Menatap Peluang Andrea Dovizioso Rebut Gelar MotoGP 2019
A
A
A
BOLOGNA - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengatakan Andrea Dovizioso akan mendapat keuntungan dari cedera yang menimpa duo tim Repsol Honda yakni Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk tampil kompetitif di paruh pertama kejuaraan grand prix.
Pada bulan Desember, Marquez menjalani operasi bahu kirinya. Meskipun sudah berjuang keras untuk memulihkan kondisi fisiknya, namun juara dunia MotoGP lima kali tampaknya belum sepenuhnya pulih.
Itu terlihat dari penampilan pertamanya bersama RC213V pada tes pramusim di Sirkuit Internasional Sepang. "Honda akan memiliki beberapa masalah di awal MotoGP. Ini bukan momen positif karena Marc perlu waktu setelah operasi. Untuk beberapa balapan pertama dia tidak akan 100%, saya tidak percaya bahkan di 90," kata Pernat dikutip dari GPOne, Sabtu (23/2/2019).
Lebih lanjut, hal yang sama juga dialami pembalap anyar Honda, Lorenzo. Mantan joki tim Ducati Corse itu cedera setelah menjalani pelatihan di trek tanah. Akibatnya, ia harus naik meja operasi dan pada tes pramusim pertama tahun ini di Malaysia, dia absen. (Baca juga: Menuju MotoGP Mandalika 2021, AHM Siapkan Pembalap Indonesia Berlaga di Kelas Utama )
"Ini juga berlaku untuk Lorenzo, yang telah menjalani intervensi pada navicular. Saya berpikir bahwa lawan harus mendapat manfaat dari tiga Grand Prix pertama," sambung Pernat.
Selama tes pramusim pertama di Malaysia pada 6-8 Februari lalu, empat pembalap Ducati unjuk kebolehan dengan menorehkan catatan waktu terbaik. Mereka adalah Danilo Petrucci, Francesco Bagnaia, Jack Miller dan Andrea Dovizioso. Pernat menambahkan melihat penampilan keempat pembalap pabrikan Italia sudah membuktikan bahwa Desmosedici GP19 mampu bertarung pada ajang MotoGP musim ini.
"Kita tidak boleh lupa bahwa Honda secara praktis tidak ada di sana, tetapi waktunya tepat dan Bagnaia juga terbukti mampu menunjukkan keahliannya sebagai pemula," jelas Pernat.
Keunggulan Ducati saat ini adalah kecerdikan Gigi Dall'Igna dalam menempatkan sayap pada bagian Desmosedici GP19. Terlebih mereka merupakan pelopor penggunaan fairing pada motor di kelas elite, sehingga pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale paham betul mengenai penggunaan tersebut. (Baca juga: Dorna Sports Umumkan Kepastian Indonesia Gelar MotoGP 2021 di Mandalika )
"Kekuatannya adalah bertarung di lapangan melawan pabrikan Jepang, yang hanya sedikit yang mereka ketahui tentang fairing. Dovizioso memiliki semua kartu di tangannya dan harus berusaha memenangkan gelar. Dia telah menjadi fenomena 'serba cepat', tetapi sekarang dia memiliki beban berat dan sekaligus indah di pundaknya - tidak menang sama dengan kegagalan," pungkas Pernat.
Pada bulan Desember, Marquez menjalani operasi bahu kirinya. Meskipun sudah berjuang keras untuk memulihkan kondisi fisiknya, namun juara dunia MotoGP lima kali tampaknya belum sepenuhnya pulih.
Itu terlihat dari penampilan pertamanya bersama RC213V pada tes pramusim di Sirkuit Internasional Sepang. "Honda akan memiliki beberapa masalah di awal MotoGP. Ini bukan momen positif karena Marc perlu waktu setelah operasi. Untuk beberapa balapan pertama dia tidak akan 100%, saya tidak percaya bahkan di 90," kata Pernat dikutip dari GPOne, Sabtu (23/2/2019).
Lebih lanjut, hal yang sama juga dialami pembalap anyar Honda, Lorenzo. Mantan joki tim Ducati Corse itu cedera setelah menjalani pelatihan di trek tanah. Akibatnya, ia harus naik meja operasi dan pada tes pramusim pertama tahun ini di Malaysia, dia absen. (Baca juga: Menuju MotoGP Mandalika 2021, AHM Siapkan Pembalap Indonesia Berlaga di Kelas Utama )
"Ini juga berlaku untuk Lorenzo, yang telah menjalani intervensi pada navicular. Saya berpikir bahwa lawan harus mendapat manfaat dari tiga Grand Prix pertama," sambung Pernat.
Selama tes pramusim pertama di Malaysia pada 6-8 Februari lalu, empat pembalap Ducati unjuk kebolehan dengan menorehkan catatan waktu terbaik. Mereka adalah Danilo Petrucci, Francesco Bagnaia, Jack Miller dan Andrea Dovizioso. Pernat menambahkan melihat penampilan keempat pembalap pabrikan Italia sudah membuktikan bahwa Desmosedici GP19 mampu bertarung pada ajang MotoGP musim ini.
"Kita tidak boleh lupa bahwa Honda secara praktis tidak ada di sana, tetapi waktunya tepat dan Bagnaia juga terbukti mampu menunjukkan keahliannya sebagai pemula," jelas Pernat.
Keunggulan Ducati saat ini adalah kecerdikan Gigi Dall'Igna dalam menempatkan sayap pada bagian Desmosedici GP19. Terlebih mereka merupakan pelopor penggunaan fairing pada motor di kelas elite, sehingga pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale paham betul mengenai penggunaan tersebut. (Baca juga: Dorna Sports Umumkan Kepastian Indonesia Gelar MotoGP 2021 di Mandalika )
"Kekuatannya adalah bertarung di lapangan melawan pabrikan Jepang, yang hanya sedikit yang mereka ketahui tentang fairing. Dovizioso memiliki semua kartu di tangannya dan harus berusaha memenangkan gelar. Dia telah menjadi fenomena 'serba cepat', tetapi sekarang dia memiliki beban berat dan sekaligus indah di pundaknya - tidak menang sama dengan kegagalan," pungkas Pernat.
(bbk)