Tommy dan Fitriani Keok, Tunggal Indonesia Gagal Tambah Wakil
A
A
A
AUCKLAND - Tunggal putra dan putri Indonesia gagal menambah wakil ke perempat final Turnamen Bulu Tangkis New Zealand Open 2019 setelah Tommy Sugiarto dan Fitriani tersisih. Dua pemain tunggal Merah Putih itu harus mengubur mimpi ke tangga juara Turnamen BWF World Tour Super 300.
Kekalahan paling menyakitkan dialami Tommy. Bertanding dengan status unggulan kedua, Tommy dipermalukan rival lawasnya, Prannoy H.S. di babak kedua. Tommy dipaksa mengakui keunggulan Prannoy dua game langsung 14-21, 12-21 dalam tempo 38 menit di Event Finda Stadium, Auckland, Selandia Baru, Kamis (2/5) sore ini.
Hasil tersebut membuat Prannoy makin menegaskan superioritasnya terhadap Tommy menjadi 3-0. Tommy benar-benar dibuat tak berdaya menghadapi permainan ulet Prannoy.
Di game pertama, Tommy sempat tertinggal 1-3 sebelum menyamakan 3-3. Setelah itu, Prannoy melejit dengan meninggalkan perolehan angka 3-5, 4-7, 4-9, 4-11, 8-14, 11-16, 11-17,14-19, hingga akhirnya menang 14-21 dalam tempo 18 menit. Permainan Tommy tidak berkembang di babak kedua dengan kembali tertinggal dalam pengumpulan poin. Tommy tertinggal 4-7, 7-13, 10-14 dan menyerah 12-21.
Setelah Tommy tersisih, Indonesia berharap kibasan raket Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bisa menghasilkan gelar juara. Anthony yang menjadi unggulan pertama akan menghadapi pemain gaek China, Lin Dan di perempat final. Sedangkan Jonatan akan melawan pemain China lainnya, Sun Feixiang.
Dalam laga tunggal putri, Fitriani lagi-lagi gagal menunjukkan permainan terbaiknya. Setelah sempat lolos ke babak kedua untuk kali pertama dalam empat turnamen terakhir, Fitriani harus terhenti langkahnya.
Tunggal putri Indonesia berperingkat 31 dunia itu dipaksa mengakui keunggulan Aya Ohori dari Jepang dua game langsung 11-21, 11-21. Dengan kegagalan Fitriani, tunggal putri Indonesia tingga berharap pada kibasan raket Gregoria Mariska Tunjung yang lolos ke perempat final. Gregoria harus bertemu unggulan pertama dari Jepang Akane Yamaguchi.
Kekalahan paling menyakitkan dialami Tommy. Bertanding dengan status unggulan kedua, Tommy dipermalukan rival lawasnya, Prannoy H.S. di babak kedua. Tommy dipaksa mengakui keunggulan Prannoy dua game langsung 14-21, 12-21 dalam tempo 38 menit di Event Finda Stadium, Auckland, Selandia Baru, Kamis (2/5) sore ini.
Hasil tersebut membuat Prannoy makin menegaskan superioritasnya terhadap Tommy menjadi 3-0. Tommy benar-benar dibuat tak berdaya menghadapi permainan ulet Prannoy.
Di game pertama, Tommy sempat tertinggal 1-3 sebelum menyamakan 3-3. Setelah itu, Prannoy melejit dengan meninggalkan perolehan angka 3-5, 4-7, 4-9, 4-11, 8-14, 11-16, 11-17,14-19, hingga akhirnya menang 14-21 dalam tempo 18 menit. Permainan Tommy tidak berkembang di babak kedua dengan kembali tertinggal dalam pengumpulan poin. Tommy tertinggal 4-7, 7-13, 10-14 dan menyerah 12-21.
Setelah Tommy tersisih, Indonesia berharap kibasan raket Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bisa menghasilkan gelar juara. Anthony yang menjadi unggulan pertama akan menghadapi pemain gaek China, Lin Dan di perempat final. Sedangkan Jonatan akan melawan pemain China lainnya, Sun Feixiang.
Dalam laga tunggal putri, Fitriani lagi-lagi gagal menunjukkan permainan terbaiknya. Setelah sempat lolos ke babak kedua untuk kali pertama dalam empat turnamen terakhir, Fitriani harus terhenti langkahnya.
Tunggal putri Indonesia berperingkat 31 dunia itu dipaksa mengakui keunggulan Aya Ohori dari Jepang dua game langsung 11-21, 11-21. Dengan kegagalan Fitriani, tunggal putri Indonesia tingga berharap pada kibasan raket Gregoria Mariska Tunjung yang lolos ke perempat final. Gregoria harus bertemu unggulan pertama dari Jepang Akane Yamaguchi.
(aww)