Faerozi Tembus 5 Besar, Superkid Aldi Satya Finish Ketujuh
A
A
A
SEPANG - Pertarungan race 1 kelas Asia Production 250 (AP250) gelaran Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Sabtu (9 Maret) yang diikuti oleh 22 starter begitu menegangkan. Duet pembalap tim Yamaha Racing Indonesia (YRI) yang membesut Yamaha YZF-R25 menunjukkan perkembangan yang positif.
Faerozi sukses menembus posisi 5 besar. Bocah Lumajang Jawa Timur usia 17 tahun ini terus fokus sejak lap awal hingga dapat masuk di deretan 5 besar. Sementara dari hasil kualifikasi, Faeroz berada di posisi kedelapan
"Pada awal start, saya langsung melaju kedepan. Saya masuk di tikungan pertama (R1) dalam racing line yang tepat sambil menjaga RPM mesin hingga dalam momen keluar bisa optimal. Sayangnya di last corner pada lap awal, ada rider yang melaju cepat namun melakukan pengereman mendadak hingga akhirnya posisi saya terkunci. Ini yang membuat 4 rider di depan memiliki jarak. Tetapi, saya terus fokus dan alhamdulillah dapat finish ke-5. Race pertama ini sebagai gambaran untuk persiapan race ke-2, semoga bisa meraih hasil yang lebih baik," ujar Faeroz.
Kemudian rekan satu tim Faerozi, Anggi Setiawan start dari grid posisi ke-15. Awal start cukup bagus masuk ke barisan tengah. Namun pada tikungan ke-2 saat lap awal, Anggi terhalang oleh dua pembalap yang terjatuh sehingga racing linenya harus melebar dan harus membuka throttle dari awal dan akhirnya berjarak dengan barisan depan. Petarung asal Palu, Sulawesi Tengah ini mampu finish ke-13.
"Pada lap awal selepas start, saya sudah baik namun di tikungan ke-2 ada 2 rider yang terjatuh dan saya terbawa untuk keluar dari line. Ini yang membuat posisi saya melorot ke belakang dan lepas dari rombongan depan. Namun saya rasakan motor sudah lebih baik dan hasil race pertama ini akan menjadi gambaran buat race ke-2 besok untuk bisa lebih baik," beber Anggi Setiawan.
Pada bagian lain di kategori Underbone 150 (UB150), pembalap belia usia 13 tahun, Aldi Satya Mahendra membuktikan potensinya. Superkid asal Yogyakarta yang mengusung tim Yamaha Racing Indonesia (YRI) ini terbukti dapat bertarung di barisan depan dan di sesi superpole bisa meraih di posisi ketiga.
Aldi satya yang juga adik kandung dari pembalap WorldSSP300 Galang Hendra Pratama sempat berada di posisi ke-2, bahkan sempat pula memimpin jalannya race. Namun jelang finish, Aldi Satya dalam posisi terjepit diantara beberapa pembalap Malaysia dan Filipina, ditambah juga terhalang oleh rider Malaysia yang terjatuh di tikungan terakhir sehingga harus melakukan pengereman.
Pada akhirnya, Aldi Satya yang membesut Yamaha MX King finish ke-7. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan patut diapresiasi karena ARRC 2019 adalah tahun pertama Aldi Satya berkompetisi di level Internasional. "Saya melakukan start cukup bagus karena dapat langsung berada di depan. Dalam balapan ini, saya belajar membaca situasi untuk tetap rileks. Mulai dari lap awal sampai akhir, saya dapat berada di rombongan pertama. Tetapi, sayangnya sebelum cornering akhir, keluar dari turn 14 di trek lurus, saya terus dipepet ke arah luar dan kehilangan momen untuk masuk lebih awal di last corner. Juga di depan ada yang mengalami crash dan saya sempat berhenti. Tetapi, Alhamdulillah masih bisa finish di urutan ke-7. Ini pelajaran bagi saya untuk kedepannya dan saya akan coba kembali di race ke-2," terang Aldi Satya.
Sedangkan rekan satu tim Aldi Satya di YRI, yaitu Wahyu Nugroho mengalami kendala pada motornya saat mau keluar pit-out sehingga harus start dari posisi belakang. Padahal hasil superpole Wahyu bisa berada di posisi ke-8. Pada lap awal, Wahyu Nugroho dapat merangsek di posisi 10 besar. Hasil akhir, Wahyu Nugroho yang berusia 16 tahun finish ke-13.
"Saya tetap bersyukur masih bisa mengikuti race, saat mau balapan. Motor saya ada kendala pada bagian damper chain. Pada akhirnya saya start di posisi paling terakhir. Padahal hasil superpole saya cukup baik berada di posisi kedelapan. Saya tetap senang dengan hasil akhir ini, saya bisa laju ke depan dari posisi ke-35 sampai finish menjadi posisi ke-13. Race 2 akan saya coba lebih baik lagi," pungkas Wahyu Nugroho.
Faerozi sukses menembus posisi 5 besar. Bocah Lumajang Jawa Timur usia 17 tahun ini terus fokus sejak lap awal hingga dapat masuk di deretan 5 besar. Sementara dari hasil kualifikasi, Faeroz berada di posisi kedelapan
"Pada awal start, saya langsung melaju kedepan. Saya masuk di tikungan pertama (R1) dalam racing line yang tepat sambil menjaga RPM mesin hingga dalam momen keluar bisa optimal. Sayangnya di last corner pada lap awal, ada rider yang melaju cepat namun melakukan pengereman mendadak hingga akhirnya posisi saya terkunci. Ini yang membuat 4 rider di depan memiliki jarak. Tetapi, saya terus fokus dan alhamdulillah dapat finish ke-5. Race pertama ini sebagai gambaran untuk persiapan race ke-2, semoga bisa meraih hasil yang lebih baik," ujar Faeroz.
Kemudian rekan satu tim Faerozi, Anggi Setiawan start dari grid posisi ke-15. Awal start cukup bagus masuk ke barisan tengah. Namun pada tikungan ke-2 saat lap awal, Anggi terhalang oleh dua pembalap yang terjatuh sehingga racing linenya harus melebar dan harus membuka throttle dari awal dan akhirnya berjarak dengan barisan depan. Petarung asal Palu, Sulawesi Tengah ini mampu finish ke-13.
"Pada lap awal selepas start, saya sudah baik namun di tikungan ke-2 ada 2 rider yang terjatuh dan saya terbawa untuk keluar dari line. Ini yang membuat posisi saya melorot ke belakang dan lepas dari rombongan depan. Namun saya rasakan motor sudah lebih baik dan hasil race pertama ini akan menjadi gambaran buat race ke-2 besok untuk bisa lebih baik," beber Anggi Setiawan.
Pada bagian lain di kategori Underbone 150 (UB150), pembalap belia usia 13 tahun, Aldi Satya Mahendra membuktikan potensinya. Superkid asal Yogyakarta yang mengusung tim Yamaha Racing Indonesia (YRI) ini terbukti dapat bertarung di barisan depan dan di sesi superpole bisa meraih di posisi ketiga.
Aldi satya yang juga adik kandung dari pembalap WorldSSP300 Galang Hendra Pratama sempat berada di posisi ke-2, bahkan sempat pula memimpin jalannya race. Namun jelang finish, Aldi Satya dalam posisi terjepit diantara beberapa pembalap Malaysia dan Filipina, ditambah juga terhalang oleh rider Malaysia yang terjatuh di tikungan terakhir sehingga harus melakukan pengereman.
Pada akhirnya, Aldi Satya yang membesut Yamaha MX King finish ke-7. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan patut diapresiasi karena ARRC 2019 adalah tahun pertama Aldi Satya berkompetisi di level Internasional. "Saya melakukan start cukup bagus karena dapat langsung berada di depan. Dalam balapan ini, saya belajar membaca situasi untuk tetap rileks. Mulai dari lap awal sampai akhir, saya dapat berada di rombongan pertama. Tetapi, sayangnya sebelum cornering akhir, keluar dari turn 14 di trek lurus, saya terus dipepet ke arah luar dan kehilangan momen untuk masuk lebih awal di last corner. Juga di depan ada yang mengalami crash dan saya sempat berhenti. Tetapi, Alhamdulillah masih bisa finish di urutan ke-7. Ini pelajaran bagi saya untuk kedepannya dan saya akan coba kembali di race ke-2," terang Aldi Satya.
Sedangkan rekan satu tim Aldi Satya di YRI, yaitu Wahyu Nugroho mengalami kendala pada motornya saat mau keluar pit-out sehingga harus start dari posisi belakang. Padahal hasil superpole Wahyu bisa berada di posisi ke-8. Pada lap awal, Wahyu Nugroho dapat merangsek di posisi 10 besar. Hasil akhir, Wahyu Nugroho yang berusia 16 tahun finish ke-13.
"Saya tetap bersyukur masih bisa mengikuti race, saat mau balapan. Motor saya ada kendala pada bagian damper chain. Pada akhirnya saya start di posisi paling terakhir. Padahal hasil superpole saya cukup baik berada di posisi kedelapan. Saya tetap senang dengan hasil akhir ini, saya bisa laju ke depan dari posisi ke-35 sampai finish menjadi posisi ke-13. Race 2 akan saya coba lebih baik lagi," pungkas Wahyu Nugroho.
(bbk)