Roger Federer Fokus Hadapi ATP Finals di London
A
A
A
PARIS - Roger Federer bertekad mengakhiri musim dengan merengkuh gelar ke-100 dalam kariernya. Petenis asal Swiss itu berharap bisa mewujudkannya saat menjalani pertarungan di ATP Finals di London, 11-18 November nanti.
Federer baru saja gagal mengamankan gelar juara yang ke-100 di Paris Masters. The FedEx-Federer tersingkir setelah kandas di tangan rival terkuatnya, Novak Djokovic, 6-7, 7-5, 6- 7 pada babak semifinal di Palais omnisports de Paris-Bercy, Sabtu (3/11) malam.
Meski kalah, dia mengaku tidak kecewa dengan hasil tersebut. Petenis berusia 37 tahun itu merasa sudah menunjukkan penampilan terbaik di ajang itu. Apalagi, ini merupakan turnamen pertamanya di Ibu Kota Prancis sejak terakhir pada 2015. Namun, sayang, dia kalah dari Djokovic dengan permainan selama 3 jam 2 menit yang sekaligus membuatnya gagal menyelesaikan era 2018 sebagai petenis nomor satu dunia.
“Jelas, saya menyesal. Ketika kalah dalam pertandingan ketat seperti ini, kecewa pasti selalu ada. Tapi, secara keseluruhan, ini adalah turnamen yang bagus. Saya bisa melihat ke belakang dan berpikir itu pasti layak untuk datang ke Paris. Saya bermain bagus sehingga saya tetap merasa bahagia,” kata Federer, dilansir atpworldtour.
Namun, Federer membenarkan jika permainannya memang tidak sebaik saat merebut gelar kesembilan di Basel Open, akhir pekan lalu. Tapi, peraih 20 gelar grand slam ini tetap memiliki alasan hasil di Paris menjadi modal positif untuk tampil di ATP Finals.
Menurut dia, kondisi fisiknya saat menjalani pertarungan dengan Djokovic merupakan salah satu yang terbaik. Karena itu, Federer yang sudah mengoleksi enam trofi ATP Finals tetap sadar bahwa tantangannya akan berat di ajang nanti. Apalagi, dia akan bersaing dengan delapan petenis yang berada di peringkat 10 besar dunia. Jadi, dia berharap kondisinya tetap berada dalam keadaan terbaik sebelum berangkat ke London.
“Minggu lalu, saya memperoleh gelar (di Basel) dan itu memberikan banyak kepercayaan diri. Saya menyimpan banyak break point , tidak tegang, atau gugup. Jadi, saya kembali terbiasa bermain seperti ini lagi. Kami akan bermain melawan Top 10 (di ATP Finals). Ini tidak mudah. Secara mental, saya merasa tangguh. Jadi, itu hal yang baik juga,” paparnya.
Federer menilai Djokovic akan menjadi rival terberatnya di turnamen akhir musim tersebut. Karena, kekalahan Federer di semifinal Paris Masters membuat Djokovic merebut kemenangan yang ke-22 secara beruntun. Karena itu, Federer akan memanfaatkan waktu istirahat untuk mempersiapkan diri sebelum tampil di turnamen tersebut.
“Djokovic jelas dalam daftar (favorit juara). Kami bisa merasakannya. Tapi, saya senang dengan pertarungan itu karena mampu memberikan perlawanan sengit kepada Djokovic. Jadi, (kekalahan) ini tidak menjadi masalah. Saya sekarang akan istirahat dan mempersiapkan yang lebih baik untuk London,” ungkap Federer.
Federer baru saja gagal mengamankan gelar juara yang ke-100 di Paris Masters. The FedEx-Federer tersingkir setelah kandas di tangan rival terkuatnya, Novak Djokovic, 6-7, 7-5, 6- 7 pada babak semifinal di Palais omnisports de Paris-Bercy, Sabtu (3/11) malam.
Meski kalah, dia mengaku tidak kecewa dengan hasil tersebut. Petenis berusia 37 tahun itu merasa sudah menunjukkan penampilan terbaik di ajang itu. Apalagi, ini merupakan turnamen pertamanya di Ibu Kota Prancis sejak terakhir pada 2015. Namun, sayang, dia kalah dari Djokovic dengan permainan selama 3 jam 2 menit yang sekaligus membuatnya gagal menyelesaikan era 2018 sebagai petenis nomor satu dunia.
“Jelas, saya menyesal. Ketika kalah dalam pertandingan ketat seperti ini, kecewa pasti selalu ada. Tapi, secara keseluruhan, ini adalah turnamen yang bagus. Saya bisa melihat ke belakang dan berpikir itu pasti layak untuk datang ke Paris. Saya bermain bagus sehingga saya tetap merasa bahagia,” kata Federer, dilansir atpworldtour.
Namun, Federer membenarkan jika permainannya memang tidak sebaik saat merebut gelar kesembilan di Basel Open, akhir pekan lalu. Tapi, peraih 20 gelar grand slam ini tetap memiliki alasan hasil di Paris menjadi modal positif untuk tampil di ATP Finals.
Menurut dia, kondisi fisiknya saat menjalani pertarungan dengan Djokovic merupakan salah satu yang terbaik. Karena itu, Federer yang sudah mengoleksi enam trofi ATP Finals tetap sadar bahwa tantangannya akan berat di ajang nanti. Apalagi, dia akan bersaing dengan delapan petenis yang berada di peringkat 10 besar dunia. Jadi, dia berharap kondisinya tetap berada dalam keadaan terbaik sebelum berangkat ke London.
“Minggu lalu, saya memperoleh gelar (di Basel) dan itu memberikan banyak kepercayaan diri. Saya menyimpan banyak break point , tidak tegang, atau gugup. Jadi, saya kembali terbiasa bermain seperti ini lagi. Kami akan bermain melawan Top 10 (di ATP Finals). Ini tidak mudah. Secara mental, saya merasa tangguh. Jadi, itu hal yang baik juga,” paparnya.
Federer menilai Djokovic akan menjadi rival terberatnya di turnamen akhir musim tersebut. Karena, kekalahan Federer di semifinal Paris Masters membuat Djokovic merebut kemenangan yang ke-22 secara beruntun. Karena itu, Federer akan memanfaatkan waktu istirahat untuk mempersiapkan diri sebelum tampil di turnamen tersebut.
“Djokovic jelas dalam daftar (favorit juara). Kami bisa merasakannya. Tapi, saya senang dengan pertarungan itu karena mampu memberikan perlawanan sengit kepada Djokovic. Jadi, (kekalahan) ini tidak menjadi masalah. Saya sekarang akan istirahat dan mempersiapkan yang lebih baik untuk London,” ungkap Federer.
(don)