Sani Rizki, Penyumbang Gol Final Piala AFF U-22 Seorang Polisi
A
A
A
JAKARTA - Final Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja Selasa petang (26/2), membangkitkan gelora sepakbola Indonesia di tengah kasus pengaturan skor. Garuda muda berhasil mengalahkan juara bertahan Thailand dengan skor 2-1.
Euforia juga menghampiri Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Mereka bangga, sebab salah satu pencetak gol dalam laga tersebut merupakan polisi. Adalah Sani Rizki Fauzi, yang merupakan anggota Sabraha Polda Metro Jaya. Sani mampu menyamakan kedudukan di menit ke-59 dan disusul gol sundulan Osvaldo pada menit ke-64 yang menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Thailand.
“Perjuangan Tim Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22 ini patut dibanggakan. Polri sendiri bangga karena salah satu pemain yang cetak gol anggota Sabhara,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Rabu (27/2/2019).
Menurut Dedi, meski tinggi Sani tidak sampai 170 cm dan berat badannya juga kurang ideal untuk ukuran pesepakbola, namun siapa sangka dia bisa menembus skuad timnas U-22. Sani dinilai memiliki rekor bagus di klub, dia mencatatkan 18 penampilan di Liga 1 bersama Bhayangkara FC sebagai pemain inti. “Kemampuannya itu sudah cukup untuk meyakinkan Indra Sjafri, buktinya dalam Piala AFF dia diturunkan dalam laga final dan berhasil mencetak gol,” sebut Dedi.
Lebih lanjut dia menerangkan, dari laporan yang diterima, Sani sendiri sudah mencintai dunia sepakbola sejak kecil. Pertama kali dia dikenalkan sepakbola oleh sang ibu yang kebetulan merupakan mantan pemain sepakbola. Kala itu sang ibu sempat bermain bermain di Liga Wanita untuk DKI Jakarta. Sejak saat itu dia mulai tertarik untuk mejadi pemain sepak bola.
Memasuki kelas 3 SD, lanjut Dedi, Sani mulai menekuni dunia sepakbola dengan masuk ke sekolah sepak bola (SSB) di Cicurug, Sukabumi bernama PSPB. Dia berlatih di sana sampai kelas 3 SMP. Sani terus berlatih dengan tekun, hingga bergabung di tim Jakarta bernama Urakan FC. Sani kemudian mendapatkan beasiswa untuk menjadi anggota kepolisian.
Dia mengenyam pendidikan selama tujuh bulan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) di Lido. Setelah pelantikan pada 7 Maret 2017, Sani mulai dinas di Sabhara Polda Metro Jaya. Perjuangannya tak hanya sampai di situ, pada Maret 2017, pria kelahiran 1998 ini mengikuti seleksi masuk Bhayangkara FC U-19.
Lalu pada Januari 2018, dia kembali mengepakkan sayapnya dengan mengikuti seleksi untuk masuk tim senior Bhayangkara FC. Cita-citanya pun tercapai. Yakni bergabung di Timnas Indonesia U-22 dan ingin memberikan yang terbaik untuk timnas. “Polri bangga,” pungkas Dedi.
Euforia juga menghampiri Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Mereka bangga, sebab salah satu pencetak gol dalam laga tersebut merupakan polisi. Adalah Sani Rizki Fauzi, yang merupakan anggota Sabraha Polda Metro Jaya. Sani mampu menyamakan kedudukan di menit ke-59 dan disusul gol sundulan Osvaldo pada menit ke-64 yang menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Thailand.
“Perjuangan Tim Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22 ini patut dibanggakan. Polri sendiri bangga karena salah satu pemain yang cetak gol anggota Sabhara,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Rabu (27/2/2019).
Menurut Dedi, meski tinggi Sani tidak sampai 170 cm dan berat badannya juga kurang ideal untuk ukuran pesepakbola, namun siapa sangka dia bisa menembus skuad timnas U-22. Sani dinilai memiliki rekor bagus di klub, dia mencatatkan 18 penampilan di Liga 1 bersama Bhayangkara FC sebagai pemain inti. “Kemampuannya itu sudah cukup untuk meyakinkan Indra Sjafri, buktinya dalam Piala AFF dia diturunkan dalam laga final dan berhasil mencetak gol,” sebut Dedi.
Lebih lanjut dia menerangkan, dari laporan yang diterima, Sani sendiri sudah mencintai dunia sepakbola sejak kecil. Pertama kali dia dikenalkan sepakbola oleh sang ibu yang kebetulan merupakan mantan pemain sepakbola. Kala itu sang ibu sempat bermain bermain di Liga Wanita untuk DKI Jakarta. Sejak saat itu dia mulai tertarik untuk mejadi pemain sepak bola.
Memasuki kelas 3 SD, lanjut Dedi, Sani mulai menekuni dunia sepakbola dengan masuk ke sekolah sepak bola (SSB) di Cicurug, Sukabumi bernama PSPB. Dia berlatih di sana sampai kelas 3 SMP. Sani terus berlatih dengan tekun, hingga bergabung di tim Jakarta bernama Urakan FC. Sani kemudian mendapatkan beasiswa untuk menjadi anggota kepolisian.
Dia mengenyam pendidikan selama tujuh bulan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) di Lido. Setelah pelantikan pada 7 Maret 2017, Sani mulai dinas di Sabhara Polda Metro Jaya. Perjuangannya tak hanya sampai di situ, pada Maret 2017, pria kelahiran 1998 ini mengikuti seleksi masuk Bhayangkara FC U-19.
Lalu pada Januari 2018, dia kembali mengepakkan sayapnya dengan mengikuti seleksi untuk masuk tim senior Bhayangkara FC. Cita-citanya pun tercapai. Yakni bergabung di Timnas Indonesia U-22 dan ingin memberikan yang terbaik untuk timnas. “Polri bangga,” pungkas Dedi.
(bbk)