Helatan Australia Terbuka 2019 Ajang Comeback bagi Serena
A
A
A
MELBOURNE - Australia Terbuka 2019 yang akan dihelat 14–27 Januari mendatang menjadi ajang comeback Serena Williams. Kehadiran Serena menjadi yang pertama sejak memenangkan gelar pada musim 2017.
Kepastian Serena tampil diumumkan pihak Australia Terbuka. Setelah tahun lalu absen karena melahirkan putri pertamanya, Serena bertekad menambah koleksi gelar grand slamnya. Sampai saat ini, petenis berusia 37 tahun itu sudah mengumpulkan 23 gelar, termasuk tujuh yang diraihnya di Melbourne.
Apalagi, Serena juga telah menjalani permainan cukup baik sepanjang musim ini. Meski tak mendapatkan gelar grand slam tahun ini, dia sukses melenggang kedua final di Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka, sebelum menelan kekalahan pahit di kedua final tersebut.
Di Wimbledon, dia kalah dari Angelique Kerber dan kalah dari Naomi Osaka di AS Terbuka. Dengan kegagalan itu, Serena pasti ingin memperbaiki di Australia Terbuka nanti. Apalagi, dia masih memiliki tekad untuk mencoba memecahkan rekor grand slam sepanjang masa yang saat ini masih dikuasai Margareth Court dengan 24 gelar juara.
Namun, mantan petenis nomor satu dunia itu harus waspada karena adanya beberapa perubahan penilaian poin. “Saya pikir para penggemar di Australia akan menghargai kesuksesan yang dia miliki sebagai seorang atlet,” kata Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley, dilansir tennis worldusa.
“Ada perubahan tertentu yang sedang diperkenalkan di Melbourne tahun depan yang juga termasuk pelatihan lapangan selama pertandingan kualifikasi dan junior,” ujarnya. Australia Terbuka telah mendapatkan izin untuk mengikuti Wimbledon yang memperkenalkan babak tiebreak di set penentu.
Ketika terjadi kedudukan 6-6 di set penentu, ‘super tiebreak’akan diberlakukan, yakni petenis pertama yang mencapai 10 poin-biasanya mencapai 7 poin-akan tampil sebagai pemenang. Babak tiebreak di set penentu akan membantu dalam hal menghindari kekacauan jadwal yang biasanya terjadi di Australia Terbuka.
Tanpa ada jam malam, pertandingan yang tertunda sering kali dimulai hampir pada tengah malam. Apalagi, pihak penyelenggara juga sudah mempersiapkan masalah panas yang ekstrem di Melbourne.
“Saya sudah mengatakan bahwa kami telah menghabiskan beberapa bulan melakukan penelitian dengan intens di bawah pengawasan tim medis kami dan akan ikut serta dalam penelitian terbaru dari dalam Australia dan di seluruh dunia,” ucap Tiley.
Sebelum tampil di Australia Terbuka, Serena dijadwalkan akan berpartisipasi di ajang ekshibisi di Abu Dhabi pada pekan terakhir bulan ini. Bahkan, petenis berperingkat 16 dunia itu juga akan turun di Hopman Cup, Perth bersama Frances Tiafoe yang sekaligus mencoba beradaptasi dengan cuaca panas di negara tersebut.
Kepastian Serena tampil diumumkan pihak Australia Terbuka. Setelah tahun lalu absen karena melahirkan putri pertamanya, Serena bertekad menambah koleksi gelar grand slamnya. Sampai saat ini, petenis berusia 37 tahun itu sudah mengumpulkan 23 gelar, termasuk tujuh yang diraihnya di Melbourne.
Apalagi, Serena juga telah menjalani permainan cukup baik sepanjang musim ini. Meski tak mendapatkan gelar grand slam tahun ini, dia sukses melenggang kedua final di Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka, sebelum menelan kekalahan pahit di kedua final tersebut.
Di Wimbledon, dia kalah dari Angelique Kerber dan kalah dari Naomi Osaka di AS Terbuka. Dengan kegagalan itu, Serena pasti ingin memperbaiki di Australia Terbuka nanti. Apalagi, dia masih memiliki tekad untuk mencoba memecahkan rekor grand slam sepanjang masa yang saat ini masih dikuasai Margareth Court dengan 24 gelar juara.
Namun, mantan petenis nomor satu dunia itu harus waspada karena adanya beberapa perubahan penilaian poin. “Saya pikir para penggemar di Australia akan menghargai kesuksesan yang dia miliki sebagai seorang atlet,” kata Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley, dilansir tennis worldusa.
“Ada perubahan tertentu yang sedang diperkenalkan di Melbourne tahun depan yang juga termasuk pelatihan lapangan selama pertandingan kualifikasi dan junior,” ujarnya. Australia Terbuka telah mendapatkan izin untuk mengikuti Wimbledon yang memperkenalkan babak tiebreak di set penentu.
Ketika terjadi kedudukan 6-6 di set penentu, ‘super tiebreak’akan diberlakukan, yakni petenis pertama yang mencapai 10 poin-biasanya mencapai 7 poin-akan tampil sebagai pemenang. Babak tiebreak di set penentu akan membantu dalam hal menghindari kekacauan jadwal yang biasanya terjadi di Australia Terbuka.
Tanpa ada jam malam, pertandingan yang tertunda sering kali dimulai hampir pada tengah malam. Apalagi, pihak penyelenggara juga sudah mempersiapkan masalah panas yang ekstrem di Melbourne.
“Saya sudah mengatakan bahwa kami telah menghabiskan beberapa bulan melakukan penelitian dengan intens di bawah pengawasan tim medis kami dan akan ikut serta dalam penelitian terbaru dari dalam Australia dan di seluruh dunia,” ucap Tiley.
Sebelum tampil di Australia Terbuka, Serena dijadwalkan akan berpartisipasi di ajang ekshibisi di Abu Dhabi pada pekan terakhir bulan ini. Bahkan, petenis berperingkat 16 dunia itu juga akan turun di Hopman Cup, Perth bersama Frances Tiafoe yang sekaligus mencoba beradaptasi dengan cuaca panas di negara tersebut.
(don)