Beban Berat, Osaka Tersungkur di Dubai Tennis Champhionship
A
A
A
DUBAI - Menjadi petenis nomor satu dunia memang tidak mudah. Terbukti, Naomi Osaka mulai merasakan tekanan berat. Osaka dinobatkan sebagai petenis nomor satu dunia setelah menjadi juara di Australia Terbuka, Januari lalu.
Pengoleksi dua gelar grand slam ini tampil tidak konsisten dan langsung kandas pada laga kedua di Dubai Tennis Champhionship 2019, kemarin. Osaka benar-benar harus menahan beban statusnya sebagai petenis terbaik saat ini. Dia bermain sangat buruk dan tidak mampu menemukan ritme permainannya secara sensasional.
Hasilnya, petenis asal Jepang ini di luar dugaan tersingkir oleh petenis nomor 67 dunia Kristina Mladenovic 6-3, 6-3 hanya dalam waktu 1 jam. Osaka terlihat sedih dan kerap menghapus air mata dalam wawancara seusai pertandingan. Dia mengungkapkan berbagai alasan terkait kekalahannya itu.
Bukan hanya tekanan sebagai nomor satu dunia, tapi pemberitaan dalam beberapa pekan terakhir memecat Pelatih Sascha Bajin, yang membawanya ke puncak peringkat WTA, juga menjadi salah satu penyebabnya. “Saya tidak tahu mengapa saya menangis. Saya tidak tahu mengapa ini terjadi. Saya tidak terlalu suka perhatian itu sehingga ya agak sulit,” kata Osaka, dilansir wtatennis.
“Pertandingan ini adalah hasil dari itu (dilatih Bajin). Saya cukup yakin seiring berjalannya waktu kalian akan berhenti membicarakannya. Ini agak sulit karena saya merasa seperti orang-orang menatapku dan tidak dalam cara yang baik,” katanya.
Osaka memang menjadi petenis yang diberitakan paling besar akhir-akhir ini. Apalagi, ini penampilan debutnya sebagai pemain terbaik di WTA Tour setelah menjadi juara di Melbourne. Sebagai unggulan teratas, Osaka hanya mampu memenangkan 5 dari 27 poin servis kedua dengan 19% dan hampir setengah dari poin servis pertamanya, 12 dari 22 poin.
Catatan itu dinilai kurang baik sebagai petenis favorit di sebuah turnamen. Osaka pun mengakui bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan pelayanan terbaik untuk lawannya. Namun, Osaka mengatakan sejak meninggalkan Bajin tidak terlalu berlatih dengan baik dalam beberapa pekan terakhir.
“Saya bermain sangat buruk. Saya hanya perlu menemukan cara untuk menang, apa pun situasinya. Saya belum berlatih dengan baik baru-baru ini dan yakin akan hilang ketika pertandingan. Tapi, saya terlalu mengandalkan itu dan itu tidak terjadi. Saya pikir saya masih muda. Saya masih harus banyak belajar. Setelah saya kalah di laga yang buruk, saya hanya menantikan turnamen berikutnya,” papar Osaka.
Setelah ini Osaka akan terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti Turnamen Premier, Indian Wells Masters, 4–17 Maret, dan Miami Terbuka, 18–31 Maret. Petenis berusia 21 tahun ini pun memiliki alasan untuk percaya diri bisa kembali bangkit dari keterpurukannya di Dubai. Apalagi, dia merupakan juara bertahan di Indian Wells Masters. Jadi, dia yakin kegagalannya bisa dilalui dengan cepat.
"Saya agak terkenal tangguh pada diriku sendiri. Sebelum AS Terbuka, saya kehilangan tiga pertandingan berturut-turut. Saya hanya berpikir, apakah saya akan melakukan sesuatu dalam hidup saya? Tapi, akhirnya saya bisa melewatinya dan menganggap kekalahan adalah sebagai pelajaran,” ungkap Osaka.
Pengoleksi dua gelar grand slam ini tampil tidak konsisten dan langsung kandas pada laga kedua di Dubai Tennis Champhionship 2019, kemarin. Osaka benar-benar harus menahan beban statusnya sebagai petenis terbaik saat ini. Dia bermain sangat buruk dan tidak mampu menemukan ritme permainannya secara sensasional.
Hasilnya, petenis asal Jepang ini di luar dugaan tersingkir oleh petenis nomor 67 dunia Kristina Mladenovic 6-3, 6-3 hanya dalam waktu 1 jam. Osaka terlihat sedih dan kerap menghapus air mata dalam wawancara seusai pertandingan. Dia mengungkapkan berbagai alasan terkait kekalahannya itu.
Bukan hanya tekanan sebagai nomor satu dunia, tapi pemberitaan dalam beberapa pekan terakhir memecat Pelatih Sascha Bajin, yang membawanya ke puncak peringkat WTA, juga menjadi salah satu penyebabnya. “Saya tidak tahu mengapa saya menangis. Saya tidak tahu mengapa ini terjadi. Saya tidak terlalu suka perhatian itu sehingga ya agak sulit,” kata Osaka, dilansir wtatennis.
“Pertandingan ini adalah hasil dari itu (dilatih Bajin). Saya cukup yakin seiring berjalannya waktu kalian akan berhenti membicarakannya. Ini agak sulit karena saya merasa seperti orang-orang menatapku dan tidak dalam cara yang baik,” katanya.
Osaka memang menjadi petenis yang diberitakan paling besar akhir-akhir ini. Apalagi, ini penampilan debutnya sebagai pemain terbaik di WTA Tour setelah menjadi juara di Melbourne. Sebagai unggulan teratas, Osaka hanya mampu memenangkan 5 dari 27 poin servis kedua dengan 19% dan hampir setengah dari poin servis pertamanya, 12 dari 22 poin.
Catatan itu dinilai kurang baik sebagai petenis favorit di sebuah turnamen. Osaka pun mengakui bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan pelayanan terbaik untuk lawannya. Namun, Osaka mengatakan sejak meninggalkan Bajin tidak terlalu berlatih dengan baik dalam beberapa pekan terakhir.
“Saya bermain sangat buruk. Saya hanya perlu menemukan cara untuk menang, apa pun situasinya. Saya belum berlatih dengan baik baru-baru ini dan yakin akan hilang ketika pertandingan. Tapi, saya terlalu mengandalkan itu dan itu tidak terjadi. Saya pikir saya masih muda. Saya masih harus banyak belajar. Setelah saya kalah di laga yang buruk, saya hanya menantikan turnamen berikutnya,” papar Osaka.
Setelah ini Osaka akan terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti Turnamen Premier, Indian Wells Masters, 4–17 Maret, dan Miami Terbuka, 18–31 Maret. Petenis berusia 21 tahun ini pun memiliki alasan untuk percaya diri bisa kembali bangkit dari keterpurukannya di Dubai. Apalagi, dia merupakan juara bertahan di Indian Wells Masters. Jadi, dia yakin kegagalannya bisa dilalui dengan cepat.
"Saya agak terkenal tangguh pada diriku sendiri. Sebelum AS Terbuka, saya kehilangan tiga pertandingan berturut-turut. Saya hanya berpikir, apakah saya akan melakukan sesuatu dalam hidup saya? Tapi, akhirnya saya bisa melewatinya dan menganggap kekalahan adalah sebagai pelajaran,” ungkap Osaka.
(don)