Awal Buruk Pasukan Tiga Singa di Ajang UEFA Nations League
A
A
A
LONDON- - Kiprah Inggris di ajang UEFA Nations League tidak berjalan sesuai rencana. Harapan The Three Lions meraih poin penuh pada laga pertama League A di Grup 4 gagal terwujud karena takluk 1-2 dari Spanyol, Minggu (9/9).
Tampil di markasnya, Wembley Stadium, Inggris sebenarnya memulai laga dengan baik dan bisa unggul cepat lewat gol Marcus Rash ford (11). Namun, Spanyol mampu membalikkan keadaan melalui Saul Niguez (13) dan Rodrigo Moreno Machado (32).
Hasil negatif ini bukan hanya menjadi kekalahan ketiga beruntun Inggris, juga sekaligus mengakhiri catatan apik yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam 24 pertandingan kompetitif di Wembley. Itu dimulai sejak tumbang 2-3 dari Kroasia pada November 2007. Kekalahan dari Spanyol sekaligus menjadi alarm betapa keroposnya lini pertahanan Inggris.
Pasukan Tiga Singa kini telah kebobolan enam gol di tiga laga terakhirnya di semua kompetisi. Itu lebih banyak dibandingkan 13 laga sebelumnya di mana cuma kemasukan tiga kali. Banyak yang menilai kekalahan dari Spanyol mengindikasikan kekuatan Inggris belum sepenuhnya matang.
Terlebih Pelatih Gareth Southgate terbilang berani memasukkan pemain-pemain muda yang minim pengalaman ke dalam skuadnya. Southgate mengakui bahwa timnya masih memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki. Namun, dia mengatakan untuk membangun dan mematangkan kekuatan memerlukan waktu cukup lama.
“Bisakah kami mencapai level Spanyol? Sulit mengatakannya. Saya pikir kami memiliki pemain yang dapat dan telah menunjukkan bahwa mereka mampu tampil di level itu. Beberapa pekerjaan masih dalam proses. Kami memiliki 19 pertandingan ke depan dan itu tidak terlalu lama,” kata Southgate, dilansir standard.co.uk.
Itu sebabnya, juru taktik berusia 48 tahun tersebut meminta para pemainnya agar terus percaya dengan kemampuan sendiri. Dia menilai hal itu sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan karena setiap tim memiliki karakter berbeda antara satu dan lainnya. Southgate mengindikasikan akan terus melakukan pembenahan dan evaluasi.
Laga persahabatan kontra Swiss, Selasa (11/9), dijadikan barometer sebelum bersua Kroasia, 13 Oktober mendatang. Saat ini Harry Kane dkk menjadi juru kunci klasemen sementara Grup 4 di League A. Rentang waktu sebulan diharapkan mengembalikan kekuatan Inggris.
Pasalnya, Southgate sedang cemas dengan kondisi Luke Shaw. Bek Manchester United (MU) tersebut mengalami cedera kepala setelah bertabrakan dengan pemain Spanyol Dani Carvajal pada menit ke-46. Padahal, Shaw sedang berada dalam performa terbaik.
Dia bahkan berandil besar atas gol yang dicetak Rashford. Beruntung, sang pemain dikabarkan baik-baik saja. Mantan pemain Southampton tersebut bahkan menginformasikan kondisinya melalui media sosial.
“Terima kasih untuk semua cinta dan dukungan. Saya baikbaik saja dan ditangani oleh orang yang tepat. Saya adalah petarung dan bertekad kembali ke lapangan,” ungkap Shaw. Sementara bagi Spanyol, ini menjadi kemenangan kompetitif perdananya di bawah asuhan Luis Enrique.
Dia sangat gembira karena seluruh pemain tampil bagus sepanjang pertandingan dan menunjukkan mentalitas yang kuat. Mantan Pelatih Barcelona tersebut bertekad melanjutkan tren bagus ini saat La Furia Roja menjamu Kroasia di Estadio Manuel Martinez Valero pada laga Grup 4 Nations League, Selasa (11/9). Karena, dia ingin Negeri Matador terus menempati posisi pertama.
“Saya sangat senang. Memang masih banyak yang harus kami tingkatkan. Hal positifnya kami memiliki peluang lebih bagus untuk memenangkan pertandingan dan mencoba mencetak gol ketiga ke gawang Inggris. Kami telah memulai dengan baik meski tahu bahwa ini biasa terjadi dalam sepak bola,” tandas Enrique.
Tampil di markasnya, Wembley Stadium, Inggris sebenarnya memulai laga dengan baik dan bisa unggul cepat lewat gol Marcus Rash ford (11). Namun, Spanyol mampu membalikkan keadaan melalui Saul Niguez (13) dan Rodrigo Moreno Machado (32).
Hasil negatif ini bukan hanya menjadi kekalahan ketiga beruntun Inggris, juga sekaligus mengakhiri catatan apik yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam 24 pertandingan kompetitif di Wembley. Itu dimulai sejak tumbang 2-3 dari Kroasia pada November 2007. Kekalahan dari Spanyol sekaligus menjadi alarm betapa keroposnya lini pertahanan Inggris.
Pasukan Tiga Singa kini telah kebobolan enam gol di tiga laga terakhirnya di semua kompetisi. Itu lebih banyak dibandingkan 13 laga sebelumnya di mana cuma kemasukan tiga kali. Banyak yang menilai kekalahan dari Spanyol mengindikasikan kekuatan Inggris belum sepenuhnya matang.
Terlebih Pelatih Gareth Southgate terbilang berani memasukkan pemain-pemain muda yang minim pengalaman ke dalam skuadnya. Southgate mengakui bahwa timnya masih memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki. Namun, dia mengatakan untuk membangun dan mematangkan kekuatan memerlukan waktu cukup lama.
“Bisakah kami mencapai level Spanyol? Sulit mengatakannya. Saya pikir kami memiliki pemain yang dapat dan telah menunjukkan bahwa mereka mampu tampil di level itu. Beberapa pekerjaan masih dalam proses. Kami memiliki 19 pertandingan ke depan dan itu tidak terlalu lama,” kata Southgate, dilansir standard.co.uk.
Itu sebabnya, juru taktik berusia 48 tahun tersebut meminta para pemainnya agar terus percaya dengan kemampuan sendiri. Dia menilai hal itu sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan karena setiap tim memiliki karakter berbeda antara satu dan lainnya. Southgate mengindikasikan akan terus melakukan pembenahan dan evaluasi.
Laga persahabatan kontra Swiss, Selasa (11/9), dijadikan barometer sebelum bersua Kroasia, 13 Oktober mendatang. Saat ini Harry Kane dkk menjadi juru kunci klasemen sementara Grup 4 di League A. Rentang waktu sebulan diharapkan mengembalikan kekuatan Inggris.
Pasalnya, Southgate sedang cemas dengan kondisi Luke Shaw. Bek Manchester United (MU) tersebut mengalami cedera kepala setelah bertabrakan dengan pemain Spanyol Dani Carvajal pada menit ke-46. Padahal, Shaw sedang berada dalam performa terbaik.
Dia bahkan berandil besar atas gol yang dicetak Rashford. Beruntung, sang pemain dikabarkan baik-baik saja. Mantan pemain Southampton tersebut bahkan menginformasikan kondisinya melalui media sosial.
“Terima kasih untuk semua cinta dan dukungan. Saya baikbaik saja dan ditangani oleh orang yang tepat. Saya adalah petarung dan bertekad kembali ke lapangan,” ungkap Shaw. Sementara bagi Spanyol, ini menjadi kemenangan kompetitif perdananya di bawah asuhan Luis Enrique.
Dia sangat gembira karena seluruh pemain tampil bagus sepanjang pertandingan dan menunjukkan mentalitas yang kuat. Mantan Pelatih Barcelona tersebut bertekad melanjutkan tren bagus ini saat La Furia Roja menjamu Kroasia di Estadio Manuel Martinez Valero pada laga Grup 4 Nations League, Selasa (11/9). Karena, dia ingin Negeri Matador terus menempati posisi pertama.
“Saya sangat senang. Memang masih banyak yang harus kami tingkatkan. Hal positifnya kami memiliki peluang lebih bagus untuk memenangkan pertandingan dan mencoba mencetak gol ketiga ke gawang Inggris. Kami telah memulai dengan baik meski tahu bahwa ini biasa terjadi dalam sepak bola,” tandas Enrique.
(don)