Indonesian Masters 2018 Jadi Panggung Pegolf Dunia
Indonesian Masters 2018 Jadi Panggung Pegolf Dunia
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 144 golfer bakal tampil di Indonesian Masters 2018. Turnamen yang digelar untuk ketujuh kalinya ini akan dijadikan sebagai panggung pegolf top Asia dan dunia unjuk kebolehan di Royale Jakarta Golf Club pada 13-16 Desember.
Indonesia mendapatkan jatah 24 atlet di mana 20 di antaranya merupakan pegolf profesional dan sisanya amatir. Sementara pegolf top yang dimaksud tersebut yakni Justin Rose (juara bertahan), Henrik Stenson, Anirban Lahiri, dan juara Asian Tour, Shubhankar Sharma.
Rose memberikan pengalaman terbaiknya saat tampil di sejumlah turnamen. Menurutnya, fokus pada permainan sendiri merupakan kunci keberhasilan seorang atlet.
"Saya membuatnya sederhana dan berusaha untuk fokus pada permainan saya sendiri. Fokus pada perbaikan saya sendiri dan kerja keras. Menduduki posisi keempat di Open, itu adalah salah satu faktor yang mengubah ekspektasi saya," kata Rose dalam acara meet & greet di Royale Jakarta Golf Club, Selasa (11/12).
"Saya katakan pada diri sendiri, mari kita ambil persamaan itu. Tanyakan, 'siapa saya sebagai pemain? saya adalah pemain muda yang berbakat'. Saya tahu itu dan jika saya bekerja keras, semoga bakat dan kerja keras akan membawa saya ke puncak pada akhirnya. Jadi saya percaya pada hal itu," tambahnya.
Tahun ini, total hadiah yang diperebutkan peserta mencapai USD750.000. Nantinya, juara klasemen Habitat for Humanity (Order of Merit Asian Tour) akan dinobatkan pada Indonesian Masters dan juara turnamen tahun ini akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding di WGC-FedEx St Jude Invitational, Juli 2019. Selain itu, pemenang turnamen ini akan mendapatkan minimal 20 poin.
Indonesia mendapatkan jatah 24 atlet di mana 20 di antaranya merupakan pegolf profesional dan sisanya amatir. Sementara pegolf top yang dimaksud tersebut yakni Justin Rose (juara bertahan), Henrik Stenson, Anirban Lahiri, dan juara Asian Tour, Shubhankar Sharma.
Rose memberikan pengalaman terbaiknya saat tampil di sejumlah turnamen. Menurutnya, fokus pada permainan sendiri merupakan kunci keberhasilan seorang atlet.
"Saya membuatnya sederhana dan berusaha untuk fokus pada permainan saya sendiri. Fokus pada perbaikan saya sendiri dan kerja keras. Menduduki posisi keempat di Open, itu adalah salah satu faktor yang mengubah ekspektasi saya," kata Rose dalam acara meet & greet di Royale Jakarta Golf Club, Selasa (11/12).
"Saya katakan pada diri sendiri, mari kita ambil persamaan itu. Tanyakan, 'siapa saya sebagai pemain? saya adalah pemain muda yang berbakat'. Saya tahu itu dan jika saya bekerja keras, semoga bakat dan kerja keras akan membawa saya ke puncak pada akhirnya. Jadi saya percaya pada hal itu," tambahnya.
Tahun ini, total hadiah yang diperebutkan peserta mencapai USD750.000. Nantinya, juara klasemen Habitat for Humanity (Order of Merit Asian Tour) akan dinobatkan pada Indonesian Masters dan juara turnamen tahun ini akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding di WGC-FedEx St Jude Invitational, Juli 2019. Selain itu, pemenang turnamen ini akan mendapatkan minimal 20 poin.
(sha)
Explore More