Wozniacki, Tersingkir dan Menderita Radang Sendi
A
A
A
KALLANG - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu lah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi Caroline Wozniacki di Final WTA 2018. Tak hanya tersingkir, juara bertahan turnamen elit WTA itu juga mengaku menderita radang sendi.
Penyakit sendi yang dialami Wozniacki sebetulnya bukan kali pertama dia rasakan. Sejak tampil di Wimbledon bulan Juni 2018 lalu, petenis cantik asal Denmark sering merasakan sakit di bagian persendian.
Akan tetapi vonis diberikan tim medis belum lama ini, dan dia baru bersedia mengakuinya setelah tersingkir dari Final WTA 2018.
"Saya sebetulnya sudah merasakan ini sejak beberapa waktu lalu, tetapi kami tidak pernah membicarakannya. Saya tidak ingin lawan mengetahui bahwa saya menderita radang sendi," kata Wozniacki, dikutip BBC, Jumat (26/10/2018).
Pengakuan tersebut dibuat Wozniacki setelah gagal melaju ke babak semifinal turnamen elit Final WTA 2018 di Singapura. Tepatnya setelah dia dikalahkan Elina Svitolina dalam pertarungan kekat, 7-5, 5-7, 3-6.
Menurut BBC, radang sendi dapat menyerang siapa pun di segala usia. Bagi seorang atlet, penyakit tersebut merupakan momok karena belum ditemukan obatnya. Pembekakan akan terjadi, sekaligus menggangu persiapan fisik sebelum bertanding.
"Suatu hari Anda terbangun dari tempat tidur tetapi Anda tidak bisa beranjak dari ranjang. Di hari lain, Anda biasa saja, terasa baik-baik saja, seperti orang normal," kata Wozniacki.
Sejak pertama kali merasakan sakit di persendian, Wozniacki memutuskan bungkam dan meminum obat pereda nyeri. Meski begitu, petenis 28 tahun itu belum berpikir untuk pensiun.
"Saya masih meraih beberapa kemenangan, itu memberi keyakinan. Saya akan lanjut bermain tenis sambil membawa (rasa sakit) ini. Barang kali yang dibutuhkan saat ini adalah pikiran yang positif,"
Musim lalu, Wozniacki meraih trofi Final WTA setelah mengalahkan Venus Williams di laga pamungkas. Tahun ini, harapan untuk memenangkan gelar telah terkubur.
Penyakit sendi yang dialami Wozniacki sebetulnya bukan kali pertama dia rasakan. Sejak tampil di Wimbledon bulan Juni 2018 lalu, petenis cantik asal Denmark sering merasakan sakit di bagian persendian.
Akan tetapi vonis diberikan tim medis belum lama ini, dan dia baru bersedia mengakuinya setelah tersingkir dari Final WTA 2018.
"Saya sebetulnya sudah merasakan ini sejak beberapa waktu lalu, tetapi kami tidak pernah membicarakannya. Saya tidak ingin lawan mengetahui bahwa saya menderita radang sendi," kata Wozniacki, dikutip BBC, Jumat (26/10/2018).
Pengakuan tersebut dibuat Wozniacki setelah gagal melaju ke babak semifinal turnamen elit Final WTA 2018 di Singapura. Tepatnya setelah dia dikalahkan Elina Svitolina dalam pertarungan kekat, 7-5, 5-7, 3-6.
Menurut BBC, radang sendi dapat menyerang siapa pun di segala usia. Bagi seorang atlet, penyakit tersebut merupakan momok karena belum ditemukan obatnya. Pembekakan akan terjadi, sekaligus menggangu persiapan fisik sebelum bertanding.
"Suatu hari Anda terbangun dari tempat tidur tetapi Anda tidak bisa beranjak dari ranjang. Di hari lain, Anda biasa saja, terasa baik-baik saja, seperti orang normal," kata Wozniacki.
Sejak pertama kali merasakan sakit di persendian, Wozniacki memutuskan bungkam dan meminum obat pereda nyeri. Meski begitu, petenis 28 tahun itu belum berpikir untuk pensiun.
"Saya masih meraih beberapa kemenangan, itu memberi keyakinan. Saya akan lanjut bermain tenis sambil membawa (rasa sakit) ini. Barang kali yang dibutuhkan saat ini adalah pikiran yang positif,"
Musim lalu, Wozniacki meraih trofi Final WTA setelah mengalahkan Venus Williams di laga pamungkas. Tahun ini, harapan untuk memenangkan gelar telah terkubur.
(sha)