Ini Alasan Pochettino Tertawa Saat Orang Bilang Spurs Butuh Trofi
A
A
A
LONDON - Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino menjelaskan "mengapa kadang-kadang dirinya tertawa ketika orang mengatakan Spurs perlu memenangkan trofi". Menurut Pochettino di Tottenham tak melulu orientasi kalah menang, tapi proyek masa depan.
Lebih dari satu dekade Tottenham tidak mengangkat trofi juara, setelah terakhir kali merebut Piala Liga 2008 bersama Pelatih Juande Ramos. Saat ini klub London utara itu telah berubah di tangan Pochettino, lebih kompetitif dan di tiga tahun terakhir, posisi di Liga Primer tak lepas dari tiga besar.
(Baca Juga: Jelang Tottenham Hotspur vs Chelsea: Dendam Spurs).
Meski demikian, baik Pochettino dan Tottenham masih terus-menerus mendapat pertanyaan karena tak ada trofi yang hadir. Dan, Pelatih asal Argentina itu mengakui pertanyaan itu kerap membuatnya tertawa.
"Masalahnya sangat berbahaya tentang apa yang dipersepsikan orang dan apa kenyataannya," katanya dilansir football365.com.
“Di sini, kami hidup dalam kenyataan. Jika saya di League Two atau non-liga, dan saya menghadapi tim seperti Tottenham atau Chelsea, atau United, atau City, selalu ada dalam pikiran saya tentang memenangkan pertandingan. Tentu, saya akan berpikir bahwa kami bisa mengalahkan mereka."
"Tapi, kami berada di Tottenham dalam sebuah proyek yang hari ini tidak hanya untuk menang, itu juga untuk -saya tidak ingin mengatakan persentase-, tetap peduli dengan sisi finansial.
"Ini tentang membangun stadion baru untuk membantu melakukan atau menyelesaikan proyek. Itu adalah proyek yang akan menjadi warisan besar bagi klub, untuk para penggemar, untuk para pemain di masa depan, untuk staf baru pelatih, manajer. Akan luar biasa memiliki kemungkinan untuk bekerja di sini di fasilitas itu. Ini luar biasa."
“Tetapi ketika Anda bertanggung jawab seperti pelatih atau manajer, seperti apa yang terjadi dengan Arsene Wenger, bahwa mereka membangun stadion baru tetapi pada saat yang sama Anda memiliki banyak keterbatasan dan orang-orang meminta Anda untuk menang tetapi Anda tidak memiliki perangkat yang sama untuk bertarung dengan klub lain."
“Yang paling penting adalah saya menerima tantangan itu ketika Daniel Levy memanggil saya untuk memberi kontrak di sini. Levy dan Joe Lewis berkata: ‘Mauricio, Anda perlu mempersiapkan dan membantu klub untuk tiba di stadion baru. Ketika stadion baru selesai, di musim pertama di sana tim sudah harus bisa finis di empat besar di musim sesudahnya'."
“Kami sudah mengalami kemajuan, bukan? Itulah sebabnya kadang-kadang saya tertawa ketika orang-orang mengatakan kita perlu memenangkan trofi. Ya, tetapi lihat proyek, bagaimana kami dalam kemajuan. Itu benar, dan Anda bisa minta penjelasan ke Joe Lewis atau Daniel Levy atau bertanya kepada Jesus Perez. Itulah yang mereka katakan kepada saya."
“Tapi, kami juga sangat ambisius dan kami memiliki ambisi untuk menang. Tentu saja, kami ingin menang dan bersaing dan itulah yang ada dalam diri kami sekarang. Saya menerima tantangan itu. Tapi sekarang kami tidak bisa mengatakan klub dalam posisi yang semuanya buruk."
“Saya pikir kami berada dalam posisi yang luar biasa. Klub ini menyelesaikan stadion baru, salah satu stadion terbaik di dunia. Tim ini sangat kompetitif sehingga kami terlibat untuk musim ketiga berturut-turut di Liga Champions."
"Apa lagi? Tentu saja juara dan saya ingin menang besok. Saya ingin menang di hari Minggu. Saya ingin menang, ya tentu saja. Tetapi kami akan melihat apakah kami dapat melakukan sesuatu yang penting.”
Lebih dari satu dekade Tottenham tidak mengangkat trofi juara, setelah terakhir kali merebut Piala Liga 2008 bersama Pelatih Juande Ramos. Saat ini klub London utara itu telah berubah di tangan Pochettino, lebih kompetitif dan di tiga tahun terakhir, posisi di Liga Primer tak lepas dari tiga besar.
(Baca Juga: Jelang Tottenham Hotspur vs Chelsea: Dendam Spurs).
Meski demikian, baik Pochettino dan Tottenham masih terus-menerus mendapat pertanyaan karena tak ada trofi yang hadir. Dan, Pelatih asal Argentina itu mengakui pertanyaan itu kerap membuatnya tertawa.
"Masalahnya sangat berbahaya tentang apa yang dipersepsikan orang dan apa kenyataannya," katanya dilansir football365.com.
“Di sini, kami hidup dalam kenyataan. Jika saya di League Two atau non-liga, dan saya menghadapi tim seperti Tottenham atau Chelsea, atau United, atau City, selalu ada dalam pikiran saya tentang memenangkan pertandingan. Tentu, saya akan berpikir bahwa kami bisa mengalahkan mereka."
"Tapi, kami berada di Tottenham dalam sebuah proyek yang hari ini tidak hanya untuk menang, itu juga untuk -saya tidak ingin mengatakan persentase-, tetap peduli dengan sisi finansial.
"Ini tentang membangun stadion baru untuk membantu melakukan atau menyelesaikan proyek. Itu adalah proyek yang akan menjadi warisan besar bagi klub, untuk para penggemar, untuk para pemain di masa depan, untuk staf baru pelatih, manajer. Akan luar biasa memiliki kemungkinan untuk bekerja di sini di fasilitas itu. Ini luar biasa."
“Tetapi ketika Anda bertanggung jawab seperti pelatih atau manajer, seperti apa yang terjadi dengan Arsene Wenger, bahwa mereka membangun stadion baru tetapi pada saat yang sama Anda memiliki banyak keterbatasan dan orang-orang meminta Anda untuk menang tetapi Anda tidak memiliki perangkat yang sama untuk bertarung dengan klub lain."
“Yang paling penting adalah saya menerima tantangan itu ketika Daniel Levy memanggil saya untuk memberi kontrak di sini. Levy dan Joe Lewis berkata: ‘Mauricio, Anda perlu mempersiapkan dan membantu klub untuk tiba di stadion baru. Ketika stadion baru selesai, di musim pertama di sana tim sudah harus bisa finis di empat besar di musim sesudahnya'."
“Kami sudah mengalami kemajuan, bukan? Itulah sebabnya kadang-kadang saya tertawa ketika orang-orang mengatakan kita perlu memenangkan trofi. Ya, tetapi lihat proyek, bagaimana kami dalam kemajuan. Itu benar, dan Anda bisa minta penjelasan ke Joe Lewis atau Daniel Levy atau bertanya kepada Jesus Perez. Itulah yang mereka katakan kepada saya."
“Tapi, kami juga sangat ambisius dan kami memiliki ambisi untuk menang. Tentu saja, kami ingin menang dan bersaing dan itulah yang ada dalam diri kami sekarang. Saya menerima tantangan itu. Tapi sekarang kami tidak bisa mengatakan klub dalam posisi yang semuanya buruk."
“Saya pikir kami berada dalam posisi yang luar biasa. Klub ini menyelesaikan stadion baru, salah satu stadion terbaik di dunia. Tim ini sangat kompetitif sehingga kami terlibat untuk musim ketiga berturut-turut di Liga Champions."
"Apa lagi? Tentu saja juara dan saya ingin menang besok. Saya ingin menang di hari Minggu. Saya ingin menang, ya tentu saja. Tetapi kami akan melihat apakah kami dapat melakukan sesuatu yang penting.”
(sha)