Dua Pembalap Astra Honda Optimistis Raih Hasil Positif di Jerez
A
A
A
JEREZ - Setelah jeda dua bulan, duet pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) kembali mempersiapkan diri meraih hasil terbaik dalam lanjutan seri balap CEV International Championship di Jerez de la Frontera, Spanyol, Minggu (30/9/2018).
Dimas Ekky Pratama berpeluang meraih podium di kelas CEV Moto2 European Championship setelah pada sesi kualifikasi pada Sabtu (29/9/2018) mampu meraih catatan waktu 1 menit 43,946 detik.
Sementara Gerry Salim berusaha mengejar hasil terbaik di kelas CEV Moto3 Junior World Championship. Pada sesi kualifikasi Gerry mencatatkan waktu 1 menit 47,839 detik.
Bekal latihan fisik dan ketajaman insting balap diberikan selama jeda dari para pelatih yang didatangkan khusus oleh Astra Honda Racing Team (AHRT). Tapi lebih dari itu, keduanya juga sudah mempunyai pengalaman di sirkuit yang baru saja berganti nama menjadi Circuito de Jerez Angel Nieto tersebut. Inilah kesempatan untuk mereka membuktikan kemampuan terbaik. "Saya optimistis setelah menggunakan suspensi yang lama,"ujar Dimas di sirkuit Jerez, Sabtu (29/9/2018).
Menurut dia, dirinya cocok menggunakan suspensi yang lama dibandingkan yang baru. Bagi Dimas Ekky, Sirkuit Jerez merupakan tempat yang spesial. Pada 2014, dia menjalani debut CEV International Championship di sana, dan lintasan ini tetap jadi favoritnya.
Tahun lalu, dia mendapatkan hasil terbaik di sirkuit ini, yaitu posisi keempat, dan hanya tertinggal 0,1 detik dari peraih podium. Dua pekan lalu, dia menjalani tes di sirkuit ini dan hasilnya positif.
Setelah jeda musim panas, Dimas menyatakan bahwa dirinya sangat menantikan balapan di Jerez dan meraih hasil bagus. Sejak kembali ke Barcelona, pembalap asal Depok, Jawa Barat itu fokus menjalani banyak latihan dengan sepeda, dan dua pekan lalu mendapatkan hasil positif saat tes di Jerez.
”Hasil itu sangat membantu saya untuk kembali mendapatkan feeling yang bagus dengan motor saya setelah jeda cukup lama. Saya sangat termotivasi untuk balapan akhir pekan ini di lintasan yang sangat saya suka. Semoga bisa meraih hasil lebih baik dari balapan-balapan sebelumya," kata Dimas.
Senior Manager Motorsport and Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Anggoro Iriawan mengatakan, suspensi depan yang digunakan Dimas menggunakan suspensi musim sebelumnya.
"Mungkin kesulitan saat menikung jadi dia minta lagi menggunakan suspensi yang digunakan sebelum berlaga di Catalunya dan Aragon beberapa waktu lalu,"tuturnya.
Menurut dia, tim Astra Honda memberikan perhatian serius kepada para rider untuk mendapatkan hasil maksimal. "Jadi memang harus dikombinasi antara feel rider dengan data-data teknis untuk mendapatkan settingan terbaik.Dengan menggunakan suspensi lama Dimas berada di posisi tujuh,"cetusnya.
Sedangkan Gerry optimistis bisa bersaing dengan pembalap lainnya. Meski diakuinya pembalap tuan rumah merupakan pembalap-pembalap agresif. "Rider asal Spanyol memang paling agresif diantara rider-rider Eropa lainnya,"cetusnya.
Gerry mengatakan, terus melakukan adaptasi dengan lintasan-lintasan baru. Tahun ini, rider asal Surabaya itu turun di Red Bull Rookies Cup di Jerez pada Mei 2018. Bekal ini bakal jadi modal untuk meraih hasil bagus pada balapan Minggu hari ini, setelah gagal meraup poin di MotorLand Aragon sebelum jeda musim panas.
"Saya merasa sudah melakukan persiapan sangat baik untuk balapan akhir pekan ini. Kondisi fisik bagus dan saya banyak berlatih dengan sepeda. Tidak sabar rasanya untuk balapan di sana karena, saya sudah tahu lintasan ini dari saat ikut Red Bull Rookies Cup. Rencana akhir pekan ini, bekerja keras sejak sesi latihan agar bisa balapan dalam kondisi terbaik, dan berpeluang bersaing di grup depan," kata Gerry.
PT Astra Honda Motor (AHM) memperkuat komitmennya mencetak pembalap kelas dunia melalui dukungan di berbagai kejuaraan balap dan peningkatan kompetensi pembalap pada program penjenjangan terstruktur. Program ini merupakan konsistensi strategi AHM dalam mempercepat terwujudnya mimpi generasi muda Indonesia mengukir prestasi di arena balap dunia.
Dengan mengusung semangat Satu Hati untuk Indonesia juara, pembinaan balap berjenjang menjadi komitmen besar AHM yang diimplementasikan secara berkesinambungan sejak 2013. Hingga kini, pembinaan tersebut telah berhasil melahirkan pembalap-pembalap berbakat yang mengukir prestasi maupun sejarah baru yang membanggakan bagi Indonesia di berbagai kejuaraan. Hal ini merupakan hasil tempaan para pembalap baik dalam kompetensi balap, kekuatan fisik dan mental di berbagai kejuaraan balap tingkat nasional maupun internasional.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan upaya mencetak pembalap level dunia memerlukan langkah terstruktur dan sistematis, mulai dari pencarian bakat sampai dengan memberikan pelatihan untuk memperkuat potensinya. Untuk itu, AHM menyediakan sarana melalui berbagai program balap, mulai dari sekolah balap untuk talenta di usia dini hingga mencapai kejuaraan balap bergengsi seperti CEV International Championship. Melalui semangat Satu Hati untuk Indonesia juara, para pembalap diharapkan dapat bersemangat menapaki jenjang balap yang telah disiapkan dan menjadi juara seperti impiannya.
“Pembinaan balap berjenjang AHM memberikan langkah strategis bagi pembalap mencapai tujuannya dan menjadi kebanggaan bangsa di dunia balap. Kami senang hingga saat ini mampu menemani dan memaksimalkan potensi pembalap muda Tanah Air serta mencetak beragam prestasi membanggakan. Kami harap, semangat Satu Hati untuk Indonesa juara dapat menginspirasi generasi muda lain tidak hanya di dunia balap saja namun juga hal lainnya untuk berprestasi sampai level dunia,” ujar Thomas.
Dimas Ekky Pratama berpeluang meraih podium di kelas CEV Moto2 European Championship setelah pada sesi kualifikasi pada Sabtu (29/9/2018) mampu meraih catatan waktu 1 menit 43,946 detik.
Sementara Gerry Salim berusaha mengejar hasil terbaik di kelas CEV Moto3 Junior World Championship. Pada sesi kualifikasi Gerry mencatatkan waktu 1 menit 47,839 detik.
Bekal latihan fisik dan ketajaman insting balap diberikan selama jeda dari para pelatih yang didatangkan khusus oleh Astra Honda Racing Team (AHRT). Tapi lebih dari itu, keduanya juga sudah mempunyai pengalaman di sirkuit yang baru saja berganti nama menjadi Circuito de Jerez Angel Nieto tersebut. Inilah kesempatan untuk mereka membuktikan kemampuan terbaik. "Saya optimistis setelah menggunakan suspensi yang lama,"ujar Dimas di sirkuit Jerez, Sabtu (29/9/2018).
Menurut dia, dirinya cocok menggunakan suspensi yang lama dibandingkan yang baru. Bagi Dimas Ekky, Sirkuit Jerez merupakan tempat yang spesial. Pada 2014, dia menjalani debut CEV International Championship di sana, dan lintasan ini tetap jadi favoritnya.
Tahun lalu, dia mendapatkan hasil terbaik di sirkuit ini, yaitu posisi keempat, dan hanya tertinggal 0,1 detik dari peraih podium. Dua pekan lalu, dia menjalani tes di sirkuit ini dan hasilnya positif.
Setelah jeda musim panas, Dimas menyatakan bahwa dirinya sangat menantikan balapan di Jerez dan meraih hasil bagus. Sejak kembali ke Barcelona, pembalap asal Depok, Jawa Barat itu fokus menjalani banyak latihan dengan sepeda, dan dua pekan lalu mendapatkan hasil positif saat tes di Jerez.
”Hasil itu sangat membantu saya untuk kembali mendapatkan feeling yang bagus dengan motor saya setelah jeda cukup lama. Saya sangat termotivasi untuk balapan akhir pekan ini di lintasan yang sangat saya suka. Semoga bisa meraih hasil lebih baik dari balapan-balapan sebelumya," kata Dimas.
Senior Manager Motorsport and Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Anggoro Iriawan mengatakan, suspensi depan yang digunakan Dimas menggunakan suspensi musim sebelumnya.
"Mungkin kesulitan saat menikung jadi dia minta lagi menggunakan suspensi yang digunakan sebelum berlaga di Catalunya dan Aragon beberapa waktu lalu,"tuturnya.
Menurut dia, tim Astra Honda memberikan perhatian serius kepada para rider untuk mendapatkan hasil maksimal. "Jadi memang harus dikombinasi antara feel rider dengan data-data teknis untuk mendapatkan settingan terbaik.Dengan menggunakan suspensi lama Dimas berada di posisi tujuh,"cetusnya.
Sedangkan Gerry optimistis bisa bersaing dengan pembalap lainnya. Meski diakuinya pembalap tuan rumah merupakan pembalap-pembalap agresif. "Rider asal Spanyol memang paling agresif diantara rider-rider Eropa lainnya,"cetusnya.
Gerry mengatakan, terus melakukan adaptasi dengan lintasan-lintasan baru. Tahun ini, rider asal Surabaya itu turun di Red Bull Rookies Cup di Jerez pada Mei 2018. Bekal ini bakal jadi modal untuk meraih hasil bagus pada balapan Minggu hari ini, setelah gagal meraup poin di MotorLand Aragon sebelum jeda musim panas.
"Saya merasa sudah melakukan persiapan sangat baik untuk balapan akhir pekan ini. Kondisi fisik bagus dan saya banyak berlatih dengan sepeda. Tidak sabar rasanya untuk balapan di sana karena, saya sudah tahu lintasan ini dari saat ikut Red Bull Rookies Cup. Rencana akhir pekan ini, bekerja keras sejak sesi latihan agar bisa balapan dalam kondisi terbaik, dan berpeluang bersaing di grup depan," kata Gerry.
PT Astra Honda Motor (AHM) memperkuat komitmennya mencetak pembalap kelas dunia melalui dukungan di berbagai kejuaraan balap dan peningkatan kompetensi pembalap pada program penjenjangan terstruktur. Program ini merupakan konsistensi strategi AHM dalam mempercepat terwujudnya mimpi generasi muda Indonesia mengukir prestasi di arena balap dunia.
Dengan mengusung semangat Satu Hati untuk Indonesia juara, pembinaan balap berjenjang menjadi komitmen besar AHM yang diimplementasikan secara berkesinambungan sejak 2013. Hingga kini, pembinaan tersebut telah berhasil melahirkan pembalap-pembalap berbakat yang mengukir prestasi maupun sejarah baru yang membanggakan bagi Indonesia di berbagai kejuaraan. Hal ini merupakan hasil tempaan para pembalap baik dalam kompetensi balap, kekuatan fisik dan mental di berbagai kejuaraan balap tingkat nasional maupun internasional.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan upaya mencetak pembalap level dunia memerlukan langkah terstruktur dan sistematis, mulai dari pencarian bakat sampai dengan memberikan pelatihan untuk memperkuat potensinya. Untuk itu, AHM menyediakan sarana melalui berbagai program balap, mulai dari sekolah balap untuk talenta di usia dini hingga mencapai kejuaraan balap bergengsi seperti CEV International Championship. Melalui semangat Satu Hati untuk Indonesia juara, para pembalap diharapkan dapat bersemangat menapaki jenjang balap yang telah disiapkan dan menjadi juara seperti impiannya.
“Pembinaan balap berjenjang AHM memberikan langkah strategis bagi pembalap mencapai tujuannya dan menjadi kebanggaan bangsa di dunia balap. Kami senang hingga saat ini mampu menemani dan memaksimalkan potensi pembalap muda Tanah Air serta mencetak beragam prestasi membanggakan. Kami harap, semangat Satu Hati untuk Indonesa juara dapat menginspirasi generasi muda lain tidak hanya di dunia balap saja namun juga hal lainnya untuk berprestasi sampai level dunia,” ujar Thomas.
(bbk)