje di Stadion Stade de France
A A A
PARIS - Perbandingannya begini; Prancis adalah finalis Piala Eropa 2016 dan juara dunia 2018. Belanda, hanyalah tim yang bahkan tidak bisa menembus putaran final Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018 di Rusia beberapa waktu lalu. Namun, Belanda tetaplah sebuah negara dengan reputasi yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Buktinya, meski tidak tampil pada dua event major terakhir, toh pasukan Ronald Koeman masuk daftar League A Grup 1 yang artinya, mereka merupakan anggota 12 tim dengan koefisien peringkat UEFA terbaik.

Sementara Prancis dengan semua reputasinya empat tahun terakhir, hanya berada di peringkat 5 peringkat UEFA. Perbedaan yang disadari kubu Oranje jelang laga perdana melawan Prancis pada UEFA National League, Grup 1 League A, di Stadion Stade de France, dini hari nanti.

“Tentu ini akan menjadi pertandingan sulit untuk kami karena mereka memiliki lebih banyak pemain berkualitas dibandingkan kami,” kata bek Belanda Daryl Janmaat. Sejak gagal terbang ke Rusia, Belanda memasuki babak baru membangun kembali puing-puing nama besar yang hancur dalam empat tahun terakhir.

Langkah pertama, menggusur Dick Advocaat dari kursi pelatih dan menunjuk Ronald Koeman sebagai gantinya mulai 6 Februari lalu. Belanda juga dituntut move on dari generasi emas yang membawa mereka ke final Piala Dunia 2010 dan mendapatkan peringkat 3 Piala Dunia 2014.

Dirk Kuyt, Arjen Robben, Klaas-Jan Huntelaar, Mark van Bommel, Rafael van der Vaart, Giovanni van Bronckhorst, dan terakhir Wesley Sneijder resmi pamit. Adapun Robin van Persie, meski belum mengatakan gantung sepatu, kecil kemungkinan dipanggil kembali, walaupun bermain bagus bersama Ajax.

Jika ada yang tersisa, hanya Ryan Babel yang masih bertahan di skuad Koeman. Sebagai ganti, be ban mengembalikan nama baik Belanda ber ada di bawah Daley Blind, Virgil van Dijk, Georginio Wijnaldum, Kevin Strootman, Memphis Depay, dan Janmaat.

Itu pun, durasi bermain di lapangan hijau nama-nama tersebut besar kemungkinan tak akan lama. Sebagian dari mereka sudah berusia di atas 27 tahun yang berarti, mereka hanya bisa diharapkan di dua event major ke depan, Piala Eropa 2020 dan Piala Dunia 2022.

Setelah itu, Oranje harus kembali merombak tim dan melimpahkan beban kepada angkatan Frenkie de Jong dkk yang masih berusia 21 tahun yang baru saja menjalani debut saat uji coba melawan Peru.

Laga melawan Prancis merupakan pertandingan resmi pertama Belanda di bawah Koeman. Sebelumnya, mereka sudah tampil di lima laga uji coba, mulai Inggris, Portugal, Slovakia, Italia, dan terakhir Peru.

Prancis diakui Koeman adalah tim juara dunia, tapi menurut dia, permainan mereka tidak istimewa. “Prancis adalah juara dunia, tanpa harus bermain benar-benar sepak bola indah. Ketika Anda ingin meningkatkan, harus bermain melawan negara-negara di level ini. Piala Dunia telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkinlihat saja (runner-up ) Kroasia, tetapi kami tentu saja yang diunggulkan,” ujar Koeman. Sementara Prancis sudah stabil dengan generasi yang di sekitar Didier Deschamp.

Memiliki pemain seperti Antoine Griezmann, Paul Pogba, Ngolo Kante sampai bocah ajaib Kylian Mbappe yang masih memiliki umur bermain sampai empat tahun ke depan. Sebagian besar skuad Prancis bermain di klub dan kompetisi terbaik Eropa.

Modal tersebut menjadi penting untuk menyuntikkan kepercayaan diri di dalam tubuh tim. “Kami kembali bermain di kandang, tetapi kami harus lebih efisien (daripada melawan Jerman). Kami kehabisan tenaga menjelang akhir laga, itu berarti seluruh skuad belum dalam kondisi prima,” kata Deschamps.

Mantan pemain timnas Prancis itu mengatakan, belum memiliki rencana apakah akan merotasi pemain setelah timnya bermain imbang tanpa gol melawan Jerman di laga perdana. “Saya belum memutuskan apakah akan rotasi,” tambahnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7394 seconds (0.1#10.140)