Kelelahan, Performa Harry Kane Makin Menurun

Jum'at, 14 September 2018 - 09:28 WIB
Kelelahan, Performa...
Kelelahan, Performa Harry Kane Makin Menurun
A A A
LONDON - Penyerang timnas Inggris dan Tottenham Hotspur Harry Kane sedang mendapat sorotan. Pemain berusia 25 tahun itu dikabarkan sedang mengalami kelelahan sehingga performanya menurun.

Pada tiga pertandingan terakhir, Kane gagal mencetak gol bersama timnas Inggris dan Tottenham. Rinciannya, pertandingan timnas di UEFA Nations League melawan Spanyol dan uji coba menghadapi Swiss. Meski melawan Swiss, Kane hanya menjadi pemain pengganti.

Satu pertandingan lagi saat membela Tottenham di Liga Primer melawan Watford (2/9). Absennya Kane mencetak gol di tiga pertandingan terakhir membuat beberapa pihak mulai khawatir akan tumpuan lini depan The Three Lions itu.

Sebab jika ditarik lebih panjang lagi, dari sembilan pertandingan terakhir di semua ajang yang diikuti, Kane hanya dua kali membuat gol ke gawang lawan.

Setelah menjebol gawang Kolombia di fase 16 Besar Piala Dunia, produktivitas Kane langsung terhenti pada laga melawan Swedia, Kroasia, dan Belgia. Dilanjutkan di Liga Primer saat menghadapi Newcastle United, sebelum kemudian pecah telur dengan menjebol gawang Fulham dan Manchester United.

Menurunnya produktivitas Kane diduga karena tenaganya terlalu diforsir bersama timnas dan Tottenham. “Saya konsen pada Kane. Sejak 2015, dia sudah bermain 175. Fisik mungkin nggak masalah, tapi istirahat secara mental dibutuhkan karena dia terus berjuang,” kata mantan pemain timnas Inggris, Gary Neville.

Saat bersama timnas, Kane hampir selalu menjadi starter mulai dari friendly match, kualifikasi Piala Dunia, Piala Dunia, sampai dengan UEFA Nations League.

Di Piala Dunia, Inggris bahkan dua kali bermain perpanjangan waktu. Sedangkan bersama Tottenham, musim lalu, Kane bermain 37 kali, hanya dua kali sebagai pengganti dengan menit bermain 3038.

Dia hanya kalah dari Jan Vertonghen dan penjaga gawang Hugo Lloris. Jika diakumulasi dengan penampilan di Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga, khusus membela Tottenham, Kane bermain selama 3.953 menit.

Sedangkan bersama timnas, Kane memiliki catatan 573 menit bersama timnas Inggris di Piala Dunia 2018. Imbasnya, statistik memperlihatkan jika rata-rata gol dan jumlah tembakan Kane meng alami penurunan.

Dari empat pertandingan, Kane hanya menciptakan dua gol atau rata-rata 0,5 gol per laga dari 2,5 usaha tembakan. Jumlah itu terburuk setelah catatannya saat menjalani debut bersama Tottenham pada musim 2013/2014.

Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate menganggap tidak ada yang salah dari Kane, termasuk keputusannya memanggil mantan pemain Watford itu. Kane, kata Southgate, harus dijaga agar tetap dalam kondisi siap tampil.

Menurut dia, kalaupun dia tidak bermain di lapangan, Kane tetap ke lapangan dan melakukan pemanasan. “Kami memiliki strategi untuk menentukan siapa yang bisa kami mainkan dan cadangkan,” ujar Southgate.

Meski situasi Kane kurang menguntungkan buat Inggris dan Tottenham, tapi tidak untuk Liverpool. Bagi Liverpool, kondisi Kane yang sedang menurun bisa menjadi berkah menjelang pertemuan kedua tim, besok Sabtu (15/9), di Stadion Wembley.

Selama ini Kane menjadi hantu pertahanan The Reds. Dari dua pertemuan musim lalu, Kane menyumbang tiga gol. Mulai dari gol penyelamat saat bermain imbang 2-2 di Stadion Anfield sampai dengan dua gol dalam kemenangan bersejarah 4-1 di Stadion Wembley. Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino juga harus dihadapkan situasi kapten tim Hugo Lloris yang baru saja menyelesaikan persoalan hukumnya.

Kedapatan mengonsumsi alkohol saat mengemudi, pemain timnas Prancis itu harus berhadapan dengan aparat kepolisian. Lloris dijatuhi hukuman larangan menyetir selama 20 bulan dan harus membayar denda sebesar 50.000 poundsterling atau sekitar Rp963 juta.

Tapi, Tottenham kabarnya akan memberikan sanksi khusus kepada kapten tim nya. Tim Kota London itu akan menjatuhkan denda sebesar 300 ribu poundsterling atau Rp4,8 miliar kepada Lloris. Angka itu setara dengan dua pekan gajinya.

Berbeda dengan Liverpool, pasukan Juergen Klopp berada dalam situasi lebih bagus. Mereka tidak saja berada di puncak klasemen dan belum tersentuh kekalahan, tapi juga memiliki skuad lebih bugar.

Tiga pemainnya yang bermain dengan timnas Brasil, Alisson Becker, Roberto Firmino, dan Fabinho sama sekali tidak diturunkan pelatih Tite saat menjinakkan El Savador lima gol tanpa balas di Washington.

Kebugaran pemain Liverpool menjadi penting karena bagi The Reds laga melawan The Lilywhites menjadi penanda kesibukan 23 hari mendatang. Dimulai dari pertandingan Liga Champions di Stadion Anfield melawan Paris Saint-Germain dilanjutkan perjalanan ke Napoli serta pertemuan tandang menghadapi Chelsea sebelum akhirnya meladeni Manchester.

“Sekarang saya menantikan pertandingan (melawan Tottenham), terutama dalam beberapa minggu ke depan kami memiliki banyak pertandingan, pertandingan bagus, permainan sulit. Tapi, kami akan mencoba untuk pertahankan penampilan baik kami dan saya harap bisa memenangkan banyak pertandingan,” kata gelandang Xherdan Shaqiri dikutip situs resmi Liverpool.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0693 seconds (0.1#10.140)