Bidik Juara Umum PON 2020, DKI Akan Terapkan Sport Science

Jum'at, 28 Desember 2018 - 21:27 WIB
Bidik Juara Umum PON 2020, DKI Akan Terapkan Sport Science
Bidik Juara Umum PON 2020, DKI Akan Terapkan Sport Science
A A A
JAKARTA - KONI DKI Jakarta memasang target juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Untuk itu, mereka akan mempersiapkan segala sesuatunya demi menggapai target tersebut. Salah satunya menerapkan sport science yang diimplementasikan lewat Tim Pengendali Peningkatan Prestasi Atlet (TP3A).

"Tahun 2019 nanti, kami akan membentuk TP3A. Tim ini terdiri dari berbagai unsur olahraga sebanyak 20 orang, termasuk IT dan media. Dan, itu terintegrasi. Mereka akan terus memantau perkembangan persiapan atlet mulai dari bangun tidur, latihan, dan sebagainya,” ujar Ketua Umum KONI DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo saat pers gathering di Jakarta, Jumat (28/12).

Djamhuron mengatakan, TP3A akan bekerja secara terintegrasi dengan menggunakan teknologi. Sebab, menurutnya, dukungan teknologi dalam sport science tersebut kini menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan untuk meningkatkan prestasi atlet, termasuk mengawal realisasi target juara umum pada PON 2020 Papua.

DKI sendiri memang sangat berambisi menjadi yang terbaik pada ajang multievent nasional itu karena tertinggal dari Jawa Barat dan Jawa Timur pada PON 2016 Jawa Barat. Saat itu, tim ibu kota hanya menempati posisi ketiga dengan perolehan 132 medali emas, 124 perak, dan 118 perunggu. Mereka kalah dari Jawa Barat yang menorehkan 217 emas dan Jawa Timur yang mencatatkan jumlah emas sama dengan DKI, yakni 132, namun unggul medali perak 138 keping.

Sebelum itu, pada 2012 Riau, DKI tampil sebagai juara umum dengan perolehan 110 medali emas, 101 perak, dan 112 perunggu. Sementara Jawa Barat dan Jawa Timur ada di posisi kedua dan ketiga yang masing-masing mengoleksi 99 emas dan 86 emas. Hegemoni itu yang kini diburu Djamhuron di PON 2012.

"Kami bekerja keras untuk membina olahraga agar DKI diperhitungkan. Dan, untuk 2019 kami juga mendapatkan dana hibah Rp201 miliar. Sebanyak 85 persen di antaranya akan digunakan untuk pembinaan,” tegas Djamhuron yang memimpin KONI DKI untuk periode 2017-2021.

Wakil Ketua Umum II KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid menambahkan, target KONI DKI pada 2019 adalah meloloskan sebanyak-banyaknya cabang olahraga dan atlet ke PON 2019. "Untuk program pembinaan tentunya nanti akan ada training camp. Sekarang hanya training berjalan. Dan, saat ini ada sekitar 1.600 atlet lapis satu dan dua yang sedang pelatda," ujar Hidayat.

Ketua PGSI (Gulat) DKI Jakarta Steven S Musa mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet gulat DKI. Bahkan, cabang gulat juga sudah mematok target dua medali emas untuk menyokong DKI Jakarta juara umum pada PON 2020.

"Hanya, saya berharap bahwa untuk persiapan PON 2020, setiap cabang bisa melakukan try out ke luar negeri. Dan, kami sendiri sudah merencanakan berlatih di negara-negara bekas Uni Soviet," kata Steven yang juga Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik sangat mendukung target KONI DKI dalam memburu juara umum PON 2020. Namun, dia berharap KONI DKI juga segera mempresentasikan programnya. “KONI harus mempresentasikan langkah dan program 2019 untuk persiapan PON 2020 Papua. Dan, saya setuju persiapannya harus pakai teknologi,” ujar Taufik yang juga Ketua Dewan Pembina KONI DKI Jakarta.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi E DPRD DKI HE Syahrial. Menurutnya, KONI DKI memang harus membuat program-program peningkatan prestasi demi merebut target juara umum PON 2020. Dia juga meminta Djamhuron untuk segera menetapkan skala prioritas dengan memilah cabang-cabang olahraga mana yang diprediksi mendapat emas dan mana yang tidak.

"Tolong dipilah mana cabang yang diprediksi mendapat emas. Setelah itu kita support dengan anggaran," kata Syahrial.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8625 seconds (0.1#10.140)