Pep Guardiola Instruksi Man City Fokus Hadapi Ancaman Serigala

Senin, 14 Januari 2019 - 08:55 WIB
Pep Guardiola Instruksi...
Pep Guardiola Instruksi Man City Fokus Hadapi Ancaman Serigala
A A A
MANCHESTER - Manchester City (Man City) baru saja membuat rekor setelah mengoleksi 16 gol hanya dalam dua pertandingan terakhir mereka di Piala Liga dan Piala FA. Tujuh gol dilesakkan ke gawang Rotherham United dan sembilan gol lainnya digelontorkan ke jala Burton Albion.

Hasil yang membuat mereka menjadi tim pertama sejak 52 tahun lalu, setelah Leeds United melakukannya (menang 9-0 vs Spora Luxembourg dan Chelsea 7-0). Kemenangan sembilan gol tanpa balas atas Burton juga menjadi kemenangan terbesar sejak 1987, saat The Citizens menundukkan Huddersfield 10-1.

Deretan pesta gol tersebut menjadi rangkaian indah perjalanan mereka pada Januari ini. Sebelumnya, mereka berhasil menghentikan rekor tak terkalahkan Liverpool di Liga Primer dengan kemenangan 2-1 di Stadion Etihad. Kemenangan yang membuat pasukan Pep Guardiola memangkas jarak menjadi empat poin dari The Reds di puncak klasemen sementara.

Pada dini hari nanti, Man City kembali ingin melanjutkan cerita indah itu. Menjamu peringkat 10 klasemen sementara Wolverhampton Wanderers, The Citizens tentu ingin mendapatkan kemenangan untuk terus menempel Liverpool yang pada Sabtu (12/1) meraih kemenangan atas Brighton & Hove Albion.

“Kami memiliki pengalaman musim lalu saat bertemu (Wolverhampton) di Piala Liga,” kenang Guardiola tentang calon lawannya dikutip situs resmi Man City.

Melawan tim besar, Wolverhampton memang menjadi kekuatan yang sulit dikalahkan. Pasukan Nuno Espiroto Santo berhasil menghadirkan mimpi buruk bagi tim-tim yang secara klasemen Liga Primer di atas mereka. Liverpool, Tottenham Hotspur, Chelsea, Arsenal, dan West Ham United dibuat mati angin. Termasuk Man City yang dipaksa harus puas dengan skor 1-1 di pertemuan pertama dan sempat tertinggal pada menit ke-57.

Chelsea dan Tottenham bernasib lebih buruk karena dipermalukan 1-2 dan 1-3. Paling anyar tim berjuluk Wolves alias Serigala itu menyingkirkan Liverpool dari putaran tiga Piala FA dengan skor 1-2. Guardiola pun tak menampik ancaman itu.

“Kami melihat betapa rumitnya mereka. Mereka kuat, fisik baik, set piece bagus, berbahaya pada serangan balik. Ketika anda lelah pada menit-menit terakhir, mereka memakai pemain baru. Mereka bertahan dalam, mengubah permainan dan mengontrol banyak area,” katanya tentang Wolves.

Selain ancaman lawan, Guardiola juga masih harus menunggu kondisi Sergio Aguero dan Vincent Kompany. Aguero menurut Guardiola mengalami masalah setelah menghadapi Liverpool dan masih menjalani latihan terpisah. Sedangkan Kompany mulai membaik.

Padahal kehadiran Aguero dibutuhkan karena Wolves secara taktik adalah tim yang mengandalkan pada serangan balik. Menggunakan formasi 3-5-2 atau 3-4-2-1, pelatih Nuno Espiroto berhasil membuat timnya menjadi sulit diprediksi dan sering membuat rival menjadi frustrasi.

“Ini bukan tentang siapa yang dihadapi, ini tentang apa yang ingin dimainkan di lapangan, (tentang) ide, cara yang ingin dikembangkan. Itulah filosofi yang kami coba,” kata Nuno Espirito.

Fokus pada permainan sendiri membuat Wolves bisa memilih apa dan bagaimana saat bertemu lawan berdasarkan level kualitasnya. Menghadapi anggota big six, mereka tidak ragu bertahan dan menunggu lawan masuk ke daerah pertahanan untuk melakukan serangan balik.

Melawan Liverpool, Man City, Tottenham, Arsenal, dan Chelsea, Wolves kalah penguasaan bola. Nuno Espiroto membiarkan lawan menguasai bola di atas 60 sampai 70%, tapi mereka bisa meraih kemenangan atas Chelsea, Tottenham, dan Liverpool, imbang menghadapi Man City serta Arsenal.

Namun, menghadapi tim selevel, Wolves berani mendominasi jalannya pertandingan. “Ini tentang pendekatannya. Kami ingin tumbuh, berkembang, dan siap bersaing, kami tidak boleh mengubah cara kami. Saya tahu realitas pertandingan sepak bola. Semua harus siap segalanya, konsistensi sangat sulit dicapai sepanjang musim,” katanya.

Melawan Man City, pelatih asal Spanyol tersebut mengakui tim asuhan Guardiola adalah lawan berat. The Citizens merupakan tim bagus, bahkan salah satu terbaik di dunia. Beruntung, timnya tidak memiliki kekhawatiran terkait kondisi pemainnya setelah mengalahkan Liverpool.

“Saya pikir saat itu momen kegembiraan, kami melakukan kinerja baik melawan tim tangguh dan mencapai apa yang kami inginkan,” ujarnya
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0758 seconds (0.1#10.140)