Carlo Ancelotti Ubah Taktik, Napoli Taklukkan Fiorentina
A
A
A
NAPOLI - Napoli tidak perlu waktu lama untuk terbangun dari mimpi buruk. Walau harus memeras keringat, I Partenopei kembali meraih angka penuh pada laga Seri A setelah melibas Fiorentina 1-0 di Stadion San Paolo, Sabtu (15/9).
Dua pekan lalu atau sebelum jeda internasional, Napoli mendapat malu ketika menyambangi markas Sampdoria. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu harus rela gawangnya dijebol tiga kali tanpa balas.
Tapi, luka itu bisa segera diobati Napoli. Meski harus menunggu hingga menit ke-79, sampai Lorenzo Insigne memaksimalkan umpan Arkadiusz Milik, tim tamu akhirnya bisa kembali lagi ke jalur kemenangan.
Keberhasilan ini disinyalir tidak lepas dari keputusan Ancelotti mengubah skema permainan. Saat dipermalukan Sampdoria, dia memakai formasi 4-4-3. Sekarang mantan nakhoda Real Madrid itu menerapkan pakem 4-4-2.
“Banyak passing kami yang meleset pada babak pertama. Tapi, idenya adalah menempatkan sejumlah pemain di sekitar pertahanan lawan dan mengirimkan through passsecara vertikal,” ucap Ancelotti dilansir skysport.
Perubahan taktik itu memang belum bisa diterapkan Napoli secara sempurna, tapi setidaknya ada peningkatan dalam sistem permainan. Nyatanya, ketika bentrok melawan Sampdoria dengan skema 4-3-3, mereka hanya bisa melakukan delapan upaya dan cuma tiga yang berbahaya.
Namun, setelah menggantinya dengan 4-4-2, Napoli bisa melesakkan hingga 19 upaya mencetak gol dengan empat menuju sasaran. Hanya saja, kurang bagusnya sentuhan akhir membuat sejumlah peluang terbuang sia-sia. “Dengan formasi 4-4-2, Lorenzo bisa berduet dengan efektif bersama Dries Mertens. Pergerakan Piotr Zielinski di area pertahanan lawan juga bagus,” ucap Ancelotti.
Ancelotti mengklaim sulit mengubah gaya permainan Napoli. Begitu juga ketika menentukan starting line-up. “Saya mencoba merotasi pemain, tapi itu tidak mudah. Level ratarata pemain tim ini sangat tinggi,” tutur arsitek berusia 59 tahun itu.
Berkat hasil positif ini, Marek Hamsik dkk dipastikan tetap masuk empat besar dengan sembilan angka. Itu berarti Ancelotti tidak perlu khawatir lagi bakal dipecat. Maklum, dia sempat dikritik setelah dipermalukan Sampdoria.
Situasi Ancelotti jauh berbeda dengan Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti. Dia kini terancam didepak karena I Nerazzurritersungkur saat jumpa Parma. Mendapat keuntungan kandang di Giuseppe Meaza, Radja Nainggolan dkk malah menyerah 0-1.
Padahal Inter sempat dianggap telah bangkit dari keterpurukan setelah menggilas Bologna 3-0. Ini berarti sudah tiga kali mereka terpeleset sepanjang musim ini. Sebelum dilumat Parma, Inter sempat diper malu kan Sassuolo 0-1 dan ditahan Torino 2-2.
“Ini kekalahan yang menyakitkan. Ketika Anda hanya mendapat empat angka dari empat laga, akan sulit mencari alasan. Saya yang memikul semua tanggung jawab,” kata Spaletti.
Dua pekan lalu atau sebelum jeda internasional, Napoli mendapat malu ketika menyambangi markas Sampdoria. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu harus rela gawangnya dijebol tiga kali tanpa balas.
Tapi, luka itu bisa segera diobati Napoli. Meski harus menunggu hingga menit ke-79, sampai Lorenzo Insigne memaksimalkan umpan Arkadiusz Milik, tim tamu akhirnya bisa kembali lagi ke jalur kemenangan.
Keberhasilan ini disinyalir tidak lepas dari keputusan Ancelotti mengubah skema permainan. Saat dipermalukan Sampdoria, dia memakai formasi 4-4-3. Sekarang mantan nakhoda Real Madrid itu menerapkan pakem 4-4-2.
“Banyak passing kami yang meleset pada babak pertama. Tapi, idenya adalah menempatkan sejumlah pemain di sekitar pertahanan lawan dan mengirimkan through passsecara vertikal,” ucap Ancelotti dilansir skysport.
Perubahan taktik itu memang belum bisa diterapkan Napoli secara sempurna, tapi setidaknya ada peningkatan dalam sistem permainan. Nyatanya, ketika bentrok melawan Sampdoria dengan skema 4-3-3, mereka hanya bisa melakukan delapan upaya dan cuma tiga yang berbahaya.
Namun, setelah menggantinya dengan 4-4-2, Napoli bisa melesakkan hingga 19 upaya mencetak gol dengan empat menuju sasaran. Hanya saja, kurang bagusnya sentuhan akhir membuat sejumlah peluang terbuang sia-sia. “Dengan formasi 4-4-2, Lorenzo bisa berduet dengan efektif bersama Dries Mertens. Pergerakan Piotr Zielinski di area pertahanan lawan juga bagus,” ucap Ancelotti.
Ancelotti mengklaim sulit mengubah gaya permainan Napoli. Begitu juga ketika menentukan starting line-up. “Saya mencoba merotasi pemain, tapi itu tidak mudah. Level ratarata pemain tim ini sangat tinggi,” tutur arsitek berusia 59 tahun itu.
Berkat hasil positif ini, Marek Hamsik dkk dipastikan tetap masuk empat besar dengan sembilan angka. Itu berarti Ancelotti tidak perlu khawatir lagi bakal dipecat. Maklum, dia sempat dikritik setelah dipermalukan Sampdoria.
Situasi Ancelotti jauh berbeda dengan Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti. Dia kini terancam didepak karena I Nerazzurritersungkur saat jumpa Parma. Mendapat keuntungan kandang di Giuseppe Meaza, Radja Nainggolan dkk malah menyerah 0-1.
Padahal Inter sempat dianggap telah bangkit dari keterpurukan setelah menggilas Bologna 3-0. Ini berarti sudah tiga kali mereka terpeleset sepanjang musim ini. Sebelum dilumat Parma, Inter sempat diper malu kan Sassuolo 0-1 dan ditahan Torino 2-2.
“Ini kekalahan yang menyakitkan. Ketika Anda hanya mendapat empat angka dari empat laga, akan sulit mencari alasan. Saya yang memikul semua tanggung jawab,” kata Spaletti.
(don)