Mereka, Para Talenta Muda Calon Rival Alexander Zverev
A
A
A
LONDON - Zverev akan menjadi petenis besar pada tahun-tahun mendatang. Namun, petenis asal Jerman ini tak akan sendiri karena ada beberapa nama lain yang siap meneruskan dominasi para petenis elite dunia, seperti Roger Federer, Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Andy Murray.
Ya, para petenis ternama itu sudah memasuki masa keemasan atau berada di atas usia 30 tahun. Djokovic (31) dan Federer (37) masih memiliki performa yang menawan di atas lapangan, namun itu pasti tidak akan bertahan lama.
Jadi, ini menjadi kesempatan para petenis muda menunjukkan kualitasnya. Zverev, yang sekarang menempati peringkat empat dunia, pasti sudah tidak diragukan lagi untuk meneruskan generasi dari para petenis elite dunia itu.
Dia sudah membuktikannya saat menjadi juara ATP Finals 2018, akhir pekan lalu. Hebatnya, petenis berusia 21 tahun ini mengalahkan Federer, dan Djokovic secara beruntun. Hal itu yang masih jarang dilakukan oleh petenis muda saat ini.
Meski begitu, Zverev tak akan sendirian untuk meraih sukses. Pasalnya, ada beberapa nama yang bisa menjadi rivalnya pada masa mendatang, seperti Karen Khachanov (peringkat 11 dunia), Borna Coric (12), Stefanos Tsitsipas (15), dan Daniil Medvedev (16).
Para petenis muda itu juga memiliki prestasi yang apik pada ATP Tour 2018. Coric mungkin menjadi salah satu petenis muda yang menonjol musim ini. Dia memiliki perjalanan yang paling mengesankan sepanjang kariernya, yaitu memenangi gelar di Halle, menyelesaikan turnamen Shanghai Masters sebagai runner-up(kalah dari Djokovic), dan mencapai semifinal di Indian Wells Masters.
Dengan capaian itu, petenis berusia 22 tahun ini semakin bersemangat untuk menjalani musim 2019. Apalagi dia menargetkan bisa merengkuh gelar grand slam. “Itu (grand slam) akan menjadi prioritas mutlak pada musim depan.
Saya akan bermain di Australia Terbuka pada 2019, tetapi saya akan duduk bersama tim untuk menganalisis aspek apa yang harus ditingkatkan,” ucap Coric dilansir tenis365. Selain itu, Tsitsipas mampu tampil brilian pada musim ini.
Dia berhasil mencapai final di Barcelona Terbuka dan Piala Rogers sebelum dikalahkan Nadal di dua turnamen itu. Namun, petenis asal Yunani ini sukses merebut gelar di Stockholm Terbuka. Bahkan, dia mengakhiri musim dengan gelar juara di Next Gen Finals 2018.
“Itu (juara Next Gen Finals) adalah momen yang sangat istimewa dan saya yakin saya bisa mendapatkan kepercayaan diri untuk bermain lebih baik pada masa depan,” ujar Tsitsipas. Begitu juga dengan Khachanov yang bermain cemerlang pada musim ini.
Petenis berusia 22 tahun itu berhasil menjadi juara di Open 13, dan Piala Kremlin. Bahkan, dia juga berhasil meraih gelar Masters pertamanya di Paris Masters setelah mengalahkan Djokovic di final. Dengan capaiannya, petenis Rusia itu semakin optimistis meraih sukses pada tahun depan.
“Kemenangan saya di Paris Masters secara emosional, tentu saja momen yang luar biasa, terutama untuk menyelesaikan musim seperti itu, kenangan seperti ini, dengan level permainan ini,” kata Khachanov. “Jadi, semoga tahun depan saya bisa lolos ke ATP Finals,” ungkapnya.
Ya, para petenis ternama itu sudah memasuki masa keemasan atau berada di atas usia 30 tahun. Djokovic (31) dan Federer (37) masih memiliki performa yang menawan di atas lapangan, namun itu pasti tidak akan bertahan lama.
Jadi, ini menjadi kesempatan para petenis muda menunjukkan kualitasnya. Zverev, yang sekarang menempati peringkat empat dunia, pasti sudah tidak diragukan lagi untuk meneruskan generasi dari para petenis elite dunia itu.
Dia sudah membuktikannya saat menjadi juara ATP Finals 2018, akhir pekan lalu. Hebatnya, petenis berusia 21 tahun ini mengalahkan Federer, dan Djokovic secara beruntun. Hal itu yang masih jarang dilakukan oleh petenis muda saat ini.
Meski begitu, Zverev tak akan sendirian untuk meraih sukses. Pasalnya, ada beberapa nama yang bisa menjadi rivalnya pada masa mendatang, seperti Karen Khachanov (peringkat 11 dunia), Borna Coric (12), Stefanos Tsitsipas (15), dan Daniil Medvedev (16).
Para petenis muda itu juga memiliki prestasi yang apik pada ATP Tour 2018. Coric mungkin menjadi salah satu petenis muda yang menonjol musim ini. Dia memiliki perjalanan yang paling mengesankan sepanjang kariernya, yaitu memenangi gelar di Halle, menyelesaikan turnamen Shanghai Masters sebagai runner-up(kalah dari Djokovic), dan mencapai semifinal di Indian Wells Masters.
Dengan capaian itu, petenis berusia 22 tahun ini semakin bersemangat untuk menjalani musim 2019. Apalagi dia menargetkan bisa merengkuh gelar grand slam. “Itu (grand slam) akan menjadi prioritas mutlak pada musim depan.
Saya akan bermain di Australia Terbuka pada 2019, tetapi saya akan duduk bersama tim untuk menganalisis aspek apa yang harus ditingkatkan,” ucap Coric dilansir tenis365. Selain itu, Tsitsipas mampu tampil brilian pada musim ini.
Dia berhasil mencapai final di Barcelona Terbuka dan Piala Rogers sebelum dikalahkan Nadal di dua turnamen itu. Namun, petenis asal Yunani ini sukses merebut gelar di Stockholm Terbuka. Bahkan, dia mengakhiri musim dengan gelar juara di Next Gen Finals 2018.
“Itu (juara Next Gen Finals) adalah momen yang sangat istimewa dan saya yakin saya bisa mendapatkan kepercayaan diri untuk bermain lebih baik pada masa depan,” ujar Tsitsipas. Begitu juga dengan Khachanov yang bermain cemerlang pada musim ini.
Petenis berusia 22 tahun itu berhasil menjadi juara di Open 13, dan Piala Kremlin. Bahkan, dia juga berhasil meraih gelar Masters pertamanya di Paris Masters setelah mengalahkan Djokovic di final. Dengan capaiannya, petenis Rusia itu semakin optimistis meraih sukses pada tahun depan.
“Kemenangan saya di Paris Masters secara emosional, tentu saja momen yang luar biasa, terutama untuk menyelesaikan musim seperti itu, kenangan seperti ini, dengan level permainan ini,” kata Khachanov. “Jadi, semoga tahun depan saya bisa lolos ke ATP Finals,” ungkapnya.
(don)