Kalahkan Djokovic, Zverev Jadi Juara Termuda Final ATP
A
A
A
LONDON - Alexander Zverev berhasil mencatatkan dirinya sebagai juara termuda di Final ATP. Hebatnya lagi keberhasilan itu diperoleh setelah di partai pamungkas menumbangkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dua set langsung 6-4, 6-3.
Kemenangan yang diperoleh di O2 Arena, London, Senin (19/11/2018) dinihari, menjadi prestasi terbesar petenis asal Jerman. Pasalnya, sejak menekuni karier pro, Zverev belum sekali pun merasakan gelar di turnamen besar, seperti grand slam. Prestasi terbaiknya tahun ini hanya sampai perempat final Prancis Terbuka.
Keberhasilan Zverev melaju sampai babak final saja sudah mengejutkan banyak orang. Sebab di semifinal Roger Federer telah menjadi tumbal petenis 21 tahun tersebut.
Jelas pencapaian Zverev ini menjadi harapan baru buat Jerman. Maklum, terakhir kali petenis Jerman yang merasakan gelar di penghujung tahun ini baru Boris Becker pada 1995. Ia pun menyamai prestasi Djokovic yang pernah juga tercatat sebagai petenis muda meraih titel terhormat tersebut pada 2008.
"Saat ini saya benar-benar tak bisa menggambarkan perasaan saya. Saya benar-benar bahagia. Jelas itu adalah gelar terbesar yang pernah saya menangkan," ucap Zverez dikutip laman resmi ATP.
Tahun lalu, Zverez memulai debutnya di O2 Arrena. Tapi ketika itu ia gagal mencapai semifinal.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Djokovic setelah melakukan pertandingan yang hebat di paruh kedua tahun ini. Kami belum pernah bertemu sebelumnya. Anda hampir kehilangan pertandingan dan saya benar-benar bahagia telah kehilangan waktu sepekan ini," ungkap Zverez.
Djokovic sendiri meski kalah memuji penampilan Zverez. "Dia benar-benar bermain jauh lebih baik dibandingkan di babak penyisihan grup. Anda layak menjadi juara," puji petenis asal Serbia itu.
"Dia masih muda namun punya karier yang luar biasa. Saya berharap semua yang terbaik di masa depan untuk dia. Saya berharap akan bermain dalam beberapa tahun lagi dan saya akan melihat dia di sini pada tahun-tahun mendatang," pungkas Djokovic.
Berkat kemenangan ini Zverez akan diganjar hadia sebesar USD 2,509,000 atau sekitar Rp36 Miliar. Tidak hanya itu, ia pun akan mendapatkan 1.300 poin dan akan menduduki posisi keempat dunia sampai akhir tahun.
Kemenangan yang diperoleh di O2 Arena, London, Senin (19/11/2018) dinihari, menjadi prestasi terbesar petenis asal Jerman. Pasalnya, sejak menekuni karier pro, Zverev belum sekali pun merasakan gelar di turnamen besar, seperti grand slam. Prestasi terbaiknya tahun ini hanya sampai perempat final Prancis Terbuka.
Keberhasilan Zverev melaju sampai babak final saja sudah mengejutkan banyak orang. Sebab di semifinal Roger Federer telah menjadi tumbal petenis 21 tahun tersebut.
Jelas pencapaian Zverev ini menjadi harapan baru buat Jerman. Maklum, terakhir kali petenis Jerman yang merasakan gelar di penghujung tahun ini baru Boris Becker pada 1995. Ia pun menyamai prestasi Djokovic yang pernah juga tercatat sebagai petenis muda meraih titel terhormat tersebut pada 2008.
"Saat ini saya benar-benar tak bisa menggambarkan perasaan saya. Saya benar-benar bahagia. Jelas itu adalah gelar terbesar yang pernah saya menangkan," ucap Zverez dikutip laman resmi ATP.
Tahun lalu, Zverez memulai debutnya di O2 Arrena. Tapi ketika itu ia gagal mencapai semifinal.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Djokovic setelah melakukan pertandingan yang hebat di paruh kedua tahun ini. Kami belum pernah bertemu sebelumnya. Anda hampir kehilangan pertandingan dan saya benar-benar bahagia telah kehilangan waktu sepekan ini," ungkap Zverez.
Djokovic sendiri meski kalah memuji penampilan Zverez. "Dia benar-benar bermain jauh lebih baik dibandingkan di babak penyisihan grup. Anda layak menjadi juara," puji petenis asal Serbia itu.
"Dia masih muda namun punya karier yang luar biasa. Saya berharap semua yang terbaik di masa depan untuk dia. Saya berharap akan bermain dalam beberapa tahun lagi dan saya akan melihat dia di sini pada tahun-tahun mendatang," pungkas Djokovic.
Berkat kemenangan ini Zverez akan diganjar hadia sebesar USD 2,509,000 atau sekitar Rp36 Miliar. Tidak hanya itu, ia pun akan mendapatkan 1.300 poin dan akan menduduki posisi keempat dunia sampai akhir tahun.
(bbk)