Wejangan Jose Mourinho Bantu MU Menang atas Young Boys
A
A
A
BERN - Manchester United (MU) mengawali laga penyisihan Grup H Liga Champions dengan kemenangan 3-0 atas Young Boys. Wejangan Pelatih Jose Mourinho saat rehat disinyalir ikut membantu keberhasilan Setan Merah meraih angka penuh.
Mourinho sempat merasa cemas MU akan mengalami banyak masalah saat mengunjungi Stade De Suisse Wankdorf Bern, Kamis (20/9). Pasalnya stadion berkapasitas 31.783 tempat duduk itu memakai rumput buatan. Ketakutan terbesar Mourinho adalah ada pemainnya yang terkena cedera, dan absen saat nanti menjamu Wolverhampton Wanderers pada lanjutan Liga Primer, Sabtu (22/9). Namun, kekhawatirannya tidak terjadi. MU tetap tampil impresif di markas wakil Swiss itu.
MU mendominasi laga sejak awal dan mencetak dua gol melalui Paul Pogba (35) hasil assist Fred, serta dari titik putih (44). Namun, itu belum membuat Mourinho tenang. Agar tidak terjadi hal buruk, arsitek asal Portugal itu memberi pesan pada para pemainnya saat turun minum.
“Setelah babak pertama, saya berkata pada para pemain ini ketiga kalinya secara beruntun kami unggul 2-0 di awal babak. Saat melawan Burnley, kami tidak segera membunuh lawan. Tapi, kami tidak kebobolan. Kala bentrok Watford, kami kebobolan dan sempat berada dalam kesulitan,” ucap Mourinho, dilansir manchestereveningnews.
Pengalaman saat menghadapi Watford dan Burnley di Liga Primer menjadi acuan Mourinho. Ketika jumpa Burnley, MU juga sempat unggul 2-0 sebelum jeda. Tapi, Luke Shaw dkk tidak mampu menambah gol. Untungnya, serangan lawan juga tidak ada yang membuahkan hasil.
Kala meladeni Watford, MU juga mampu memimpin 2-0 di babak pertama. Tapi, seperti sebelumnya, The Red Devils juga tidak bisa menceploskan gol lagi di babak kedua. Gawatnya lagi, Watford mampu mencetak gol balasan. Beruntung MU tetap menang 2-1.
Tapi, tidak demikian ketika bertemu Young Boys. Ucapan Mourinho dikamar ganti saat jeda membuat MU tetap tampil agresif saat laga dilanjutkan. Alhasil, tim tamu bisa mematahkan kutukan yang belakangan selalu gagal mencetak gol di babak kedua setelah Anthony Martial memaksimalkan umpan Pogba pada menit ke-66.
Itu membuat Mourinho senang. Dia gembira karena para pemain akhirnya bisa membunuh lawan dengan mencetak gol ketiga. Karena itu dia berharap, performa seperti ini bisa diulang pada laga berikutnya.
“Pada laga ini kami bisa menyerang dari berbagai arah. Saya rasa periode terbaik kami adalah saat mencetak gol ketiga dan membunuh permainan. Pada babak kedua, para pemain lebih bertanggung jawab, tetap ambisius dan berusaha mencetak gol. Jadi, saya suka itu,” tutup Mou.
Sukses MU secara tidak langsung menyelamatkan reputasi Kota Manchester. Sebab, wakil lainnya, yakni Manchester City (Man City) yang notabene jawara Liga Primer dipermalukan Olympique Lyonnais 1-2 di Grup F.
Bertindak sebagai tuan rumah di Etihad Stadium, The Citizens malah tertinggal dulu 0-2 akibat ulah Gnaly Cornet (26) dan Nabil Fekir (43). Bernardo Silva sempat melesakan gol balasan pada menit ke-67. Sayang, itu belum cukup menghidari Man City dari kekalahan.
Mourinho sempat merasa cemas MU akan mengalami banyak masalah saat mengunjungi Stade De Suisse Wankdorf Bern, Kamis (20/9). Pasalnya stadion berkapasitas 31.783 tempat duduk itu memakai rumput buatan. Ketakutan terbesar Mourinho adalah ada pemainnya yang terkena cedera, dan absen saat nanti menjamu Wolverhampton Wanderers pada lanjutan Liga Primer, Sabtu (22/9). Namun, kekhawatirannya tidak terjadi. MU tetap tampil impresif di markas wakil Swiss itu.
MU mendominasi laga sejak awal dan mencetak dua gol melalui Paul Pogba (35) hasil assist Fred, serta dari titik putih (44). Namun, itu belum membuat Mourinho tenang. Agar tidak terjadi hal buruk, arsitek asal Portugal itu memberi pesan pada para pemainnya saat turun minum.
“Setelah babak pertama, saya berkata pada para pemain ini ketiga kalinya secara beruntun kami unggul 2-0 di awal babak. Saat melawan Burnley, kami tidak segera membunuh lawan. Tapi, kami tidak kebobolan. Kala bentrok Watford, kami kebobolan dan sempat berada dalam kesulitan,” ucap Mourinho, dilansir manchestereveningnews.
Pengalaman saat menghadapi Watford dan Burnley di Liga Primer menjadi acuan Mourinho. Ketika jumpa Burnley, MU juga sempat unggul 2-0 sebelum jeda. Tapi, Luke Shaw dkk tidak mampu menambah gol. Untungnya, serangan lawan juga tidak ada yang membuahkan hasil.
Kala meladeni Watford, MU juga mampu memimpin 2-0 di babak pertama. Tapi, seperti sebelumnya, The Red Devils juga tidak bisa menceploskan gol lagi di babak kedua. Gawatnya lagi, Watford mampu mencetak gol balasan. Beruntung MU tetap menang 2-1.
Tapi, tidak demikian ketika bertemu Young Boys. Ucapan Mourinho dikamar ganti saat jeda membuat MU tetap tampil agresif saat laga dilanjutkan. Alhasil, tim tamu bisa mematahkan kutukan yang belakangan selalu gagal mencetak gol di babak kedua setelah Anthony Martial memaksimalkan umpan Pogba pada menit ke-66.
Itu membuat Mourinho senang. Dia gembira karena para pemain akhirnya bisa membunuh lawan dengan mencetak gol ketiga. Karena itu dia berharap, performa seperti ini bisa diulang pada laga berikutnya.
“Pada laga ini kami bisa menyerang dari berbagai arah. Saya rasa periode terbaik kami adalah saat mencetak gol ketiga dan membunuh permainan. Pada babak kedua, para pemain lebih bertanggung jawab, tetap ambisius dan berusaha mencetak gol. Jadi, saya suka itu,” tutup Mou.
Sukses MU secara tidak langsung menyelamatkan reputasi Kota Manchester. Sebab, wakil lainnya, yakni Manchester City (Man City) yang notabene jawara Liga Primer dipermalukan Olympique Lyonnais 1-2 di Grup F.
Bertindak sebagai tuan rumah di Etihad Stadium, The Citizens malah tertinggal dulu 0-2 akibat ulah Gnaly Cornet (26) dan Nabil Fekir (43). Bernardo Silva sempat melesakan gol balasan pada menit ke-67. Sayang, itu belum cukup menghidari Man City dari kekalahan.
(don)