NusantaRun, Berlari untuk Bantu Pendidikan Penyandang Disabilitas

Jum'at, 30 November 2018 - 19:41 WIB
NusantaRun, Berlari untuk Bantu Pendidikan Penyandang Disabilitas
NusantaRun, Berlari untuk Bantu Pendidikan Penyandang Disabilitas
A A A
JAKARTA - NusantaRun kembali menggelar event tahunan yang mengusung konsep ultra marathon for charity. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari, 7-9 Desember 2018 di Wonosobo, Jawa Tengah dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tahun ini menjadi tahun keenam penyelenggaraan event NusantaRun. Sebanyak 201 pelari yang terdiri dari 116 kategori half course (86 kilometer) dan 85 kategori full course (169 kilometer) akan berjuang mencapai garis finish di Pantai Sepanjang, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kendati menuju garis finish yang sama, namun kedua kategori tersebut mulai berlari dari garis start yang berbeda. Pelari kategori full course akan mulai berlari di garis start yang berada di Kledung Pass Hotel, Wonosobo, Jawa Tengah dan pelari kategori half course akan mulai berlari di garis start yang berada di Kantor Kepala Desa Karangwuni, Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, para pelari tidak hanya berlari puluhan hingga ratusan kilometer jauhnya. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menggalang donasi yang dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2018 dan berakhir pada tanggal 11 Januari 2019.

Tahun ini, NusantaRun menargetkan donasi yang terkumpul sebesar 2,5 milyar yang nantinya akan digunakan untuk program Pengembangan Pendidikan Murid Penyandang Disabilitas di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang bekerja sama dengan Kampus Guru Cikal.

Founder NusantaRun Jurian Andika mengatakan bahwa isu pendidikan bagi penyandang disabilitas sangatlah penting. Apalagi mengetahui fakta bahwa masih banyak penyandang disabilitas di Indonesia yang kurang mendapatkan akses pendidikan dan akses pekerjaan.

"Melalui kampanye ‘Pendidikan untuk Semua’, kami ingin menyuarakan bahwa anak-anak penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama dalam akses terhadap pendidikan dan pekerjaan," kata Jurian.

Terkait profil penyandang disabilitas, Founder Kampus Guru Cikal Najeela Shihab mengatakan penyandang disabilitas di Indonesia hampir 30 juta atau sekitar 12,5% dari populasi. Untuk akses terhadap pendidikan, penyandang disabilitas yang mengenyam bangku Sekolah Dasar ke atas hanya 54,26% dibandingkan dengan non disabilitas yang mencapai angka 87,31%.

Adapun sekitar 45,74% penyandang disabilitas tidak pernah mengenyam pendidikan SD. Untuk akses terhadap pekerjaan, hanya 51,2% penyandang disabilitas berpartisipasi dalam pasar kerja dibandingkan dengan non disabilitas yang mencapai angka 70,40%.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6121 seconds (0.1#10.140)