Kiki Bertens Ukir Sejarah di Event Madrid Terbuka 2019

Senin, 13 Mei 2019 - 08:16 WIB
Kiki Bertens Ukir Sejarah...
Kiki Bertens Ukir Sejarah di Event Madrid Terbuka 2019
A A A
MADRID - Kiki Bertens sukses mengukir sejarah baru di event Madrid Terbuka 2019. Petenis Belanda itu, menjadi wanita pertama yang meraih trofi tanpa kehilangan satu set pun. Bertens secara fantastis menyingkirkan mantan peringkat satu dunia Simona Halep 6-4, 6-4, kemarin.

Atas prestasi yang dia raih, peringkat Bertens di WTA (women tennis association) akan naik. Saat ini Bertens berada di peringkat 7 dunia, dan akan naik ke posisi 4 dunia menggeser Angelique Kerber. Pengumuman perubahan peringkat WTA akan diumumkan Senin (13/5).

Dengan hasil positif ini, maka Bertens akan menjadi petenis wanita Belanda pertama yang berhasil menduduki peringkat 4 dunia. Dia mengalahkan rekor kompatriotnya Betty Stove, yang hanya mampu berada di peringkat 5 dunia. Sukses Bertens diprediksi akan berlanjut di Prancis Terbuka pada 26 Mei hingga 9 Juni mendatang.

Pasalnya, sejarah membuktikan hal itu. Pada 2013 Serena Williams mengalahkan Maria Sharapova di final Madrid Terbuka, kemudian melakukannya lagi di final Prancis Terbuka satu bulan kemudian. Pada 2014 Maria Sharapova sukses mengangkat trofi Madrid Terbuka setelah di final mengalahkan Simona Halep. Selanjutnya, Sharapova kembali meraih gelar juara Prancis Terbuka seelah di final juga mengalahkan Halep.

Bertens menemukan cara yang aman namun efektif untuk menyerang Halep dari garis pangkal. Alih-alih mencoba untuk memukul bola melewati roadrunner Halep, Bertens mencoba untuk memukulnya. Dia memaksimalkan topspin-nya pada forehand-nya, dan mengirim bola tinggi dan dalam.

Pukulan-pukulan keras Bertens membuat Halep kelabakan. Imbasnya, Halep melakulkan sejumlah kesalahan mengejutkan. Ketika Bertens tidak mendorong Halep ke belakang, ia membawanya dengan salah satu tembakan drop terbaik di tenis. Bertens mematahkan servis pada set pertama dengan forehand, dia memecah ritme Halep dengan drop backhand-nya.

Tembakan tak terduga Bertens berjalan dengan baik, sehingga bisa memberi bola banyak clearance net. Bertens mencetak 25 winning secara keseluruhan, sedangkan Halep hanya 9 saja. Bahkan overhead Bertens shanked lama, akhirnya memukul Halep dan memenangkannya. Tetapi pada 6-4, 2-0, saraf mulai merayap ke lengan Bertens.

Bertens berusaha keras menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Servisnya yang membuat perbedaan, dan yang menyelamatkannya dari bangkitnya Halep. Bertens menghasilkan 58% dari servis pertamanya, tetapi ia memenangkan 76% dari poin-poin itu. Bertens memiliki gerakan yang sangat sederhana, tetapi ia dapat memukul semua jenis servis yang dilepaskan Halep.

"Saya pikir saya bermain sangat solid hari ini," kata Bertens dilansir tennis.com. "Saya pikir pada awalnya saya masih sedikit mencari permainan saya, tapi sisa pertandingan saya bermain solid, benar-benar cerdas, dan saya hanya akan melakukan tembakan," sambung Bertens.

"Aku benar-benar bahagia. Saya pikir setelah setiap judul, Anda merasakan sesuatu tentu saja. Terkadang banyak emosi, terkadang itu benar-benar kebahagiaan. Saya sangat bangga dengan minggu ini," pungkas Bertens.

Sementara bagi Halep, kekalahan dari Bertens memupus ambisinya kembali mengangkat trofi Madrid Terbuka seperti muim 2016 dan 2017. Petenis Rumania berusia 27 tahun yang kini peringkat 3 dunia itu, tidak terlalu banyak komentar. Meski begitu, dia mengakui kalau Bertens bermain bagus. "Aku tidak bisa mengembalikan servisnya, dia (Bertens) bermain bagus," kata Halep.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)