Povetkin Semakin Tua Semakin Tangguh, McCracken Peringatkan Joshua
A
A
A
LONDON - Kembali bertanding di Stadion Wembley, London tidak membuat juara tinju dunia kelas berat IBF/IBO/WBA Super/WBO, Anthony Joshua merasa grogi. Petinju asal Inggris itu justru bersemangat untuk menyambut panggung megah melawan Alexander Povetkin dari Rusia.
Pada penampilan terakhir Joshua di Stadion Wembley, April 2017, saat mengalahkan Wladimir Klitschko tercatat ada sekitar 90.000 penonton yang menyaksikan langsung. Laga melawan Povetkin di tempat yang sama, Sabtu (22/9) malam waktu setempat, diperkirakan akan menyedot jumlah penonton yang sama.
"Saya merasa santai dan tenang. Ini bukan hal baru lagi bagiku. Saya merasa seperti ini adalah rumah, di mana saya akan tampil," ucap Joshua yang akan mempertaruhkan seluruh gelarnya dalam duel melawan Povetkin, seperti dikutip Sports Inquirer.
Pertarungan melawan Povetkin ini juga akan menjadi pertempuran kelima secara beruntun Joshua di stadion. Empat laga sebelumnya telah menyedot lebih dari 300.000 pasang mata. Hal ini membuat sang promotor, Eddie Hearn menyebut AJ --julukan Joshua- sebagai fenomena.
Di sudut lain, Povetkin tidak terbiasa berjuang dengan kondisi seramai itu. Akan tetapi, petinju kelahiran 2 September 1979 itu membawa segudang pengalaman saat menginjakkan kakinya di London.
Sama halnya dengan Joshua, Povetkin merupakan peraih emas Olimpiade. Joshua meraih emas di Olimpiade London 2012, sedangkan Povetkin merebut emas Olimpiade Athena 2004.
Dalam karier tinju profesionalnya, Russian Vityaz baru menelan satu kekalahan, dan itu diterimanya saat kalah angka mutlak dari Wladimir Klitschko pada 2013. Secara keseluruhan, mantan juara reguler WBA itu memiliki rekor 34 kemenangan (24KO) dan satu kekalahan.
"Saya sama kuatnya (dengan Joshua) dan dalam kondisi yang bagus. Saat saya menghadapi Klitschko, saya jauh lebih lemah dan dalam kondisi yang jauh lebih buruk ketimbang saya saat ini," tukas Povetkin seperti dilansir Boxing Scene.
Catatan mentereng dan kondisi prima Povetkin itu pun membuat pelatih Joshua, Rob McCracken memperingatkan petinjunya agar tetap waspada kendati sang lawan sudah berusia hampir kepala empat.
Menurut McCracken, Povetkin sangat jauh berbeda dengan mantan juara WBO, Joseph Parker --lawan terakhir yang dijinakkan Joshua--. "Povetkin berasal dari tingkat teratas dalam tinju," tegas McCracken.
Pada penampilan terakhir Joshua di Stadion Wembley, April 2017, saat mengalahkan Wladimir Klitschko tercatat ada sekitar 90.000 penonton yang menyaksikan langsung. Laga melawan Povetkin di tempat yang sama, Sabtu (22/9) malam waktu setempat, diperkirakan akan menyedot jumlah penonton yang sama.
"Saya merasa santai dan tenang. Ini bukan hal baru lagi bagiku. Saya merasa seperti ini adalah rumah, di mana saya akan tampil," ucap Joshua yang akan mempertaruhkan seluruh gelarnya dalam duel melawan Povetkin, seperti dikutip Sports Inquirer.
Pertarungan melawan Povetkin ini juga akan menjadi pertempuran kelima secara beruntun Joshua di stadion. Empat laga sebelumnya telah menyedot lebih dari 300.000 pasang mata. Hal ini membuat sang promotor, Eddie Hearn menyebut AJ --julukan Joshua- sebagai fenomena.
Di sudut lain, Povetkin tidak terbiasa berjuang dengan kondisi seramai itu. Akan tetapi, petinju kelahiran 2 September 1979 itu membawa segudang pengalaman saat menginjakkan kakinya di London.
Sama halnya dengan Joshua, Povetkin merupakan peraih emas Olimpiade. Joshua meraih emas di Olimpiade London 2012, sedangkan Povetkin merebut emas Olimpiade Athena 2004.
Dalam karier tinju profesionalnya, Russian Vityaz baru menelan satu kekalahan, dan itu diterimanya saat kalah angka mutlak dari Wladimir Klitschko pada 2013. Secara keseluruhan, mantan juara reguler WBA itu memiliki rekor 34 kemenangan (24KO) dan satu kekalahan.
"Saya sama kuatnya (dengan Joshua) dan dalam kondisi yang bagus. Saat saya menghadapi Klitschko, saya jauh lebih lemah dan dalam kondisi yang jauh lebih buruk ketimbang saya saat ini," tukas Povetkin seperti dilansir Boxing Scene.
Catatan mentereng dan kondisi prima Povetkin itu pun membuat pelatih Joshua, Rob McCracken memperingatkan petinjunya agar tetap waspada kendati sang lawan sudah berusia hampir kepala empat.
Menurut McCracken, Povetkin sangat jauh berbeda dengan mantan juara WBO, Joseph Parker --lawan terakhir yang dijinakkan Joshua--. "Povetkin berasal dari tingkat teratas dalam tinju," tegas McCracken.
Tale of The Tape | ||
Anthony Joshua | vs | Alexander Povetkin |
15 Oktober 1989 | Lahir | 02 September 1979 |
Inggris | Asal | Rusia |
198cm | Tinggi | 188cm |
208cm | Jangkauan | 191cm |
AJ | Julukan | Russian Vityaz |
Orthodox | Stance | Orthodox |
21 (20KO) | Menang | 34 (24KO) |
- | Kalah | 1 |
- | Seri | - |
(nug)