Prestasi Langka, Novak Djokovic 250 Pekan Jadi Nomor 1 Dunia
A
A
A
MADRID - Petenis Serbia, Novak Djokovic, merayakan sukses 250 pekan menjadi petenis nomor 1 dunia dalam rangking ATP. Sebuah prestasi yang luar biasa dan langka, petenis putra bisa menjadi raja ATP selama 250 pekan.
Djokovic menjadi petenis kelima yang mampu mempertahankan takhta nomor 1 dunia. Dari data yang ada, sejak 1973, tercatat hanya empat petenis yang sangat sulit didongkel dari takhtanya dalam waktu sangat lama di era tenis profesional.
Petenis Swiss, Roger Federer tercatat sebagai petenis terlama yang menjadi nomor 1 dunia selama 310 pekan. Posisi kedua ditempati Pete Sampras (286 pekan), Ivan Lendl (270 pekan), dan Jimmy Connors (268 pekan). Federer bahkan memegang rekor sebagai petenis nomor 1 dunia selama 237 pekan secara beruntun.
Nah, jika Djokovic mampu menjaga prestasinya di sepanjang 2019, petenis 31 tahun itu diperkirakan bisa menyamai prestasi Federer pada pertengahan 2020. Jika konsisten, Djokovic akan menyamai prestasi Sampras pada Januari 2020. Tahun ini, Djokovic bisa menyamai prestasi
Connors pada 9 September 2019 dan Lendl pada 23 September 2019.
Kans itu sangat terbuka mengingat koleksi poin yang dimiliki Djokovic saat ini jauh di atas pesaingnya, 11,160 poin. Nilai itu terpaut 3,395 poin dari peringkat kedua yang ditempati Rafael Nadal dari Spanyol dengan mengemas 7,765 poin. Sedangkan Federer membuntuti di posisi ketiga dengan nilai 5,590 poin.
Pada 23 bulan lalu, Djokvic sudah diprediksi akan kembali menjadi petenis nomor satu dunia. Dia sempat absen enam bulan pada 2017 setelah menjalani operasi sikut. Absen lama membuat rangking Djokovic anjlok ke posisi 22 dunia.
Djokovic kembali melejit menjadi nomor satu dunia sejak 5 November 2018 yang dipertahankannya hingga saat ini. Petenis 31 tahun itu menjadi petenis pertama yang berada di luar Top 20, kembali menjadi nomor 1 dunia di musim yang sama sejak Marat Safin pada 2000.
Djokovic menjadi petenis kelima yang mampu mempertahankan takhta nomor 1 dunia. Dari data yang ada, sejak 1973, tercatat hanya empat petenis yang sangat sulit didongkel dari takhtanya dalam waktu sangat lama di era tenis profesional.
Petenis Swiss, Roger Federer tercatat sebagai petenis terlama yang menjadi nomor 1 dunia selama 310 pekan. Posisi kedua ditempati Pete Sampras (286 pekan), Ivan Lendl (270 pekan), dan Jimmy Connors (268 pekan). Federer bahkan memegang rekor sebagai petenis nomor 1 dunia selama 237 pekan secara beruntun.
Nah, jika Djokovic mampu menjaga prestasinya di sepanjang 2019, petenis 31 tahun itu diperkirakan bisa menyamai prestasi Federer pada pertengahan 2020. Jika konsisten, Djokovic akan menyamai prestasi Sampras pada Januari 2020. Tahun ini, Djokovic bisa menyamai prestasi
Connors pada 9 September 2019 dan Lendl pada 23 September 2019.
Kans itu sangat terbuka mengingat koleksi poin yang dimiliki Djokovic saat ini jauh di atas pesaingnya, 11,160 poin. Nilai itu terpaut 3,395 poin dari peringkat kedua yang ditempati Rafael Nadal dari Spanyol dengan mengemas 7,765 poin. Sedangkan Federer membuntuti di posisi ketiga dengan nilai 5,590 poin.
Pada 23 bulan lalu, Djokvic sudah diprediksi akan kembali menjadi petenis nomor satu dunia. Dia sempat absen enam bulan pada 2017 setelah menjalani operasi sikut. Absen lama membuat rangking Djokovic anjlok ke posisi 22 dunia.
Djokovic kembali melejit menjadi nomor satu dunia sejak 5 November 2018 yang dipertahankannya hingga saat ini. Petenis 31 tahun itu menjadi petenis pertama yang berada di luar Top 20, kembali menjadi nomor 1 dunia di musim yang sama sejak Marat Safin pada 2000.
(aww)