Pensiun, Begini Nasihat Didier Drogba Buat Jose Mourinho
A
A
A
MANCHESTER - Legenda sepak bola asal Pantai Gading Didier Drogba baru-baru ini mengumumkan keputusannya untuk gantung sepatu. Pernah bermarkas selama delapan tahun di Stamford Bridge, mantan pemain Chelsea itu tak lupa memberikan nasihat terakhir kepada eks pelatihnya Jose Mourinho.
Drogba rupanya menganggap Mourinho sebagai "Special One". Ia bahkan menilai pelatih asal Portugal tersebut mampu memenangkan dua hingga tiga gelar di Liga Primer jika Mourinho mengasuh Manchester City daripada sang tetangga, Manchester United. Kendati demikian, Drogba menyebut Mourinho terlalu mengedepankan standar tunggal untuk menang.
"Saya pikir jika anda menempatkannya di Manchester City, ia akan memenangkan liga dua kali, mungkin dua atau tiga kali. Anda mendapat kritik karena Anda menetapkan standar untuk menang, menang, dan menang, dan sekarang anda tidak menang atau mendapatkan hasil yang sama," ungkap pemain kelahiran 1978 dilansir Mirror, Kamis (22/11/2018).
Di bawah rezim Mourinho, The Blues memang sempat mengalami masa kejayaan. Pelatih berusia 55 tahun tersebut berhasil membawa Chelsea memenangkan 3 gelar Liga Premier sekaligus menjadikan dirinya sebagai salah satu pelatih tersukses. Hal ini pun diakui Drogba.
"Dia masih di sana. Anda harus melihat semua manajer yang berada di Manchester United beberapa tahun terakhir. Menjadi manajer setelah Sir Alex Ferguson tidaklah mudah dan keuangan yang mereka miliki saat itu tidak sama dengan apa yang mereka miliki sekarang," katanya.
Usai hijrah ke Old Trafford pada 2006, sayangnya nasib baik tak turut menyambangi Mourinho. Meski tengah berjuang untuk merebut kembali kejayaan, hadirnya City di bawah asuhan Pep Guardiola kini menahan cita-cita juru taktik Manchester United. Namun Drogba yakin Mourinho mampu mengubah kembali keadaan.
“Orang hanya memperhatikan yang terbaik dan dia salah satu yang terbaik dan itulah sebabnya dia mendapatkan semua ini. Saya pikir dia mengambil tantangan, karena itu tantangan besar dan jika orang mengkritik Anda, maka bagaimana Anda dapat menikmatinya? Itu sulit. Bagaimanapun, dia manusia."
"Dia mencoba mengubah pendekatannya dan itu yang dilakukan oleh manajer terbaik dan ketika segala sesuatunya tidak berhasil, Anda mencoba untuk mengubahnya,” tutupnya.
Drogba rupanya menganggap Mourinho sebagai "Special One". Ia bahkan menilai pelatih asal Portugal tersebut mampu memenangkan dua hingga tiga gelar di Liga Primer jika Mourinho mengasuh Manchester City daripada sang tetangga, Manchester United. Kendati demikian, Drogba menyebut Mourinho terlalu mengedepankan standar tunggal untuk menang.
"Saya pikir jika anda menempatkannya di Manchester City, ia akan memenangkan liga dua kali, mungkin dua atau tiga kali. Anda mendapat kritik karena Anda menetapkan standar untuk menang, menang, dan menang, dan sekarang anda tidak menang atau mendapatkan hasil yang sama," ungkap pemain kelahiran 1978 dilansir Mirror, Kamis (22/11/2018).
Di bawah rezim Mourinho, The Blues memang sempat mengalami masa kejayaan. Pelatih berusia 55 tahun tersebut berhasil membawa Chelsea memenangkan 3 gelar Liga Premier sekaligus menjadikan dirinya sebagai salah satu pelatih tersukses. Hal ini pun diakui Drogba.
"Dia masih di sana. Anda harus melihat semua manajer yang berada di Manchester United beberapa tahun terakhir. Menjadi manajer setelah Sir Alex Ferguson tidaklah mudah dan keuangan yang mereka miliki saat itu tidak sama dengan apa yang mereka miliki sekarang," katanya.
Usai hijrah ke Old Trafford pada 2006, sayangnya nasib baik tak turut menyambangi Mourinho. Meski tengah berjuang untuk merebut kembali kejayaan, hadirnya City di bawah asuhan Pep Guardiola kini menahan cita-cita juru taktik Manchester United. Namun Drogba yakin Mourinho mampu mengubah kembali keadaan.
“Orang hanya memperhatikan yang terbaik dan dia salah satu yang terbaik dan itulah sebabnya dia mendapatkan semua ini. Saya pikir dia mengambil tantangan, karena itu tantangan besar dan jika orang mengkritik Anda, maka bagaimana Anda dapat menikmatinya? Itu sulit. Bagaimanapun, dia manusia."
"Dia mencoba mengubah pendekatannya dan itu yang dilakukan oleh manajer terbaik dan ketika segala sesuatunya tidak berhasil, Anda mencoba untuk mengubahnya,” tutupnya.
(bbk)