Guardiola Tegaskan Man City Bukan Favorit Juara Liga Champions
A
A
A
MANCHESTER - Pep Guardiola terus menegaskan bahwa Manchester City (Man City) tidak layak dianggap sebagai salah satu favorit juara Liga Champions.
Namun, pelatih asal Spanyol itu menjamin pasukannya akan terus berusaha memenangi setiap pertandingan. Guardiola menilai prestasi yang dibukukan Man City sepanjang musim ini tidak bisa dijadikan acuan kalau gelar bakal diraih.
Apalagi Liga Champions yang pesertanya merupakan klub-klub terbaik di Eropa. Mantan arsitek Barcelona itu menyebut dalam sepak bola tidak ada yang bisa diprediksi. Terbukti Man City baru saja dipermalukan Chelsea 0-2 yang menjadi kekalahan pertama di Liga Primer.
Tidak hanya itu, Man City sempat dikalahkan Olympique Lyonnais 1-2 saat penyisihan Grup F Liga Champions. Atas dasar itulah Guardiola menilai TheCitizensmasih belum pantas dijadikan kandidat penguasa Eropa.
“Ketika orang-orang menyebut Liga Champions. Kami bukanlah favorit karena alasan itu. Pada level ini, anda belum tentu menang dengan hanya mencetak gol. Sebab lawan juga akan berusaha mencetak gol. Jadi tidak bisa diperkirakan,” ucap Guardiola dilansir skysport.
Fakta Leroy Sane dkk sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar juga tidak membuat Guardiola mengubah pendapatnya. Dia tidak pernah berpikir kalau Man City perlu disebut sebagai calon juara Liga Champions.
“Di kompetisi ini, satusatunya yang bisa kami upayakan adalah memastikan kami terus bermain seperti biasanya. Tampil dengan personalitas dan melakukan apa yang bisa dilakukan. Kabar baiknya, sejauh ini kami bisa melakukan itu,” ujar Guardiola.
Namun, Guardiola mengklaim pemainnya tetap haus kemenangan. Karena itu, dia menjamin sekalipun sudah melaju ke fase berikutnya, Man City akan berupaya meraih poin penuh saat menjamu Hoffenheim pada laga penutup penyisihan Grup F di Etihad Stadium, dini hari nanti.
Man City membidik hasil positif bukan semata-mata untuk mengamankan predikat juara grup, tapi untuk mengobati luka setelah dihabisi Chelsea.
Motivasi pemain harus kembali dipulihkan agar bisa melewati jadwal padat. Soalnya setelah bentrok Hoffenheim, Man City masih harus melakoni lima pertandingan hingga pergantian tahun di antaranya melawan Everton dan dua kali bentrok Leicester City di Piala Liga serta Liga Primer.
“Saya mengatakan berulang kali kalau setiap memenangi laga, anda harus tetap tenang. Itu harus kami lakukan selama memenangi pertandingan. Karena itu, kami harus tampil bagus di Liga Champions dan berusaha memenangi pertandingan berikutnya,” kata Guardiola.
Namun, pelatih asal Spanyol itu menjamin pasukannya akan terus berusaha memenangi setiap pertandingan. Guardiola menilai prestasi yang dibukukan Man City sepanjang musim ini tidak bisa dijadikan acuan kalau gelar bakal diraih.
Apalagi Liga Champions yang pesertanya merupakan klub-klub terbaik di Eropa. Mantan arsitek Barcelona itu menyebut dalam sepak bola tidak ada yang bisa diprediksi. Terbukti Man City baru saja dipermalukan Chelsea 0-2 yang menjadi kekalahan pertama di Liga Primer.
Tidak hanya itu, Man City sempat dikalahkan Olympique Lyonnais 1-2 saat penyisihan Grup F Liga Champions. Atas dasar itulah Guardiola menilai TheCitizensmasih belum pantas dijadikan kandidat penguasa Eropa.
“Ketika orang-orang menyebut Liga Champions. Kami bukanlah favorit karena alasan itu. Pada level ini, anda belum tentu menang dengan hanya mencetak gol. Sebab lawan juga akan berusaha mencetak gol. Jadi tidak bisa diperkirakan,” ucap Guardiola dilansir skysport.
Fakta Leroy Sane dkk sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar juga tidak membuat Guardiola mengubah pendapatnya. Dia tidak pernah berpikir kalau Man City perlu disebut sebagai calon juara Liga Champions.
“Di kompetisi ini, satusatunya yang bisa kami upayakan adalah memastikan kami terus bermain seperti biasanya. Tampil dengan personalitas dan melakukan apa yang bisa dilakukan. Kabar baiknya, sejauh ini kami bisa melakukan itu,” ujar Guardiola.
Namun, Guardiola mengklaim pemainnya tetap haus kemenangan. Karena itu, dia menjamin sekalipun sudah melaju ke fase berikutnya, Man City akan berupaya meraih poin penuh saat menjamu Hoffenheim pada laga penutup penyisihan Grup F di Etihad Stadium, dini hari nanti.
Man City membidik hasil positif bukan semata-mata untuk mengamankan predikat juara grup, tapi untuk mengobati luka setelah dihabisi Chelsea.
Motivasi pemain harus kembali dipulihkan agar bisa melewati jadwal padat. Soalnya setelah bentrok Hoffenheim, Man City masih harus melakoni lima pertandingan hingga pergantian tahun di antaranya melawan Everton dan dua kali bentrok Leicester City di Piala Liga serta Liga Primer.
“Saya mengatakan berulang kali kalau setiap memenangi laga, anda harus tetap tenang. Itu harus kami lakukan selama memenangi pertandingan. Karena itu, kami harus tampil bagus di Liga Champions dan berusaha memenangi pertandingan berikutnya,” kata Guardiola.
(don)