Tottenham Ingin Akhiri Penantian 11 Tahun Tanpa Trofi

Selasa, 08 Januari 2019 - 11:58 WIB
Tottenham Ingin Akhiri...
Tottenham Ingin Akhiri Penantian 11 Tahun Tanpa Trofi
A A A
LONDON - Tottenham Hotspur sudah masuk anggota big six dalam empat musim terakhir Liga Primer. Masalahnya, posisi itu hanya berdasarkan klasemen. Jika dilihat dari koleksi gelar, Tottenham sudah kering trofi dalam 11 tahun terakhir. Tottenham terakhir menjadi juara di musim 2007/2008.

Saat itu, tim berjuluk The Lilywhites tersebut menjadi juara Piala Liga seusai mengalahkan Chelsea 2-1 di partai final. Wajar jika mereka mulai rindu gelar. Kerinduan yang tak bisa ditutupi gelandang Dele Alli. Dia mengatakan tahun ini memiliki kesempatan mengakhiri penantian 11 tahun tanpa trofi di semua ajang. Alli menilai Piala Liga merupakan target objektif agar tim semakin bersemangat menambah trofi, meski The Lilywhites juga berjuang keras di Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions.

“Saya pikir sebagai pemain, Anda ingin memenangkan setiap pertandingan dan setiap kompetisi. Kami ingin meraih gelar dan itu adalah tujuan utama,” ungkap Alli, dilansir Independent . Pada leg pertama semifinal di Wembley Stadium, dini hari nanti, takdir kembali mempertemukan Hugo Lloris dkk dengan Chelsea.

Meski harus membagi konsentrasi di empat kompetisi sekaligus, Alli mengaku tidak gentar. “Kami telah menunjukkan performa bagus dalam beberapa musim terakhir, namun belum berhasil mendapatkan apa yang kami inginkan,” ujar Alli.

Pochettino juga mempersiapkan tim dengan maksimal. Ini terlihat saat dia menurunkan sebagian besar pemain lapis kedua pada laga melawan Tranmere Rovers 7-0 di babak ketiga Piala FA, Sabtu (5/1) sehingga bisa menurunkan komposisi terbaik saat melawan Chelsea seperti Harry Kane, Alli, dan Son Heung-min diandalkan mendobrak pertahanan lawan.

Nama terakhir bakal dimaksimalkan mengingat akan meninggalkan tim pada 13 Januari untuk membela Korea Selatan (Korsel) di Piala Asia. Jika Korsel mencapai final pada 1 Februari nanti, Son yang telah mencetak sembilan gol bisa melewatkan pertandingan Liga Primer melawan Fulham (20/1), Newcastle United (2/2), serta leg kedua pertandingan semifinal Piala Liga Chelsea Watford (30/1).

“Saya menerima Son harus pergi membela tim nasional. Saya hanya perlu memastikan skuad kami terus menunjukkan performa terbaik,” ujarnya. Di kubu tamu, Chelsea datang ke Wembley Stadium berbekal modal tak terkalahkan empat pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Asisten pelatih Chelsea Carlo Cudicini mengatakan melawan sesama klub London selalu menarik ketat. Meski menghormati Tottenham, Cudicini yakin Chelsea mampu meraih hasil positif agar meringankan mereka saat menjadi tuan rumah leg kedua.

Terlebih saat aktif bermain, pria asal Italia tersebut berhasil meraih Piala Liga tahun 2005 dan 2007. Pengalaman dan mentalitas Cudicini jelas sangat penting untuk membantu The Blues mencapai final hingga menjadi juara.

“Sangat penting meraih trofi pertama musim ini. Kami memiliki peluang meraih Piala Liga pada Februari. Itu akan sangat membantu kami menyelesaikan musim ini. Sebagai klub besar, kami menganggap semua gelar prestisius. Kami ingin melakukan yang terbaik untuk melaju ke final,” tandasnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6266 seconds (0.1#10.140)