Tampil Buruk di Monte Carlo, Rafael Nadal Ingin Bangkit
A
A
A
BARCELONA - Rafael Nadal ingin bangkit setelah menjalani permainan terburuknya di Monte Carlo Masters, akhir pekan lalu. Petenis asal Spanyol itu siap membala penampilannya dengan baik saat bertanding di Barcelona Terbuka, pekan ini.
Nadal mengakui bahwa kekalahannya dari Fabio Fognini (Italia) di semifinal Monte Carlo Masters, menjadi performa terburuk dalam 14 tahun bermain di lapangan tanah liat. Dia banyak melakukan kesalahan dan membuatnya gagal mempertahankan gelarnya. Oleh karena itu, dia ingin melupakan hasil tersebut.
Kini Nadal kembali menjadi favorit untuk bisa menjadi juara di Barcelona Terbuka. Dia juga tengah memburu gelar pertamanya di ATP Tour musim ini. Apalagi, dia memiliki catatan bagus selama bermain di negaranya itu. Pengoleksi 17 gelar grand slam ini telah mengoleksi 11 gelar juara dan memiliki rekor 58 kemenangan dan baru menelan tiga kekalahan selama kariernya di Barcelona.
“Memang benar bahwa saya belum memenangkan gelar apa pun, tetapi saya mencapai final di Australia, semi-final di Indian Wells dan sekarang semi-final lagi di Monte-Carlo. Tahun ini tidak buruk dan saya berada di peringkat ketiga di (Road ATP Finals), tetapi lebih banyak masalah daripada yang saya inginkan,” kata Nadal dilansir atpworldtour.
Pada laga pertamanya, Nadal akan menghadapi petenis asal Argentina Leonardo Mayer, yang melaju ke babak kedua setelah menyingkirkan wakil dari Rumania, Marius Copil dengan bermain tiga set 6-3, 6-7, 7-5. Meski begitu, mantan petenis nomor satu dunia ini sangat diunggulkan meraih kemenangan. Apalagi, dia belum terkalahkan dari Mayer dalam lima pertemuan sebelumnya.
Yang jelas, Nadal ingin mendapatkan hasil bagus dan meraih gelar juara di turnamen ini. Dia juga berharap menunjukan penampilan terbaik selama bertanding di atas lapangan tanah liat, yang merupakan permukaan favortinya. Namun, petenis kelahiran Manacor, 3 Juni 1986 ini tak mempermasalahkan jika kembali gagal menjadi juara di Barcelona.
Menurutnya, kesempatannya untuk menjadi juara memang berada di lapangan tanah liat. Apalagi, dia juga masih memiliki kesempatan lain selain di Barcelona. Nadal juga menyatakan akan tampil di Madrid Terbuka (6-12 Mei), Italia Terbuka (13-19 Mei), dan Prancis Terbuka (26 Mei-9 Juni)
“Pekerjaannya adalah menemukan diriku sendiri. Selama 18 bulan terakhir, saya mengalami terlalu banyak berhenti dan naik turun, yang tidak terkait tenis. Ketika itu terjadi, sulit untuk mengambil ritme dan kontinuitas. Tetapi Saya berharap bisa siap bermain dengan baik. Dan jika tidak di sini, itu akan berada di Madrid, di Roma atau di Roland Garros,” ungkap Nadal.
Nadal mengakui bahwa kekalahannya dari Fabio Fognini (Italia) di semifinal Monte Carlo Masters, menjadi performa terburuk dalam 14 tahun bermain di lapangan tanah liat. Dia banyak melakukan kesalahan dan membuatnya gagal mempertahankan gelarnya. Oleh karena itu, dia ingin melupakan hasil tersebut.
Kini Nadal kembali menjadi favorit untuk bisa menjadi juara di Barcelona Terbuka. Dia juga tengah memburu gelar pertamanya di ATP Tour musim ini. Apalagi, dia memiliki catatan bagus selama bermain di negaranya itu. Pengoleksi 17 gelar grand slam ini telah mengoleksi 11 gelar juara dan memiliki rekor 58 kemenangan dan baru menelan tiga kekalahan selama kariernya di Barcelona.
“Memang benar bahwa saya belum memenangkan gelar apa pun, tetapi saya mencapai final di Australia, semi-final di Indian Wells dan sekarang semi-final lagi di Monte-Carlo. Tahun ini tidak buruk dan saya berada di peringkat ketiga di (Road ATP Finals), tetapi lebih banyak masalah daripada yang saya inginkan,” kata Nadal dilansir atpworldtour.
Pada laga pertamanya, Nadal akan menghadapi petenis asal Argentina Leonardo Mayer, yang melaju ke babak kedua setelah menyingkirkan wakil dari Rumania, Marius Copil dengan bermain tiga set 6-3, 6-7, 7-5. Meski begitu, mantan petenis nomor satu dunia ini sangat diunggulkan meraih kemenangan. Apalagi, dia belum terkalahkan dari Mayer dalam lima pertemuan sebelumnya.
Yang jelas, Nadal ingin mendapatkan hasil bagus dan meraih gelar juara di turnamen ini. Dia juga berharap menunjukan penampilan terbaik selama bertanding di atas lapangan tanah liat, yang merupakan permukaan favortinya. Namun, petenis kelahiran Manacor, 3 Juni 1986 ini tak mempermasalahkan jika kembali gagal menjadi juara di Barcelona.
Menurutnya, kesempatannya untuk menjadi juara memang berada di lapangan tanah liat. Apalagi, dia juga masih memiliki kesempatan lain selain di Barcelona. Nadal juga menyatakan akan tampil di Madrid Terbuka (6-12 Mei), Italia Terbuka (13-19 Mei), dan Prancis Terbuka (26 Mei-9 Juni)
“Pekerjaannya adalah menemukan diriku sendiri. Selama 18 bulan terakhir, saya mengalami terlalu banyak berhenti dan naik turun, yang tidak terkait tenis. Ketika itu terjadi, sulit untuk mengambil ritme dan kontinuitas. Tetapi Saya berharap bisa siap bermain dengan baik. Dan jika tidak di sini, itu akan berada di Madrid, di Roma atau di Roland Garros,” ungkap Nadal.
(don)