Panggung Terakhir Pebulu Tangkis Tomboy, Liliyana Natsir

Selasa, 22 Januari 2019 - 08:17 WIB
Panggung Terakhir Pebulu...
Panggung Terakhir Pebulu Tangkis Tomboy, Liliyana Natsir
A A A
JAKARTA - Pagelaran Daihatsu Indonesia Masters 2019 menjadi panggung terakhir Liliyana Natsir. Pebulu tangkis tomboy sudah memutuskan sejak tahun lalu bahwa dirinya akan menggantung raketnya alias pensiun.

"Saya sangat ingin bertemu kalian semua di sana!," tulis Butet sapaan akrabnya pada akun Instagram.

Liliyana nantinya akan berduet untuk terakhir kalinya dengan Tontowi Ahmad. Ini menjadi kesempatan terakhir buat ganda campuran Indonesia untuk mempersembahkan gelar juara Indonesia Masters 2019 di depan pendukungnya.

Terlepas hasil yang akan didapat Liliyana/Tontowi selama menjalani turnamen Indonesia Masters 2019 pada 22-27 Januari. Kesedihan pasti akan dirasakan seluruh penonton yang hadir ketika wanita berparas cantik asal Manado, 9 September 1985 itu mengangkat raketnya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada penggemar di Istora.

Maklum, Liliyana merupakan pebulu tangkis yang memiliki segudang prestasi. Selama 24 tahun berkarier (17 tahun menjadi anggota pelatnas), Butet sudah mengumpulkan sejumlah gelar prestisius, yakni juara dunia (2005-2007 dengan Nova Widianto dan 2013-2017 dengan Tontowi).

Tak hanya itu saja, bersama Tontowi, Liliyana mencetak sejarah dengan menjuarai gelar All England sebanyak tiga kali secara beruntun (hat-trick) pada 2012, 2013, dan 2014. Prestasi yang paling membanggakan adalah ketika pasangan ini meraih medali emas di Olimpiade Rio de Janiero 2016.

"Memang sedih tapi ini harus dihadapi, saya dan Owi berusaha enjoy dan mau kasih yang terbaik di turnamen terakhir kami, mau menikmati masa-masa terakhir partneran sama Owi," kata Liliyana, saat memberikan keterangan di depan media jelang turnamen Indonesia Masters.

Liliyana berharap selepas turnamen Indonesia Masters 2019 ini berakhir, PBSI dapat melakukan regenerasi dengan cepat. Karena, tambah dia, ke depan ada beberapa kejuaraan penting seperti Piala Sudirman dan Olimpiade 2020.

"Apalagi Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) sudah terlalu mendominasi. Sekarang ada Praveen (Jordan)/Melati (Daeva Oktavianti) dan Hafiz (Faizal)/Gloria (Emanuelle Widjaja), saya berharap mereka bisa jadi saingan yang berat khusunya bagi pemain China," harap Liliyana.

Untuk mengapresiasi jasa-jasa Liliyana, panitia penyelenggara bakal melangsungkan sesi perpisahan di penghujung turnamen Indonesia Masters 2019. Liliyana mengaku tegang menanti acara yang akan diselenggarakan sebelum partai final, Minggu (27/1), mulai pukul 12.00 WIB tersebut.

"Saya berterima kasih kepada PBSI dan PB Djarum yang sudah membuat ide untuk acara perpisahan, buat saya agak tegang dan sedih. Rencananya sih saya akan bicara di hadapan penggemar, paling susah mengucapkan perpisahan, pastinya saya akan menahan emosi, pasti berat meninggalkan olahraga yang sudah belasan tahun saya cintai. Jadi memang rasanya tegang, bukan buat tanding saja, tapi acara ini juga," tutur Liliyana.

"Enggak tahu bisa nahan nangis atau enggak, tapi saya berusaha untuk tegar, kan saya gengsi, ha ha ha," canda Liliyana.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8061 seconds (0.1#10.140)