Samurai Biru Lupakan Euforia Piala Dunia U-20 Polandia
A
A
A
JAKARTA - Jepang sudah memastikan satu tiket ke putaran final Piala Dunia U-20 Polandia, tahun depan. Kini, tim Samurai Biru mengalihkan target dan membidik Arab Saudi pada semifinal Piala Asia U-19 di Stadion Pakanasari, sore ini.
Takefhusa Kobu dkk bertekad mempertahankan gelar sebagai juara bertahan. Mengalahkan Indonesia dan lolos ke semifinal tidak membuat Pelatih Masanaga Kageyama bisa bernapas lega.
Sebaliknya, dengan status juara bertahan, tekanan mengalahkan Arab Saudi semakin berat. Kemenangan dan menembus final akan menjadi pelengkap setelah sebelumnya memastikan diri tampil di Piala Dunia.
Untuk mengamankan misi tersebut, Kageyama meminta anak asuhnya melupakan euforia setelah memastikan satu tiket ke Polandia. Dia berharap kemenangan pada laga perempat final tidak lantas membuat pemainnya lengah dan tidak fokus menghadapi pertandingan melawan Arab Saudi.
Menurut dia, ini menjadi kesempatan bagi Jepang untuk memastikan gelar Piala Asia kedua secara berturut-turut setelah sebelumnya meraih trofi di Bahrain pada 2016 lalu. Karena itu, laga melawan Arab Saudi sangat krusial.
“Para pemain sekarang telah mengubah target mereka. Sebelumnya hanya minimal lolos ke Piala Dunia, tapi mereka sudah berubah. Sekarang, mereka ingin menjadi juara. Saya tidak khawatir tentang motivasi mempertahankan gelar,” ujar Kageyama, dilansir laman AFC.
Jepang memiliki modal yang cukup baik dalam usaha mempertahankan gelar juara. Di fase grup, tim Samurai Biru melaju mulus setelah menyapu bersih tiga pertandingan. Berstatus juara Grup B, Jepang mengalahkan Korea Utara (5-2), Thailand (3-1), dan membantai Irak dengan skor telak 5-0.
Di perempat final, akhirnya memastikan tiket ke semifinal dengan kemenangan 2-0 atas Indonesia. Kendati mampu tampil bagus, Kageyama tetap mengaku kurang puas dengan penampilan anak asuhnya. Menurut dia, masih banyak sektor yang harus dibenahi untuk bisa memastikan tiket ke final bahkan gelar juara.
Kageyama menilai melawan Indonesia menjadi pengalaman berharga bagi timnya lantaran tidak melakukan kesalahan fatal. “Pemain sudah melakukan tugas dengan baik sejauh ini. Tapi, mereka harus mengubah pola pikir untuk bisa menjadi juara di turnamen ini,” ucapnya.
Terkait laga di Stadion Pakansari Bogor, Kageyama mengaku tidak khawatir lantaran pemainnya sudah beradaptasi dengan kondisi lapangan. Sebelumnya tiga laga Grup B juga dihelat di stadion berkapasitas 30.000 penonton tersebut.
Takefhusa Kobu dkk bertekad mempertahankan gelar sebagai juara bertahan. Mengalahkan Indonesia dan lolos ke semifinal tidak membuat Pelatih Masanaga Kageyama bisa bernapas lega.
Sebaliknya, dengan status juara bertahan, tekanan mengalahkan Arab Saudi semakin berat. Kemenangan dan menembus final akan menjadi pelengkap setelah sebelumnya memastikan diri tampil di Piala Dunia.
Untuk mengamankan misi tersebut, Kageyama meminta anak asuhnya melupakan euforia setelah memastikan satu tiket ke Polandia. Dia berharap kemenangan pada laga perempat final tidak lantas membuat pemainnya lengah dan tidak fokus menghadapi pertandingan melawan Arab Saudi.
Menurut dia, ini menjadi kesempatan bagi Jepang untuk memastikan gelar Piala Asia kedua secara berturut-turut setelah sebelumnya meraih trofi di Bahrain pada 2016 lalu. Karena itu, laga melawan Arab Saudi sangat krusial.
“Para pemain sekarang telah mengubah target mereka. Sebelumnya hanya minimal lolos ke Piala Dunia, tapi mereka sudah berubah. Sekarang, mereka ingin menjadi juara. Saya tidak khawatir tentang motivasi mempertahankan gelar,” ujar Kageyama, dilansir laman AFC.
Jepang memiliki modal yang cukup baik dalam usaha mempertahankan gelar juara. Di fase grup, tim Samurai Biru melaju mulus setelah menyapu bersih tiga pertandingan. Berstatus juara Grup B, Jepang mengalahkan Korea Utara (5-2), Thailand (3-1), dan membantai Irak dengan skor telak 5-0.
Di perempat final, akhirnya memastikan tiket ke semifinal dengan kemenangan 2-0 atas Indonesia. Kendati mampu tampil bagus, Kageyama tetap mengaku kurang puas dengan penampilan anak asuhnya. Menurut dia, masih banyak sektor yang harus dibenahi untuk bisa memastikan tiket ke final bahkan gelar juara.
Kageyama menilai melawan Indonesia menjadi pengalaman berharga bagi timnya lantaran tidak melakukan kesalahan fatal. “Pemain sudah melakukan tugas dengan baik sejauh ini. Tapi, mereka harus mengubah pola pikir untuk bisa menjadi juara di turnamen ini,” ucapnya.
Terkait laga di Stadion Pakansari Bogor, Kageyama mengaku tidak khawatir lantaran pemainnya sudah beradaptasi dengan kondisi lapangan. Sebelumnya tiga laga Grup B juga dihelat di stadion berkapasitas 30.000 penonton tersebut.
(don)