Kartu Merah Bikin Putri Kusuma Wardani Frustrasi
A
A
A
TORONTO - Tunggal putri junior Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal menyumbang poin pada semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018. Putri mengaku emosi karena dikartu merah sehingga permainannya tidak terkontrol.
Putri turun di partai kedua semifinal melawan tim Korea Selatan di Markham Pan Am Center, Ontario, Kanada, Jumat (9/11/2018) waktu lokal atau Sabtu (10/11/20180 pagi WIB. Menghadapi Park Ga Eun, Putri menyerah dua game langsung 18-21 dan 18-21. (Baca Juga: Indonesia Gagal ke Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018).
Mengomentari kekalahannya, Putri mengaku di awal game pertama bisa mengontrol permainan, namun dalam pengembalian shuttlecock kerap tinggi sehingga menjadi santapan smes lawan.
“Di game pertama saya sudah bisa mengontrol permainan. Tapi, setelah mengontrol bola, pas menahan, saya mengembalikan bola suka nanggung. Akhirnya pas lawan mengembalikan bola jadi malah balik serang ke saya," katanya.
Di game kedua, Putri mencoba menemukan kembali permainan terbaiknya dan mencoba maksimal, namun sempat terbawa emosi karena mendapat kartu merah.
Menurut laman badmintonindonesia.org, pada awal game kedua, Putri mendapat kartu kuning karena dianggap mengulur waktu permainan. Setelah itu Putri mendapat kartu merah karena beristirahat saat lapangan sedang dikeringkan.
“Pas awal game kedua saya sudah enak. Terus dapat kartu kuning. Tapi, saya masih bisa menguasai keadaan. Tapi ketika dapat kartu merah saya kaget dan emosi jadi naik. Mainnya jadi main tenaga terus. Padahal saya hanya beristirahat setelah jatuh dan lapangan saya sedang dikeringkan,” ungkap Putri.
“Pastinya kecewa dengan hasil ini. Saya berharap tadinya bisa menyumbang poin untuk Indonesia, tapi ternyata belum berhasil,” ujar pebulu tangkis klub Exist Jakarta tersebut.
Tim bulu tangkis junior Indonesia gagal melangkah ke partai puncak Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018 setelah dikalahkan tim Korea Selatan 1-3. Satu-satunya poin disumbang Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay setelah menang 21-7, 21-14 atas Jeong Min U.
Putri turun di partai kedua semifinal melawan tim Korea Selatan di Markham Pan Am Center, Ontario, Kanada, Jumat (9/11/2018) waktu lokal atau Sabtu (10/11/20180 pagi WIB. Menghadapi Park Ga Eun, Putri menyerah dua game langsung 18-21 dan 18-21. (Baca Juga: Indonesia Gagal ke Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018).
Mengomentari kekalahannya, Putri mengaku di awal game pertama bisa mengontrol permainan, namun dalam pengembalian shuttlecock kerap tinggi sehingga menjadi santapan smes lawan.
“Di game pertama saya sudah bisa mengontrol permainan. Tapi, setelah mengontrol bola, pas menahan, saya mengembalikan bola suka nanggung. Akhirnya pas lawan mengembalikan bola jadi malah balik serang ke saya," katanya.
Di game kedua, Putri mencoba menemukan kembali permainan terbaiknya dan mencoba maksimal, namun sempat terbawa emosi karena mendapat kartu merah.
Menurut laman badmintonindonesia.org, pada awal game kedua, Putri mendapat kartu kuning karena dianggap mengulur waktu permainan. Setelah itu Putri mendapat kartu merah karena beristirahat saat lapangan sedang dikeringkan.
“Pas awal game kedua saya sudah enak. Terus dapat kartu kuning. Tapi, saya masih bisa menguasai keadaan. Tapi ketika dapat kartu merah saya kaget dan emosi jadi naik. Mainnya jadi main tenaga terus. Padahal saya hanya beristirahat setelah jatuh dan lapangan saya sedang dikeringkan,” ungkap Putri.
“Pastinya kecewa dengan hasil ini. Saya berharap tadinya bisa menyumbang poin untuk Indonesia, tapi ternyata belum berhasil,” ujar pebulu tangkis klub Exist Jakarta tersebut.
Tim bulu tangkis junior Indonesia gagal melangkah ke partai puncak Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2018 setelah dikalahkan tim Korea Selatan 1-3. Satu-satunya poin disumbang Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay setelah menang 21-7, 21-14 atas Jeong Min U.
(sha)