Tampil Antiklimaks, Petra Kvitova Terjungkal di Madrid Terbuka
A
A
A
MADRID - Petra Kvitova tampil antiklimaks di Madrid Terbuka 2019. Unggulan kedua sekaligus juara bertahan itu harus rela tersingkir di perempat final setelah ditaklukkan wakil Belanda, Kiki Bertens 2-6, 3-6 di Manolo Santana, Caja Magica, dini hari kemarin.
Padahal, Kvitova merupakan salah satu favorit peraih gelar juara di turnamen itu. Dia juga diunggulkan meraih kemenangan dari Bertens. Dari lima pertemuan sebelumnya, Kvitova sudah tiga kali mengalahkan lawannya termasuk di Stuttgart Open, bulan lalu sekaligus merebut gelar juara.
Capaian itu sekaligus membuktikan bahwa Kvitova memiliki modal yang sangat bagus untuk tampil di lapangan tanah liat. Sayang, perjuangannya tak mampu berlanjut dengan positif di Madrid. Petenis Republik Ceko ini merasa tampil kurang baik dan menilai Bertens lebih siap di pertandingan tersebut.
“Jelas bahwa saya benar-benar lelah dengan segalanya, dan dia (Bertens) sudah melakukan persiapan dengan baik. Saya tidak bisa bermain baik, dan itu sangat sulit karena saya benar-benar merasa tidak bergerak dengan nyaman. Bertens memanfaatkan itu dengan baik,” kata Kvitova dilansir wtatennis. Kvitova mengaku kecewa karena kekalahan ini membuatnya gagal mempertahankan gelar juaranya di Madrid Terbuka.
Tahun lalu, petenis berusia 29 tahun ini sukses membawa pulang trofi juara setelah mengalahkan Bertens usai bermain tiga set 7-6, 4-6, 6-3. “Saya juga bisa mengatakan bahwa saya sedikit negatif dalam pikiran saya, tapi saya merasa dia (Bertens) benar-benar memainkan permainannya dan saya hanya sebagai pemain kedua di lapangan,” ucap Kvitova.
Yang pasti, ini menjadi modal yang kurang bagus bagi Kvitova sebelum tampil di Prancis Terbuka, 26 Mei mendatang. Namun, petenis berperingkat dua dunia ini masih memiliki waktu untuk meningkatkan permainannya. Juara dua kali grand slam Wimbledon ini akan bermain di Roma Masters, 12-19 Mei nanti.
Selain itu, unggulan kedua Naomi Osaka juga tersingkir dari persaingan dalam perebutan gelar juara di Madrid Terbuka 2019. Unggulan kedua ini tak mampu mengatasi perlawanan dari Belinda Bencic (Swiss) usai takluk setelah bermain tiga set 6-3, 2-6, 5-7. Hasil tersebut sekaligus membuatnya gagal menjadi petenis nomor satu dunia.
Pasalnya, Osaka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk merubah status tertingginya itu. Jika mencapai semifinal, dia akan menjadi nomor satu dunia. Bahkan, dia juga akan menjadi unggulan pertama di Prancis Terbuka. “Saya tidak pernah memikirkan masalah peringkat. Tapi jujur, saya akan senang bermain sebagai nomor 1 di Prancis Terbuka karena belum menjadi unggulan di grand slam,” lanjutnya.
Meski begitu, Osaka merasa cukup puas dengan penampilannya di Madrid. Dia berharap bisa meningkatkan penampilannya ketika menjadi unggulan pertama di Roma Masters, pekan depan, sebelum bermain di Roland Garros, akhir bulan ini.
Padahal, Kvitova merupakan salah satu favorit peraih gelar juara di turnamen itu. Dia juga diunggulkan meraih kemenangan dari Bertens. Dari lima pertemuan sebelumnya, Kvitova sudah tiga kali mengalahkan lawannya termasuk di Stuttgart Open, bulan lalu sekaligus merebut gelar juara.
Capaian itu sekaligus membuktikan bahwa Kvitova memiliki modal yang sangat bagus untuk tampil di lapangan tanah liat. Sayang, perjuangannya tak mampu berlanjut dengan positif di Madrid. Petenis Republik Ceko ini merasa tampil kurang baik dan menilai Bertens lebih siap di pertandingan tersebut.
“Jelas bahwa saya benar-benar lelah dengan segalanya, dan dia (Bertens) sudah melakukan persiapan dengan baik. Saya tidak bisa bermain baik, dan itu sangat sulit karena saya benar-benar merasa tidak bergerak dengan nyaman. Bertens memanfaatkan itu dengan baik,” kata Kvitova dilansir wtatennis. Kvitova mengaku kecewa karena kekalahan ini membuatnya gagal mempertahankan gelar juaranya di Madrid Terbuka.
Tahun lalu, petenis berusia 29 tahun ini sukses membawa pulang trofi juara setelah mengalahkan Bertens usai bermain tiga set 7-6, 4-6, 6-3. “Saya juga bisa mengatakan bahwa saya sedikit negatif dalam pikiran saya, tapi saya merasa dia (Bertens) benar-benar memainkan permainannya dan saya hanya sebagai pemain kedua di lapangan,” ucap Kvitova.
Yang pasti, ini menjadi modal yang kurang bagus bagi Kvitova sebelum tampil di Prancis Terbuka, 26 Mei mendatang. Namun, petenis berperingkat dua dunia ini masih memiliki waktu untuk meningkatkan permainannya. Juara dua kali grand slam Wimbledon ini akan bermain di Roma Masters, 12-19 Mei nanti.
Selain itu, unggulan kedua Naomi Osaka juga tersingkir dari persaingan dalam perebutan gelar juara di Madrid Terbuka 2019. Unggulan kedua ini tak mampu mengatasi perlawanan dari Belinda Bencic (Swiss) usai takluk setelah bermain tiga set 6-3, 2-6, 5-7. Hasil tersebut sekaligus membuatnya gagal menjadi petenis nomor satu dunia.
Pasalnya, Osaka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk merubah status tertingginya itu. Jika mencapai semifinal, dia akan menjadi nomor satu dunia. Bahkan, dia juga akan menjadi unggulan pertama di Prancis Terbuka. “Saya tidak pernah memikirkan masalah peringkat. Tapi jujur, saya akan senang bermain sebagai nomor 1 di Prancis Terbuka karena belum menjadi unggulan di grand slam,” lanjutnya.
Meski begitu, Osaka merasa cukup puas dengan penampilannya di Madrid. Dia berharap bisa meningkatkan penampilannya ketika menjadi unggulan pertama di Roma Masters, pekan depan, sebelum bermain di Roland Garros, akhir bulan ini.
(don)