Leroy Sane Tinggalkan Timnas Jerman

Minggu, 09 September 2018 - 12:23 WIB
Leroy Sane Tinggalkan Timnas Jerman
Leroy Sane Tinggalkan Timnas Jerman
A A A
MUNICH - Leroy Sane kembali menjadi pembicaraan. Setelah masuk kembali ke skuad timnas Jerman untuk bermain di League A Grup 1 UEFA Nation League menghadapi Prancis, Sane dikabarkan sudah meninggalkan pemusatan latihan karena alasan pribadi.

Sane, pemain muda Manchester City yang tersingkir dari daftar skuad timnas Jerman Piala Dunia 2018, akhirnya diberi kesempatan Pelatih Joachim Loew untuk memperkuat Der Panzer.

Saat laga melawan Prancis, Sane hanya masuk sebagai pengganti Marco Reus, itupun hanya tujuh menit sebelum bubar. Namun, pada Sabtu dini hari, FA Jerman, DFB melalui Twitter menulis jika gelandang serang berusia 22 tahun telah meninggalkan hotel tim di Munich.

Keputusan tersebut membuat Sane dipastikan absen saat laga persahabatan melawan Peru di Sinsheim, dini hari nanti. “Sesuai hasil pem bicaraan dengan pelatih Joachim Loew, Leroy Sane meninggalkan hotel di Munich karena alasan pribadi dan tak akan bermain melawan Peru,” tulis akun resmi DFB.

Beberapa media Jerman berspekulasi Sane telah meninggalkan kamp Jerman untuk menemani pacarnya, yang akan melahirkan seorang anak. Namun, belum ada konfirmasi resmi tentang ini.

Padahal, rekan satu tim Sane, Toni Kroos menyarankan agar mantan pemain Schalke 04 bekerja keras untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Menurut Kroos, Sane memiliki segalanya untuk menjadi pemain kelas dunia.

“Seorang pemain kadang harus diberi tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi itu. Mungkin dia tidak diberi tahu di Manchester. Saya tidak tahu, saya tidak ada di sana,” kata Kroos.

Gelandang Real Madrid itu menyatakan, tim harus menemukan cara membuatnya mencapai performa terbaiknya. Kemudian dia akan menjadi pengayaan besar bagi timnas dengan kualitasnya, yang relatif jarang di skuad Jerman.

Pada tahap ini, sepertinya tidak mungkin Loew memanggil pengganti untuk pertandingan Senin dini hari, yang mungkin memberinya kesempatan mencoba beberapa ide taktik baru.

Apalagi, Loew memasukkan lima pemain muda noncaps di dalam timnya. Loew sendiri mengaku cukup puas dengan penampilan timnya saat bermain imbang melawan Prancis. “Penampilan kami penting untuk menunjukkan reaksi.

Permainan tim bagus. Kami berpeluang mencetak beberapa gol melawan juara Piala Dunia 2018, Prancis,” kata Loew setelah pertandingan. Meski begitu, Loew buru-buru mengatakan bahwa timnya butuh waktu untuk berkembang.

Ujian sebenarnya adalah saat Piala Eropa 2020. Menurut dia, terlalu berlebihan untuk menilai jika hasil satu laga menjadi referensi pengganti kegagalan di Piala Dunia 2018. “Ini proses yang panjang, kami hanya bisa merehabilitasi diri kami di turnamen berikutnya,” tambahnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4511 seconds (0.1#10.140)