Mencari Penerus Kejayaan Tontowi/Liliyana di Ganda Campuran

Mencari Penerus Kejayaan Tontowi/Liliyana di Ganda Campuran
A
A
A
JAKARTA - Enam ganda campuran Indonesia akan berjibaku memperebutkan juara di Kejuaraan Bulu Tangkis All England 2019. Dibandingkan ganda putri, prestasi ganda campuran lebih baik di arena All England.Lima kali Indonesia tercatat menjadi jawara ganda campuran All England. Tiga gelar beruntun diraih Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad di edisi 2012, 2013, 2014. Kali terakhir, Indonesia juara melalui duet Praveen Jordan/Debby Susanto di edisi 2016.
![Mencari Penerus Kejayaan Tontowi/Liliyana di Ganda Campuran]()
Tahun ini, Praveen berganti pasangan dengan Melati Daeva Oktavianti setelah dipisah dari Debby pada akhir 2017. Secara prestasi, Praveen/Melati cukup bagus meskipun belum sampai juara. Di tahun 2019, prestasi Praveen/Melati belum menunjukkan progres membaik.
Terakhir, Praveen/Melati terhenti di babak pertama Jerman Terbuka pekan lalu. Bermain sebagai unggulan ketujuh, Praveen/Melati dikalahkan pemain Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, 21-19, 21-18.
Drawing All England 2019 juga tidak bersahabat dengan ganda campuran Indonesia. Pasalnya, lima ganda Indonesia bakal saling jegal di babak awal. Di babak pertama All England di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, malam ini, Praveen/Melati harus saling mengalahkan dengan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Duel kedua pasangan akan dimainkan di laga terakhir kejuaraan bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 berhadiah total USD 1 juta tersebut.
Berbeda dengan prestasi Praveen/Melati yang cenderung menurun, duet Hafiz/Gloria menunjukkan trend meningkat. Di Jerman Terbuka pekan lalu, Hafiz/Gloria mampu melangkah jauh hingga menjadi runner-up. Hasil itu menjadi modal bagus bagi Hafiz/Gloria agar bisa menjaga nama besar ganda campuran Indonesia seperti di era kejayaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
![Mencari Penerus Kejayaan Tontowi/Liliyana di Ganda Campuran]()
Jika salah satunya menang, mereka akan menghadapi ganda Indonesia lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Hayuningtyas Mentari di babak kedua. Itu pun dengan catatan, Rinov/Pitha bisa melewati hadangan ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich di babak pertama.
Nasib yang sama dialami Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow yang terlibat perang saudara dengan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami di babak pertama. Jika menang, mereka akan menunggu pemenang pertandingan Takuro HOKI/Wakana Nagahara dari Jepang melawan unggulan kelima adal Malaysia, Chan Peng Soon/HOH Liu Ying.
Prestasi Alfian/Marsheilla belum bagus setelah tersisih di babak kedua Jerman Terbuka. Prestasi yang sama dicatat Tontowi/Winny yang ditaklukkan Hafiz/Gloria dalam dua game langsung, 21-13, 28-26. Tontowi masih beradaptasi dengan Winny setelah pensiunnya Liliyana Natsir. Jika bisa saling mengerti satu sama lain, Tontowi/Winny bisa menjadi kekuatan anyar.
Satu lagi pasangan Indonesia, Ronald/Annisa Saufika ditunggu ganda Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie. Ronald/Annisa bakal bekerja keras menghadang Goh/Lai yang mampu melaju hingga semifinal di Jerman Terbuka. Namun, jika menang, Ronald/Anissa bisa saja bertemu unggulan ketujuh dari Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith. Namun, pasangan tuan rumah itu harus bisa mengeliminasi ganda China, He Jiting/Du Yue.
Menarik ditunggu sampai di mana sepak terjang enam ganda campuran Indonesia di All England 2019. Akankah muncul pasangan anyar penerus kejayaan ganda campuran Indonesia seperti di era Tontowi/Liliyana?

Tahun ini, Praveen berganti pasangan dengan Melati Daeva Oktavianti setelah dipisah dari Debby pada akhir 2017. Secara prestasi, Praveen/Melati cukup bagus meskipun belum sampai juara. Di tahun 2019, prestasi Praveen/Melati belum menunjukkan progres membaik.
Terakhir, Praveen/Melati terhenti di babak pertama Jerman Terbuka pekan lalu. Bermain sebagai unggulan ketujuh, Praveen/Melati dikalahkan pemain Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, 21-19, 21-18.
Drawing All England 2019 juga tidak bersahabat dengan ganda campuran Indonesia. Pasalnya, lima ganda Indonesia bakal saling jegal di babak awal. Di babak pertama All England di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, malam ini, Praveen/Melati harus saling mengalahkan dengan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Duel kedua pasangan akan dimainkan di laga terakhir kejuaraan bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 berhadiah total USD 1 juta tersebut.
Berbeda dengan prestasi Praveen/Melati yang cenderung menurun, duet Hafiz/Gloria menunjukkan trend meningkat. Di Jerman Terbuka pekan lalu, Hafiz/Gloria mampu melangkah jauh hingga menjadi runner-up. Hasil itu menjadi modal bagus bagi Hafiz/Gloria agar bisa menjaga nama besar ganda campuran Indonesia seperti di era kejayaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Jika salah satunya menang, mereka akan menghadapi ganda Indonesia lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Hayuningtyas Mentari di babak kedua. Itu pun dengan catatan, Rinov/Pitha bisa melewati hadangan ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich di babak pertama.
Nasib yang sama dialami Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow yang terlibat perang saudara dengan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami di babak pertama. Jika menang, mereka akan menunggu pemenang pertandingan Takuro HOKI/Wakana Nagahara dari Jepang melawan unggulan kelima adal Malaysia, Chan Peng Soon/HOH Liu Ying.
Prestasi Alfian/Marsheilla belum bagus setelah tersisih di babak kedua Jerman Terbuka. Prestasi yang sama dicatat Tontowi/Winny yang ditaklukkan Hafiz/Gloria dalam dua game langsung, 21-13, 28-26. Tontowi masih beradaptasi dengan Winny setelah pensiunnya Liliyana Natsir. Jika bisa saling mengerti satu sama lain, Tontowi/Winny bisa menjadi kekuatan anyar.
Satu lagi pasangan Indonesia, Ronald/Annisa Saufika ditunggu ganda Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie. Ronald/Annisa bakal bekerja keras menghadang Goh/Lai yang mampu melaju hingga semifinal di Jerman Terbuka. Namun, jika menang, Ronald/Anissa bisa saja bertemu unggulan ketujuh dari Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith. Namun, pasangan tuan rumah itu harus bisa mengeliminasi ganda China, He Jiting/Du Yue.
Menarik ditunggu sampai di mana sepak terjang enam ganda campuran Indonesia di All England 2019. Akankah muncul pasangan anyar penerus kejayaan ganda campuran Indonesia seperti di era Tontowi/Liliyana?
(aww)