Performa Timnas Italia Belum Meyakinkan
Performa Timnas Italia Belum Meyakinkan
A
A
A
GENOVA - Italia belum menunjukkan perkembangan berarti di bawah komando Roberto Mancini. Gli Azzurri terus menuai hasil negatif seusai ditahan Ukraina 1-1 pada laga uji coba, Kamis (11/10). Hasil imbang di Stadio Comunale Luigi Ferraris memperpanjang rekor buruk Italia yang belum pernah menang dalam lima laga terakhir.
Satu-satunya kemenangan Italia diraih saat mereka mengalahkan Arab Saudi 2-1 (29/5) ketika laga persahabatan yang merupakan laga perdana Mancini sejak ditunjuk menjadi pelatih pada 14 Mei lalu.
Lebih parah, itu sekaligus melanjutkan torehan minor Giorgio Chiellini dkk yang tidak mampu meraih kemenangan dalam lima laga kandang berturut-turut, baik resmi maupun persahabatan.
Ini membuat Italia menyamai rekor buruk yang pernah terjadi pada periode 1923 hingga 1925. Penampilan Italia yang kurang meyakinkan membuat Man cini begitu frustrasi. Dia mengatakan timnya sudah berupaya semaksimal mungkin.
Tapi, masih kesulitan meraih kemenangan. Unggul lebih dulu melalui Federico Bernardeschi di menit ke-55, Italia sulit mengembangkan permainan. Gawang tuan rumah justru dibobol Ukraina lewat Ruslan Malynovski (62).
“Saya sudah sangat muak karena kami belum meraih kemenangan, begitu juga dengan semua orang. Kami seharusnya bermain lebih klinis ketika memiliki peluang mencetak gol. Anda bisa menang jika bisa men cetak gol.
Kami bersusah payah mencetak gol pertama, sedangkan Ukraina mencetak gol dari kesempatan kedua mereka,” kata Mancini, dilansir Football-Italia . Mancini berusaha memahami jika penampilan Italia membuat fans setiap kecewa berat.
Tapi, dia meminta para pemainnya tidak menghiraukan teriakan dan sorakan. Menurutnya, semua orang akan berbahagia jika Italia mencetak banyak gol dan meraih kemenangan.
Pelatih yang pernah melanglang buana bersama Fiorentina, Lazio, Inter Milan, Manchester City, Galatasaray, dan Zenit St Petersburg itu berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar Italia tampil bagus saat bertandang Stadion Slaski, markas Polandia, pada lanjutan UEFA Nations League, Senin (15/10) dini hari.
“Kami harus membangun sua sana positif setelah laga melawan Ukraina. Ini hanya laga uji coba. Hanya berjarak empat hari, kami harus melakukan per jalanan jauh untuk menghadapi Polandia.
Kami harus memulihkan diri secepatnya,“ tutur Mancini. Kondisi sulit Italia berbanding terbalik dengan Ukraina. Pasalnya, tim berjuluk The Main Team tersebut belum terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir.
Itu mengindikasikan bahwa Andry Pyatov dkk begitu tangguh di bawah asuhan Andriy Shevchenko. Meski demikian, Shevchenko menilai Italia telah menunjuk kan perkembangan yang baik bersama Mancini.
Mantan pe nyerang Dinamo Kiev, AC Milan, dan Chelsea tersebut mengaku timnya sempat ke su lit an terutama di babak pertama. Berbekal hasil imbang kontra Italia, Shevchenko semakin percaya diri memimpin Ukraina jelang UEFA Nations League melawan Republik Ceko, Rabu (17/10) dini hari.
“Seri melawan Italia merupakan hasil yang luar biasa bagi kami. Kami mencoba tampil agresif dan solid. Saya sangat bahagia dan puas dengan performa tim,” ucapnya.
Satu-satunya kemenangan Italia diraih saat mereka mengalahkan Arab Saudi 2-1 (29/5) ketika laga persahabatan yang merupakan laga perdana Mancini sejak ditunjuk menjadi pelatih pada 14 Mei lalu.
Lebih parah, itu sekaligus melanjutkan torehan minor Giorgio Chiellini dkk yang tidak mampu meraih kemenangan dalam lima laga kandang berturut-turut, baik resmi maupun persahabatan.
Ini membuat Italia menyamai rekor buruk yang pernah terjadi pada periode 1923 hingga 1925. Penampilan Italia yang kurang meyakinkan membuat Man cini begitu frustrasi. Dia mengatakan timnya sudah berupaya semaksimal mungkin.
Tapi, masih kesulitan meraih kemenangan. Unggul lebih dulu melalui Federico Bernardeschi di menit ke-55, Italia sulit mengembangkan permainan. Gawang tuan rumah justru dibobol Ukraina lewat Ruslan Malynovski (62).
“Saya sudah sangat muak karena kami belum meraih kemenangan, begitu juga dengan semua orang. Kami seharusnya bermain lebih klinis ketika memiliki peluang mencetak gol. Anda bisa menang jika bisa men cetak gol.
Kami bersusah payah mencetak gol pertama, sedangkan Ukraina mencetak gol dari kesempatan kedua mereka,” kata Mancini, dilansir Football-Italia . Mancini berusaha memahami jika penampilan Italia membuat fans setiap kecewa berat.
Tapi, dia meminta para pemainnya tidak menghiraukan teriakan dan sorakan. Menurutnya, semua orang akan berbahagia jika Italia mencetak banyak gol dan meraih kemenangan.
Pelatih yang pernah melanglang buana bersama Fiorentina, Lazio, Inter Milan, Manchester City, Galatasaray, dan Zenit St Petersburg itu berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar Italia tampil bagus saat bertandang Stadion Slaski, markas Polandia, pada lanjutan UEFA Nations League, Senin (15/10) dini hari.
“Kami harus membangun sua sana positif setelah laga melawan Ukraina. Ini hanya laga uji coba. Hanya berjarak empat hari, kami harus melakukan per jalanan jauh untuk menghadapi Polandia.
Kami harus memulihkan diri secepatnya,“ tutur Mancini. Kondisi sulit Italia berbanding terbalik dengan Ukraina. Pasalnya, tim berjuluk The Main Team tersebut belum terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir.
Itu mengindikasikan bahwa Andry Pyatov dkk begitu tangguh di bawah asuhan Andriy Shevchenko. Meski demikian, Shevchenko menilai Italia telah menunjuk kan perkembangan yang baik bersama Mancini.
Mantan pe nyerang Dinamo Kiev, AC Milan, dan Chelsea tersebut mengaku timnya sempat ke su lit an terutama di babak pertama. Berbekal hasil imbang kontra Italia, Shevchenko semakin percaya diri memimpin Ukraina jelang UEFA Nations League melawan Republik Ceko, Rabu (17/10) dini hari.
“Seri melawan Italia merupakan hasil yang luar biasa bagi kami. Kami mencoba tampil agresif dan solid. Saya sangat bahagia dan puas dengan performa tim,” ucapnya.
(sha)
Explore More