Selebrasi Ronaldo Dinilai Melanggar Norma, Juventus Disanksi
A
A
A
TURIN - Juventus mendapat kabar buruk soal Cristiano Ronaldo terkait insiden yang dilakukannya saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions. Pada leg kedua babak 16 besar, CR7 melakukan selebrasi yang dianggap melanggar norma dan aturan. Ronaldo menjadi pahlawan Juventus saat meladeni Atletico di Allianz Stadium, Rabu (13/3).
Saat itu CR7 menciptakan hattrick (27, 49, 86) yang membuat La Vecchia Signora membalikkan kekalahan 0-2 menjadi kemenangan 3-0. Berkat jasa Ronaldo, Juventus bisa lolos ke perempat final dengan unggul agregat 3-2. Sayang, kemenangan jawara Seri A itu sedikit ternoda akibat ulah Ronaldo yang dianggap berlebihan saat melakukan selebrasi.
Mantan bintang Real Madrid itu merayakan gol dengan mengayunkan kedua tangannya dari atas ke bawah menuju pangkal paha. Kemudian gelandang serang asal Portugal itu memperagakan kedua tangannya seperti sedang memegang alat vitalnya. Selebrasi Ronaldo tersebut disinyalir sebagai pembalasan kepada Pelatih Atletico Diego Simeone karena pernah melakukan hal serupa pada leg pertama di Estadio Wanda Metropolitano, dua pekan lalu. Saat itu, Si Nyonya Tua kalah 0-2.
Namun, selebrasi tersebut berbuntut panjang. Pasalnya, Ronaldo kini harus berhadapan dengan sanksi disiplin UEFA. “UEFA memutuskan untuk mendakwa Juventus karena pemain mereka, Cristiano Ronaldo, melanggar aturan kedisiplinan. Selanjutnya, kasus ini akan diumumkan hasilnya pada 21 Maret 2019," kata UEFA, dilansir Skysport.
Meski demikian, sanksi yang mungkin dibebankan kepada Ronaldo tidak akan terlalu berat. Setidaknya pemain berusia 33 tahun itu tidak sampai mendapat larangan bertanding. Artinya, dia masih bisa meramaikan partai perempat final kontra Ajax Amsterdam.
Ronaldo kemungkinan besar hanya akan mendapatkan sanksi denda seperti yang diterima Simeone. Sebelumnya, arsitek asal Argentina itu diganjar denda sebesar 20.000 euro (Rp322 juta). Namun, dia tidak mendapat hukuman lain dan tetap diperbolehkan mendampingi Atletico pada laga berikutnya.
Saat itu CR7 menciptakan hattrick (27, 49, 86) yang membuat La Vecchia Signora membalikkan kekalahan 0-2 menjadi kemenangan 3-0. Berkat jasa Ronaldo, Juventus bisa lolos ke perempat final dengan unggul agregat 3-2. Sayang, kemenangan jawara Seri A itu sedikit ternoda akibat ulah Ronaldo yang dianggap berlebihan saat melakukan selebrasi.
Mantan bintang Real Madrid itu merayakan gol dengan mengayunkan kedua tangannya dari atas ke bawah menuju pangkal paha. Kemudian gelandang serang asal Portugal itu memperagakan kedua tangannya seperti sedang memegang alat vitalnya. Selebrasi Ronaldo tersebut disinyalir sebagai pembalasan kepada Pelatih Atletico Diego Simeone karena pernah melakukan hal serupa pada leg pertama di Estadio Wanda Metropolitano, dua pekan lalu. Saat itu, Si Nyonya Tua kalah 0-2.
Namun, selebrasi tersebut berbuntut panjang. Pasalnya, Ronaldo kini harus berhadapan dengan sanksi disiplin UEFA. “UEFA memutuskan untuk mendakwa Juventus karena pemain mereka, Cristiano Ronaldo, melanggar aturan kedisiplinan. Selanjutnya, kasus ini akan diumumkan hasilnya pada 21 Maret 2019," kata UEFA, dilansir Skysport.
Meski demikian, sanksi yang mungkin dibebankan kepada Ronaldo tidak akan terlalu berat. Setidaknya pemain berusia 33 tahun itu tidak sampai mendapat larangan bertanding. Artinya, dia masih bisa meramaikan partai perempat final kontra Ajax Amsterdam.
Ronaldo kemungkinan besar hanya akan mendapatkan sanksi denda seperti yang diterima Simeone. Sebelumnya, arsitek asal Argentina itu diganjar denda sebesar 20.000 euro (Rp322 juta). Namun, dia tidak mendapat hukuman lain dan tetap diperbolehkan mendampingi Atletico pada laga berikutnya.
(don)