Demi Penguasaan Bola, Inggris Rela Menderita Dihajar Spanyol
A
A
A
LONDON - Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengakui timnya akan menderita pada saat mencoba berevolusi menjadi tim yang mengusung strategi penguasaan bola (ball possession). Inggris kalah 1-2 dari Spanyol pada laga pembuka Liga Bangsa-Bangsa UEFA (UEFA National League), Minggu (9/9/2018) dini hari WIB.
Di era Southgate, Inggris mencoba mengembangkan permainan mereka dengan penguasaan bola. Strategi ini bertujuan menguasai jalannya pertandingan. Skema itu sempat diterapkan saat menjamu Spanyol .
Bertanding di rumah sendiri di Stadion Wembley, Inggris justru kalah. The Three Lions -julukan timnas Inggris- sempat membuka keunggulan melalui Marcus Rashford di menit ke-11. Namun Spanyol bangkit dan perlahan menekan pertahanan Inggris.
Tim Matador berhasil menyamakan kedudukan melalui Saul Niguez menit ke-13 dan membalikkan keunggulan lewat Rodrigo di menit ke-32. Spanyol menikmati jalannya pertandingan dengan 55% penguasaan bola di laga tersebut. (Baca Juga: Tim Matador Redam Tiga Singa di Liga Bangsa-Bangsa UEFA)
Setelah pertandingan tersebut Southgate mengatakan timnya memang harus menderita terlebih dahulu agar mantap menggunakan skema tersebut. "Kami tidak berilusi bahwa Spanyol adalah tim yang lebih baik untuk periode besar dan brilian pada apa yang mereka lakukan tetapi kami berada di tahap awal dari apa yang kami coba lakukan," kata Southgate dikutip dari Sky Sports.
"Spanyol menekan dengan sangat baik dan kami butuh beberapa saat untuk mencari tahu dari mana tekanan itu datang dan menemukan solusi untuk itu. Kami berhasil melakukan penguasaan bola yang cukup lama beberapa kali tetapi di satu sisi kami juga masih canggung untuk menerapakan skema tersebut,"terang pelatih kelahiran Watford tersebut.
"Sekarang kami punya pilihan. Kami bisa kembali ke gaya lama (bola langsung) dan kami tidak akan pernah menjadi tim papan atas atau kami bisa terus berusaha melakukan apa yang kami lakukan dan menderita pada waktu tertentu," ungkap pria berusia 48 tahun itu.
"Kami punya beberapa pemain yang bisa melakukannya, dan pemain yang lain masih belajar untuk meningkatkannya dan bagi saya itu cara saya percaya bahwa kami harus bermain dengan pola seperti itu. Mereka memiliki sistem di Spanyol yang telah menghasilkan beberapa pemain gelandang terbaik di dunia. Saat ini kami memiliki profil pemain yang berbeda," pungkasnya.
Di era Southgate, Inggris mencoba mengembangkan permainan mereka dengan penguasaan bola. Strategi ini bertujuan menguasai jalannya pertandingan. Skema itu sempat diterapkan saat menjamu Spanyol .
Bertanding di rumah sendiri di Stadion Wembley, Inggris justru kalah. The Three Lions -julukan timnas Inggris- sempat membuka keunggulan melalui Marcus Rashford di menit ke-11. Namun Spanyol bangkit dan perlahan menekan pertahanan Inggris.
Tim Matador berhasil menyamakan kedudukan melalui Saul Niguez menit ke-13 dan membalikkan keunggulan lewat Rodrigo di menit ke-32. Spanyol menikmati jalannya pertandingan dengan 55% penguasaan bola di laga tersebut. (Baca Juga: Tim Matador Redam Tiga Singa di Liga Bangsa-Bangsa UEFA)
Setelah pertandingan tersebut Southgate mengatakan timnya memang harus menderita terlebih dahulu agar mantap menggunakan skema tersebut. "Kami tidak berilusi bahwa Spanyol adalah tim yang lebih baik untuk periode besar dan brilian pada apa yang mereka lakukan tetapi kami berada di tahap awal dari apa yang kami coba lakukan," kata Southgate dikutip dari Sky Sports.
"Spanyol menekan dengan sangat baik dan kami butuh beberapa saat untuk mencari tahu dari mana tekanan itu datang dan menemukan solusi untuk itu. Kami berhasil melakukan penguasaan bola yang cukup lama beberapa kali tetapi di satu sisi kami juga masih canggung untuk menerapakan skema tersebut,"terang pelatih kelahiran Watford tersebut.
"Sekarang kami punya pilihan. Kami bisa kembali ke gaya lama (bola langsung) dan kami tidak akan pernah menjadi tim papan atas atau kami bisa terus berusaha melakukan apa yang kami lakukan dan menderita pada waktu tertentu," ungkap pria berusia 48 tahun itu.
"Kami punya beberapa pemain yang bisa melakukannya, dan pemain yang lain masih belajar untuk meningkatkannya dan bagi saya itu cara saya percaya bahwa kami harus bermain dengan pola seperti itu. Mereka memiliki sistem di Spanyol yang telah menghasilkan beberapa pemain gelandang terbaik di dunia. Saat ini kami memiliki profil pemain yang berbeda," pungkasnya.
(sha)