Raih 4 Kemenangan Beruntun Solksjaer Samai Matt Busby

Jum'at, 04 Januari 2019 - 06:54 WIB
Raih 4 Kemenangan Beruntun Solksjaer Samai Matt Busby
Raih 4 Kemenangan Beruntun Solksjaer Samai Matt Busby
A A A
NEWCASTLE- - Petinggi Manchester United (MU) harus mempertimbangkan secara matang wacana mereka mendatangkan pelatih anyar. The Red Devils sejatinya memiliki kandidat ideal dalam diri Ole Gunnar Solksjaer.

Bersama Solksjaer MU kembali menemukan jati dirinya sebagai klub yang disegani. Antonio Valencia dkk terus melejit dengan meraih empat kemenangan beruntun di Liga Primer, termasuk saat menundukkan Newcastle United 2-0 di St James Park, Kamis (3/1).

Solksjaer pun menorehkan sejarah. Dia menjadi pelatih MU kedua yang meraih empat kemenangan di empat pertandingan awal Liga Primer sejak Matt Busby pada 1946 atau 73 tahun lalu. Hasilnya, MU kini hanya tertinggal tiga poin dari Arsenal di peringkat kelima (41 poin ) dan enam poin dari Chelsea yang berada di posisi keempat klasemen sementara Liga Primer (44 poin).

“Kami sangat lambat dibabak pertama, tetapi mengontrol pertandingan. Kami berkonsentrasi. Secara keseluruhan kami tampil sangat baik. Kami hanya sedikit memberi Newcastle dua atau tiga peluang, setelah itu kami kembali tenang,”kata Solksjaer dilansir bbc.

Pola permainan offensif yang diterapkannya turut meningkatkan produktivitas.Tercatat, dari empat pertandingan MU telah menggelontorkan 14 gol. Solksjaer memberikan pujian kepada lini depannya yang dianggap begitu berbahaya. Hal itu terlihat saat melawan Newcastle, Kendati sempat mengalami kesulitan dibabak pertama, MU menemukan ritmenya dibabak kedua.

Dua gol kemenangan The Red Devils lahir dari dua penyerangnya, Romelu Lukaku (64) dan Marcus Rashford (80). Alexis Sanchez yang masuk sebagai pemain pengganti berkontribusi lewat assist. Secara khusus, Solksjaer mengaku puas dengan perkembangan Rashford yang dinilainya semakin matang dan memiliki kemampuan tendangan bebas mematikan.

“Rashford memiliki tendangan khas seperti Cristiano Ronaldo. Dia juga tenang dan saya menyukai gol yang dicetaknya. Patut diingat, Dia masih berusia 21 tahun dan akan terus berkembang,”pujinya

Solksjaer memang belum teruji lantaran baru bertemu tim-tim medioker. Ujian sesungguhnya telah menanti saat melawan Reading di babak ketiga Piala FA dan menghadapi Tottenham Hotspur, Minggu (13/1).

Tetapi, Berbagai catatan impresif membuat Solksjaer begitu percaya diri. Pria asal Norwegia tersebut bahkan bertekad mengubah jabatannya yang semula hanya caretaker menjadi pelatih permanen MU. Pelatih berusia 45 tahun tersebut bertekad membenahi kelemahan yang tersisa terutama di sektor pertahanan dan terus meraih hasil positif hingga akhir musim.

“Tentu saja saya tidak ingin pergi dari sini. MU memiliki kelompok pemain yang hebat, atmosfer fantastis. Saya ingin melakukan pekerjaan ini selama yang saya bisa. Ini adalah sebuah tantangan besar, standar tim ini yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sir Alex Ferguson,”tegasnya

Dilain pihak, kegemilangan Solksjaer semakin membuat Newcastle terpuruk. Tim berjuluk The Magpies tersebut menelan empat kekalahan beruntun di empat pertandingan terakhir Liga Primer. Akibatnya, mereka hanya berjarak dua poin dari zona degradasi.

Menanggapi kekalahan timnya, pelatih Rafael Benitez menilai Newcastle dijauhi keberuntungan. Dia menganggap gol-gol MU tercipta berkat kesalahan yang dilakukan para pemainnya. Benitez pun enggan meratapinya dan berkonsentrasi mempersiapkan tim jelang pertandingan babak ketiga Piala FA kontra Blackburn Rovers, Minggu (6/1).

“Kami melakukan kesalahan di gol pertama dan kebobolan melalui serangan balik. Jika anda menganalisa semua gol itu terjadi karena kesalahan kami. Kami kalah 0-2 tetapi kami pantas mendapatkan hasil lebih baik. Jika anda memiliki banyak uang membeli pemain anda tentu bisa melakukan perbedaan,”keluhnya
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6781 seconds (0.1#10.140)