Federer Tekad Kurangi Kesalahan di Babak Penyisihan ATP Finals
A
A
A
LONDON - Roger Federer tidak ingin melakukan kesalahan yang sama saat bertemu Dominic Thiem pada laga keduanya di babak penyisihan ATP Finals 2018 di O2 Arena, dini hari nanti.
Petenis asal Swiss itu sangat membutuhkan kemenangan untuk lolos ke semifinal. Federer mengawali langkahnya dengan kurang mengesankan di turnamen penutup musim itu. The FedEx-julukan Federer-di luar dugaan menyerah dua set langsung dari Kei Nishikori 6-7, 3-6 di lapangan utama, O2 Arena, Senin (12/11).
Itu sekaligus menjadi kekalahan pertamanya dari wakil Jepang tersebut sejak terakhir terjadi pada Maret 2014. Padahal, Federer sempat diyakini akan meraih kemenangan dengan mudah. Karena, petenis berusia 37 tahun ini sudah dua kali mengalahkan Nishikori selama sebulan terakhir, yaitu di Shanghai dan Paris.
Namun, dia justru harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan satu poin. “Saya merasa kami berdua berjuang sepanjang set pertama. Kami tahu ini adalah putaran pertama. Saya memiliki peluang, mungkin lebih sedikit dari dia.
Kemudian, saya mulai merasa lebih baik di set kedua. Saya pikir kami berdua melakukannya dengan sangat baik. Sayang, saya tidak bisa mempertahankan keunggulan di awal,” kata Federer, dilansir atpworldtour.
Federer tentu harus bangkit dari kekalahan itu. Terlebih dia masih punya peluang memperebutkan gelar juara ATP Finals ketujuhnya. Peraih 20 gelar grand slam ini harus bisa tampil lebih baik saat menghadapi Thiem yang juga membutuhkan kemenangan setelah kalah 3-6, 6-7 dari Kevin Anderson.
“Saya harus bisa melakukannya lebih baik daripada pertandingan sebelumnya. Saya hanya perlu tampil dengan lebih banyak intensitas,” papar Federer, yang memiliki rekor menang-kalah 2-1 dari Thiem itu.
Sementara itu, Nishikori mengaku senang bisa mengalahkan Federer dengan hanya membutuhkan waktu 88 menit. Apalagi, sukses tersebut menandai kemenangan ke-43 Nishikori pada musim ini.
“Saya senang bisa meraih kemenangan. Tidak pernah mudah bermain dengan idola saya. Itu tantangan besar melawannya sehingga sangat bagus untuk meraih kemenangan di sini. Saya mengubah permainan melawan dia.
Saya kalah dua kali melawannya dalam dua bulan. Saya bermain lebih baik, menggunakan forehand lebih banyak, dan lebih agresif,” papar Nishikori. Pada pertandingan fase grup kedua, Nishikori akan berjumpa Anderson yang sama-sama mencatat satu kemenangan.
Finalis Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2014 ini patut waspada jika ingin memastikan satu tempat di semifinal. Pasalnya, Anderson sedang diliputi motivasi dan kepercayaan diri tinggi setelah menjadi petenis Afrika Selatan pertama yang meraih kemenangan di ATP Finals sejak Wayne Ferreira pada 1995.
“Saya pikir penting mengawali pertandingan pertama dengan awal yang apik. Saya pasti sedikit gugup. Tapi, saya mampu menstabilkan diri saya dengan sangat cepat dan menemukan ritme permainan saya,” ungkap Anderson.
Petenis asal Swiss itu sangat membutuhkan kemenangan untuk lolos ke semifinal. Federer mengawali langkahnya dengan kurang mengesankan di turnamen penutup musim itu. The FedEx-julukan Federer-di luar dugaan menyerah dua set langsung dari Kei Nishikori 6-7, 3-6 di lapangan utama, O2 Arena, Senin (12/11).
Itu sekaligus menjadi kekalahan pertamanya dari wakil Jepang tersebut sejak terakhir terjadi pada Maret 2014. Padahal, Federer sempat diyakini akan meraih kemenangan dengan mudah. Karena, petenis berusia 37 tahun ini sudah dua kali mengalahkan Nishikori selama sebulan terakhir, yaitu di Shanghai dan Paris.
Namun, dia justru harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan satu poin. “Saya merasa kami berdua berjuang sepanjang set pertama. Kami tahu ini adalah putaran pertama. Saya memiliki peluang, mungkin lebih sedikit dari dia.
Kemudian, saya mulai merasa lebih baik di set kedua. Saya pikir kami berdua melakukannya dengan sangat baik. Sayang, saya tidak bisa mempertahankan keunggulan di awal,” kata Federer, dilansir atpworldtour.
Federer tentu harus bangkit dari kekalahan itu. Terlebih dia masih punya peluang memperebutkan gelar juara ATP Finals ketujuhnya. Peraih 20 gelar grand slam ini harus bisa tampil lebih baik saat menghadapi Thiem yang juga membutuhkan kemenangan setelah kalah 3-6, 6-7 dari Kevin Anderson.
“Saya harus bisa melakukannya lebih baik daripada pertandingan sebelumnya. Saya hanya perlu tampil dengan lebih banyak intensitas,” papar Federer, yang memiliki rekor menang-kalah 2-1 dari Thiem itu.
Sementara itu, Nishikori mengaku senang bisa mengalahkan Federer dengan hanya membutuhkan waktu 88 menit. Apalagi, sukses tersebut menandai kemenangan ke-43 Nishikori pada musim ini.
“Saya senang bisa meraih kemenangan. Tidak pernah mudah bermain dengan idola saya. Itu tantangan besar melawannya sehingga sangat bagus untuk meraih kemenangan di sini. Saya mengubah permainan melawan dia.
Saya kalah dua kali melawannya dalam dua bulan. Saya bermain lebih baik, menggunakan forehand lebih banyak, dan lebih agresif,” papar Nishikori. Pada pertandingan fase grup kedua, Nishikori akan berjumpa Anderson yang sama-sama mencatat satu kemenangan.
Finalis Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2014 ini patut waspada jika ingin memastikan satu tempat di semifinal. Pasalnya, Anderson sedang diliputi motivasi dan kepercayaan diri tinggi setelah menjadi petenis Afrika Selatan pertama yang meraih kemenangan di ATP Finals sejak Wayne Ferreira pada 1995.
“Saya pikir penting mengawali pertandingan pertama dengan awal yang apik. Saya pasti sedikit gugup. Tapi, saya mampu menstabilkan diri saya dengan sangat cepat dan menemukan ritme permainan saya,” ungkap Anderson.
(don)